Medan (SIB)
Panitia Khusus (Pansus) DPRD Sumut terhadap Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Gubernur Sumut, menemukan pembangunan Unit Sekolah Baru (USB) di SMA Negeri 9 Angkola Julu Kota Padangsidempuan senilai Rp4,9 miliar mangkrak alias tidak selesai dikerjakan, sehingga merugikan APBD Sumut TA 2022.
Hal itu ditegaskan anggota Pansus LKPj DPRD Sumut dr Poaradda Nababan SpB dan Ebenejer Sitorus SE kepada wartawan, Rabu (24/5) di DPRD Sumut menanggapi hasil temuan Pansus saat melakukan investigasi ke seluruh kabupaten/kota di Sumut untuk melihat langsung realisasi pelaksanaan APBD Sumut 2022.
"Dari hasil uji petik Pansus LKPj DPRD Sumut di lapangan, ditemukan di SMA Negeri 9 Angkola Julu Kota Padangsidempuan pembangunan USB mangkrak, sehingga menimbulkan kekecewaan dari tim Pansus," ujar Poaradda Nababan.
Menurut pengakuan Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Kacabdis) Kota Padangsidempuan, tambah Poaradda, proyek pembangunan USB ini telah dibayar sebesar 30 persen kepada kontraktor yang mengerjakan. Tapi tidak selesai dikerjakan.
Sementara itu, ujar politisi PDI Perjuangan Sumut ini, berdasarkan konfirmasi yang Pansus lakukan kepada Pemprov Sumut, tidak selesainya pembangunan USB dimaksud, dikarenakan cuaca kurang baik alias hujan terus-menerus.
Berkaitan dengan itu, Poaradda berharap agar Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dalam nota jawabannya yang rencananya disampaikan pada rapat paripurna dewan, Jumat (26/5) agar menjelaskan secara detail mungkin apa penyebab mangkraknya proyek tersebut.
USB Kualuh Hulu
Sementara itu, Ebenejer Sitorus juga mengungkapkan, Pansus LKPj DPRD Sumut menemukan kondisi USB SMK Negeri 1 Kualuh Hulu Kabupaten Labura sangat memprihatinkan, sebab gedung sekolah belum dipergunakan untuk proses belajar-mengajar, tapi sudah mengalami kerusakan.
"Ironisnya, setelah kondisi rusak, baru ditempatkan penjaga rumah sekolah Nayan Siagian dan berdasarkan hasil wawancara tim Pansus terhadap Nayan, juga mengakui, kondisi sekolah dalam keadaan tidak baik, seperti instalasi dan jaringan listrik rusak, fasilitas toilet hilang, kaca jendela juga pecah dan pagar sekolah tidak ada," ujar Ebenejer.
Melihat kondisi ini, Ebenejer juga berharap kepada Gubernur Edy untuk menjelaskan secara terperinci dalam nota jawabannya yang rencananya disampaikan pada rapat paripurna DPRD Sumut, Jumat (26/5) mendatang.(A4/c).