Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Selasa, 03 Juni 2025

Aktivitas Ekonomi Menurun, Jerman Diprediksi Resesi Tahun Ini

Redaksi - Kamis, 14 September 2023 10:09 WIB
302 view
Aktivitas Ekonomi Menurun, Jerman Diprediksi Resesi Tahun Ini
Foto: Net
Ilustrasi
Jakarta (SIB)
Negara dengan ekonomi terbesar di Eropa, Jerman diprediksi mengalami resesi. Hal tersebut akan menjadikan Jerman satu-satunya negara besar di Eropa yang mengalami resesi tahun ini.

Menurut perkiraan Badan Eksekutif Uni Eropa, Jerman akan mencatat penurunan aktivitas ekonomi sebesar 0,4% pada tahun ini. Angka itu 0,6 poin persentase lebih rendah dari perkiraan yang dibuat pada Mei.

Lembaga ini juga memangkas ekspektasi pertumbuhan Jerman pada 2024, dari 1,4% menjadi 1,1%. Kondisi Jerman saat ini memang telah berbeda meski lapangan pekerjaan dan fiskal memadai, hal itulah yang dinilai rentan akan guncangan ekonomi.

"Situasi Jerman saat ini sangat berbeda dengan krisis yang terjadi pada tahun 1995-2004. Pertama, Jerman mempunyai lapangan kerja yang tinggi, permintaan tenaga kerja yang tinggi, dan posisi fiskal yang paling nyaman di antara semua negara maju. Hal ini membuatnya lebih mudah untuk melakukan penyesuaian terhadap guncangan," kata kepala ekonom di Berenberg, Holger Schmieding dikutip dari CNBC, Selasa (12/9).

Perkiraan ekonomi terbaru menunjukkan adanya perlambatan umum di seluruh kawasan. Menurut Komisi Eropa, 27 negara Uni Eropa diperkirakan tumbuh dengan laju rata-rata 0,8% tahun ini. Angka ini turun dari perkiraan 1% yang dibuat pada Mei.

Memasuki tahun depan, gambarannya juga lebih suram dibandingkan perkiraan sebelumnya. Uni Eropa diperkirakan tumbuh 1,4%, perkiraan itu lebih kecil dibandingkan perkiraan Mei sebesar 1,7%.

"Lemahnya permintaan domestik, khususnya konsumsi, menunjukkan bahwa harga konsumen yang tinggi dan terus meningkat untuk sebagian besar barang dan jasa memberikan dampak yang lebih besar dari yang diperkirakan," kata Komisi Eropa dalam sebuah pernyataan pada hari Senin.

Inflasi yang tinggi terus menjadi salah satu tantangan utama di Eropa. Perkiraan terbaru menunjukkan bahwa harga konsumen akan turun dalam beberapa bulan mendatang, namun kemungkinan besar masih berada di atas.

Inflasi umum di kawasan Eropa, di mana 20 negara UE menggunakan mata uang yang sama, diperkirakan sebesar 5,6% pada tahun ini dan kemudian 2,9% pada akhir 2024.

"Inflasi di sektor jasa sejauh ini lebih persisten dibandingkan perkiraan sebelumnya, namun diperkirakan akan terus melambat seiring melemahnya permintaan akibat dampak pengetatan kebijakan moneter dan melemahnya dorongan pasca-COVID," kata komisi tersebut.(detikfinance/r)


Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru