Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Senin, 07 Juli 2025

AS Kembangkan Pesawat Tempur Tanpa Pilot

Redaksi - Minggu, 03 September 2023 08:24 WIB
301 view
AS Kembangkan Pesawat Tempur Tanpa Pilot
(Sumber: YouTube/AFResearchLab)
Pesawat Tempur XQ 58A Valkyrie milik Amerika Serikat yang dibekali Kecerdasan Buatan AI.
Jakarta (SIB)
Di era teknologi yang semakin canggih, kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) telah mengambil peran penting dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk militer. Salah satu perkembangan terbaru dalam penggunaan AI dalam militer adalah pengenalan pesawat tempur tanpa pilot yang dikenal sebagai XQ-58A Valkyrie.
Dirangkum dari The New York Times, Selasa (29/8), tentang bagaimana AI digunakan dalam militer, khususnya pada pengembangan pesawat tempur tanpa pilot, serta dampaknya dalam perang modern.
Pesawat eksperimental XQ-58A Valkyrie yang dimiliki oleh Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) menunjukkan bagaimana teknologi AI dapat memperluas kapabilitas militer.
Pesawat ini bukan hanya sekadar pesawat tanpa pilot biasa. Di dalamnya terdapat AI yang mengendalikannya, menjadikannya pesawat generasi baru yang memiliki potensi besar untuk mendukung pesawat tempur konvensional dalam pertempuran.
Tujuan utama Valkyrie adalah menggabungkan teknologi AI dan sensor-sensornya untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi ancaman musuh. Setelah mendapatkan persetujuan dari pilot manusia, pesawat ini dapat melancarkan serangan terhadap target musuh.
Dengan teknologi ini, militer dapat mengirimkan pasukan pesawat tempur tanpa pilot yang sangat andal untuk mendukung pilot manusia dalam pertempuran.
Penting untuk menyadari bahwa perubahan dalam taktik perang sangat diperlukan mengingat kemajuan teknologi musuh. Tidak dapat diandalkan lagi bahwa pesawat tempur konvensional akan selalu mendominasi medan pertempuran.
Dalam skenario konflik skala besar dengan China, terutama melibatkan invasi Taiwan, pesawat tempur dan sistem senjata yang ada saat ini mungkin tidak cukup efektif.
China telah memasang ribuan rudal anti-kapal dan anti-pesawat di sepanjang pantainya, mengurangi kemampuan AS untuk merespons invasi Taiwan tanpa kerugian besar di udara dan laut.
Oleh karena itu, pengembangan pesawat tempur tanpa pilot dengan teknologi AI menjadi strategi yang menjanjikan.
Rencananya, Angkatan Udara Amerika Serikat akan membangun 1.000 hingga 2.000 pesawat semacam ini dengan biaya yang jauh lebih rendah daripada pesawat tempur canggih.
Pesawat ini akan memiliki berbagai fungsi, mulai dari misi pengawasan hingga serangan dalam kelompok. Dengan adanya pesawat-pesawat ini, militer dapat menghadirkan "pendamping setia" bagi pilot manusia di medan pertempuran.


Bagaimana Cara Kerjanya?
Dalam pesawat tempur tanpa pilot seperti Valkyrie, AI bekerja dengan mengumpulkan dan mengevaluasi informasi dari berbagai sensor saat mendekati kekuatan musuh.
AI akan mengidentifikasi ancaman dan target berharga, dan setelah mendapat persetujuan dari pilot manusia, AI dapat meluncurkan serangan dengan membawa bom atau rudal.
Meskipun teknologi ini menjanjikan, perlu diakui bahwa AI tidak sempurna seperti manusia. AI juga bisa melakukan kesalahan, dan tidak memiliki pandangan moral bawaan. Oleh karena itu, pesawat tempur tanpa pilot ini akan terus diawasi dan dikembangkan untuk mengatasi tantangan-tantangan ini.
Pengenalan pesawat tempur tanpa pilot dengan teknologi AI menandai perubahan besar dalam cara Angkatan Udara memperoleh peralatan pentingnya. Daripada hanya mengandalkan kontraktor konvensional, militer kini lebih fokus pada pengembangan perangkat lunak yang dapat meningkatkan kemampuan sistem senjata.
Hal ini juga membuka peluang bagi perusahaan teknologi baru untuk berkontribusi dalam anggaran pengadaan militer.
Namun, ada juga keprihatinan mendalam terkait penggunaan militer AI. Beberapa khawatir bahwa teknologi ini dapat menjadi ancaman jika tidak dikendalikan dengan baik, seperti yang terjadi dalam film-film fiksi ilmiah.
Pihak militer pun menyadari pentingnya memastikan bahwa penggunaan teknologi AI ini tetap dalam kendali manusia dan mematuhi prinsip-prinsip etika. (Liputan6.com/d)



Baca Juga:
Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru