Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Selasa, 03 Juni 2025

Ma’ruf: Zaman Ini Banyak Orang Tinggalkan Agama

Redaksi - Senin, 10 Juli 2023 10:21 WIB
233 view
Ma’ruf: Zaman Ini Banyak Orang Tinggalkan Agama
(Foto : Detikcom/Mulia Budi)
BERBICARA : Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin berbicara banyak orang modern yang meninggalkan agama dan tanggung jawab keagamaan para kiai saat berkunjung ke Ponpes Muqimus Sunnah, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (7/7). 
Palembang (SIB)
Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin bicara tanggung jawab keagamaan para kiai saat berkunjung ke Ponpes Muqimus Sunnah, Palembang. Ma'ruf mengatakan banyak orang modern yang meninggalkan agama.
"Pertama, saya pertemuan dengan ulama itu membahas masalah-masalah yang lebih luas yaitu tanggung jawab ulama, ada dua yang harus dilakukan," kata Ma'ruf di Ponpes Muqimus Sunnah, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (7/7).
Ma'ruf kemudian mencontohkan orang yang mulai jarang mengucapkan 'insyaallah'. Dia mengaku tak ingin warga Indonesia melupakan urusan Ketuhanan Yang Maha Esa.
"Pertama itu tanggung jawab keagamaan saya nyebutnya masuliyah diniyah, karena memang di zaman modern ini banyak kecenderungan orang sudah meninggalkan agama. Contohnya, misalnya orang, kita bisa, we can, tidak pernah menyebut, insyaallah, nggak ada insyaallah, Allah-nya nggak hadir, hanya kita saja yang ada," kata Ma'ruf.
"Kita ingin ini jangan sampai melupakan Allah sebagai bangsa yang Berketuhanan Yang Maha Esa itu dan kemudian juga menjaga umat dari paham-paham yang menyimpang. Seperti mungkin sekarang isu bahwa Al-Qur'an adalah omongan nabi," imbuhnya.
Dia mengatakan, pertemuan itu juga membahas cara berpikir yang sempit. Masyarakat harus memiliki pemikiran moderat tidak tekstual atau sempit, ujarnya.
"Dan juga yang lain-lain dan cara berpikir yang sempit, tekstual, tapi juga jangan yang liberal tapi yang moderat bagaimana kita membangun moderat, ini tanggung jawab ulama," ujarnya.
Ma'ruf mengatakan, ulama juga memiliki tanggung jawab kenegaraan. Dia menyebut para ulama tak boleh acuh terhadap masalah bangsa.
"Yang kedua itu tanggung jawab kebangsaan dan kenegaraan, karena ulama itu, tanggung jawab kebangsaan itu melekat pada tanggung jawab ulama karena ada prinsip yang kita anut bahwa hubbul wathon minal iman, cinta tanah air bagian dari iman, konsekuensinya ya kita harus punya, bertanggung jawab terhadap masalah bangsa ini, siapapun yang berkuasa, siapapun yang memimpin bangsa ini. Maka, ulama harus bagian daripada yang harus menjaga negara dan bangsa ini itu saya kira itu tanggung jawab besar," ujarnya. (detikcom/d)



Baca Juga:
Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru