Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 22 Juni 2025
Mengenakan Mahkota St Edward

Raja Charles III Dinobatkan Jadi Raja Inggris Tertua

Dipasangi Mahkota, Istrinya Camilla Resmi Bergelar Ratu
Redaksi - Minggu, 07 Mei 2023 08:40 WIB
426 view
Raja Charles III Dinobatkan Jadi Raja Inggris Tertua
Foto: Aaron Chown/Pool via REUTERS
SAH: Raja Charles III sah menjadi raja Inggris setelah dimahkotai dengan Mahkota St Edward oleh Uskup Agung Canterbury Yang Mulia Justin Welby dalam upacara penobatannya di Westminster Abbey, London, Sabtu (6/5). 
Westminster-London (SIB)
Raja Charles III resmi dinobatkan sebagai Raja Inggris pada Sabtu (6/5), dalam acara seremonial terbesar di Inggris selama tujuh dekade.

Dilansir BBC, Sabtu (6/5), Raja Charles menggantikan ibunya, Ratu Elizabeth yang meninggal dunia pada September tahun lalu. Di usia 74 tahun, Charles menjadi raja Inggris tertua yang mengenakan Mahkota St Edward berusia 360 tahun di kepalanya dalam upacara penobatan yang berlangsung di Westminster Abbey, London. Dia menjadi penguasa Kerajaan Inggris ke-40 yang dimahkotai di Westminster Abbey sejak tahun 1066.

Charles resmi dimahkotai oleh Uskup Agung Canterbury Justin Welby yang menempatkan Mahkota St Edward di kepalanya. Suara terompet terdengar untuk menandai momen itu.

Uskup Agung Canterbury telah meminta Raja Charles untuk meneguhkan bahwa dia akan menegakkan hukum dan Gereja Inggris selama masa pemerintahannya, sebelum Raja meletakkan tangannya di atas Injil Suci dan mengambil Sumpah Penobatan - persyaratan hukum.

Momen penobatan sebenarnya adalah ketika Raja Charles mengenakan Mahkota St Edward untuk pertama kali dalam hidupnya.

Nama mahkota itu berdasarkan versi yang jauh lebih awal yang dibuat untuk raja dan santo Anglo-Saxon, Edward the Confessor, dan disebut telah digunakan pada penobatan setelah tahun 1220 sampai Cromwell meleburnya.

Mahkota itu dibuat untuk Raja Charles II, yang menginginkan mahkota yang mirip dengan yang dikenakan oleh Edward tetapi lebih megah.

Raja Charles III menjadi penguasa kerajaan Inggris ketujuh yang memakai Mahkota St Edward setelah Charles II, James II, William III, George V, George VI dan Elizabeth II - yang terakhir memakainya pada penobatan tahun 1953.

Dilansir kantor berita AFP, Sabtu (6/5), setelah penobatan oleh Uskup Agung Canterbury, Raja Charles III mendapat teriakan "God save the king (Tuhan selamatkan raja)" baik di dalam Westminster Abbey maupun oleh banyak orang yang berkumpul di luar gereja.

Kerumunan warga di The Mall yang berada di luar gereja, pecah dengan teriakan "God save the King", disertai dengan tepuk tangan, saat Raja dimahkotai di Westminster Abbey.

Upacara penobatan ini disiarkan melalui pengeras suara di sepanjang The Mall.


Resmi Bergelar Ratu
Istri Raja Charles III, Camilla juga resmi menyandang gelar Ratu usai dimahkotai pada Sabtu (6/5) setelah Raja Charles III dinobatkan sebagai Raja Inggris.

Dilansir BBC, Sabtu (6/5), Ratu Camilla dimahkotai dalam upacara yang lebih sederhana. Meskipun tak dimintai mengambil sumpah, sang Ratu dimahkotai dengan Mahkota Ratu Mary atau Queen Mary's Crown.


Hadiri
Pangeran William menghadiri upacara penobatan Raja Charles III dan Ratu Camilla menyusul saudaranya, Pangeran Harry. Pangeran William datang bersama istrinya, Princess of Wales, Kate Middleton.

Dilansir BBC, Sabtu (6/5), keduanya langsung berjalan menuju lokasi upacara penobatan Raja Charles III dan Ratu Camilla. Putra pertama mereka yang juga cucu Raja, Pangeran George turut berada di lokasi penobatan. Pangeran George tampak berjalan berdampingan bersama para cucu Ratu Camilla.[br]


Sementara Pangeran William bersama Kate Middleton duduk sejajar bersama kedua anaknya, Putri Charlotte dan Pangeran Louis. Mereka bersama bangsawan senior lainnya mengikuti upacara tersebut.


Ditangkap
Polisi Inggris pada hari Sabtu (6/5) menangkap enam anggota terkemuka kelompok antimonarki, Republic ketika mereka bersiap untuk melakukan aksi protes di sepanjang rute prosesi penobatan Raja Charles III.

"Mereka telah menangkap enam penyelenggara kami dan menyita ratusan plakat, mereka tidak memberi tahu kami mengapa mereka ditangkap atau di mana mereka ditahan," kata seorang aktivis Republik kepada AFP di Trafalgar Square, London, ibu kota Inggris.

Kepala eksekutif Republik, Graham Smith adalah salah satu dari mereka yang ditangkap sebelum kelompok itu sempat melambaikan plakat yang bertuliskan: "Not My King (Bukan Raja Saya)."

Dilansir kantor berita AFP, Sabtu (6/5), beberapa warga di lokasi berteriak, "Bebaskan Graham Smith!". Namun, warga lainnya meneriakkan "Tuhan selamatkan raja" dan mengibarkan bendera Persatuan.

Seorang kru kamera dari kelompok Aliansi Gerakan Republik Eropa berada di tempat kejadian dan bertanya kepada seorang perwira polisi senior mengapa kelompok itu ditahan.[br]


"Mereka ditahan. Selesai," kata petugas itu sambil berjalan pergi.

Belum ada komentar dari kepolisian Metropolitan London, yang secara kontroversial diberikan kekuatan anti-protes baru oleh pemerintah Inggris di bawah undang-undang baru yang akan disahkan minggu ini.

Di feed Twitter-nya, Republic mengonfirmasi penangkapan dan penyitaan plakat. "Apakah ini demokrasi?" tulis kelompok itu. (Detikcom/d)




Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru