Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Selasa, 15 Juli 2025
* Gerindra Gencarkan Komunikasi dengan Demokrat untuk Beralih Dukung Prabowo

PPP Ngaku Heran Isu Poros Sandi-AHY Mencuat: Nggak Ada Pembahasan

* Puan Sebut akan Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Demokrat
Redaksi - Senin, 04 September 2023 09:25 WIB
177 view
PPP Ngaku Heran Isu Poros Sandi-AHY Mencuat: Nggak Ada Pembahasan
Dwi Rahmawati/detikcom
Sekjen PPP Arwani Thomafi.
Jakarta (SIB)
Sekjen PPP Arwani Thomafi mengaku heran atas kemunculan isu poros baru PPP, Demokrat dan PKS yang mengusung duet Sandiaga Uno-Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Padahal, internal partainya tak pernah ada pembahasan mengenai poros koalisi baru.
Hal tersebut disampaikan Arwani dalam Diskusi Samawi Talks pada Minggu (3/8). Awalnya, CEO Total Politik, Arie Putra, yang turut hadir dalam acara tersebut berceletuk jika sebenarnya duet Sandiaga dengan AHY akan sulit. Mengingat kata dia, posisi AHY saat ini adalah seorang Ketum partai.
"Agak berat kayaknya kalau Sandi-AHY agak berat. Karena kalau sekarang okelah nunggu opportunity dari Mas Ganjar dan itu udah terjalin lama kan Gus ya, udah diskusi kerja sama politiknya udah terjalin panjang, kalau kita itu agak berat bayangin AHY capresnya, Mas Sandi Ketua Bappilu, capresnya Ketum, kan aneh juga," kata Arwani.
Arwani kemudian mengaku heran mengapa muncul koalisi baru menyandingkan dua tokoh tersebut. Ia menegaskan, PPP masih konsisten dengan hasil Rapimnas untuk mendukung Ganjar Pranowo.
"Saya nggak tahu dari mana tiba-tiba muncul otak-atik koalisi baru, saya juga nggak tau. Tetapi ini sama sekali nggak ada pembahasan di DPP atau mungkin DPC, DPW tidak ada, yang ada dalam pikiran kami adalah memperjuangkan kader kami Pak Sandi untuk bisa digandeng oleh Pak Ganjar, itu aja," tegasnya.
Arwani juga menekankan, di internal partainya tak ada pembahasan mengenai poros koalisi baru yang memasangkan Menparekraf dengan Ketum Partai Demokrat itu. Arwani menyatakan partainya hingga kini berpedoman pada hasil Rapimnas ke-5 dan ke-6 partai, yaitu mendukung Ganjar Pranowo sebagai capres dan mendorong Sandiaga Uno sebagai cawapres Ganjar.
Menurutnya, hal itu sudah menjadi mandat Ketum PPP untuk mendiskusikannya dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Misalnya tadi menyinggung PKS-Demokrat saya masih melihat statement PKS masih ada di Anies ya," ucapnya.
"Itu aja (berpedoman hasil Rapimnas), jadi kita amanatkan kepada Ketum untuk mengkomunikasikan itu kepada PDIP dan insya Allah besok jam 1 para Ketum juga bertemu dengan Ibu Megawati," imbuhnya.


Gencarkan Komunikasi
Sementara itu, Gerindra tengah berkomunikasi dengan Demokrat untuk beralih mendukung Prabowo Subianto. Demokrat keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan usai munculnya duet Anies-Cak Imin.
Sekjen DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, pihaknya sudah mulai intensif berkomunikasi dengan Partai Demokrat. Komunikasi ini dalam hal penjajakan mengusung capres Prabowo Subianto.
"Demokrat komunikasinya akan diintensifkan hari-hari ke depan. Yang jelas sudah mulai ada pembicaraan," kata Muzani di Surabaya, dilansir detikJatim, Minggu (3/9).
Muzani mengatakan, Gerindra tidak menutup kemungkinan akan bertemu dan berkomunikasi dengan Ketua Majelis Pertimbangan Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Kita pokoknya sudah mulai intensif komunikasi (termasuk dengan SBY)," jelasnya.
Wakil Ketua MPR RI ini menyebut, Gerindra membuka pintu seluas-luasnya kepada partai politik, organisasi masyarakat, hingga tokoh-tokoh untuk bergabung mendukung Prabowo.
"Mudah-mudahan akan ada parpol baru masuk. Kita membuka pintu ke setiap orang, kelompok, organisasi, apalagi partai politik yang memberi dukungan ke Prabowo. Dukungan dari siapapun baik itu ormas, tokoh, kiai, pondok pesantren itu sesuatu yang berarti buat kami," bebernya.
Muzani juga menyampaikan terima kasih kepada komitmen PBB mendukung Prabowo di Pilpres 2024 dengan menggelar konsolidasi dan deklarasi pemenangan Prabowo di beberapa tempat.


Jajaki
Dilaporkan terpisah, Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani juga menyebut partainya akan menjajaki peluang kerja sama dengan semua partai politik, termasuk Partai Demokrat yang telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).
Ketua Pemenangan Pileg dan Pilpres 2024 PDI Perjuangan ini mengatakan, komunikasi antara PDI Perjuangan dan Partai Demokrat masih dan terus terjalin.
"Komunikasi dengan Demokrat) masih terjalin dan terus terjalin. Tentu saja setelah ini kami akan melakukan silaturahmi untuk menjajaki kemungkinan-kemungkinan yang ada, termasuk ke semua partai," kata Puan di Benteng Vastenburg, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (2/9) malam, sebagaimana keterangan tertulis diterima di Jakarta, Minggu (3/9).
Di sisi lain, Puan meyakini bahwa koalisi pendukung Ganjar Pranowo akan tetap solid, khususnya PPP yang telah berkomitmen untuk terus bekerja sama dengan PDI Perjuangan.
"Kami meyakini PPP masih teguh bisa bersama-sama dengan PDI Perjuangan. Kami juga menyadari dinamika politik bisa saja kemudian terjadi suatu dinamika perubahan. Namun, sampai hari ini kami meyakini PPP akan tetap bersama PDI Perjuangan," ujarnya.
Dengan munculnya poros baru tersebut, Puan mengatakan bahwa PDI Perjuangan mempertimbangkan kembali bakal cawapres untuk Ganjar Pranowo. Hal itu mengingat sebelumnya Cak Imin masuk dalam bursa cawapres Ganjar.
"Dengan situasi dan kondisi seperti ini, tentu saja kami akan mempertimbangkan lagi hal-hal atau kemungkinan-kemungkinan yang nantinya akan menjadi suatu keputusan," katanya
Puan mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan pengkajian ulang terkait dengan bakal cawapres Ganjar. Namun, dia tidak membeberkan kapan bakal cawapres pendamping Ganjar tersebut akan diumumkan.
"Jadi, kita lihat lagi apakah, bagaimana, dan siapa yang akan mendampingi Mas Ganjar sebagai bacawapres. Secepatnya," kata Puan. (Detikcom/Antara/a)


Baca Juga:


Baca Juga:
Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru