Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Sabtu, 03 Mei 2025

Ma'ruf: RI Ingin Jadi Produsen Halal Terbesar Dunia, Masak Kalah Sama Brasil

Redaksi - Rabu, 04 Oktober 2023 09:58 WIB
275 view
Ma'ruf: RI Ingin Jadi Produsen Halal Terbesar Dunia, Masak Kalah Sama Brasil
(Indra Komara/detikcom)
Wapres Ma'ruf Amin saat menghadiri pengukuhan pengurus Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) Sulawesi Tengah.
Jakarta (SIB)
Wapres Ma'ruf Amin menekankan Indonesia ingin menjadi produsen produk halal terbesar di dunia. Dia mengatakan RI jangan sampai kalah dengan Brasil.
Hal itu disampaikan Ma'ruf saat menghadiri pengukuhan pengurus Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) Sulawesi Tengah di Kantor Gubernur Sulteng, Palu, Selasa (3/10). Dia mengatakan, saat ini KDEKS sudah ada di 22 provinsi, termasuk Sulteng.
Ma'ruf kemudian menjabarkan empat fokus pemerintah dalam mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah. Pertama, pengembangan ekonomi halal.
"Indonesia penduduk muslim terbesar di dunia, tetapi kita kontribusi terhadap industri halal kecil sekali. Oleh karena itu kita ingin kembangkan industri halal, jangan menjadi konsumen halal. Konsumen halal terbesar, tapi industri halal, produk halalnya sangat rendah," kata Ma'ruf.
Kedua pengembangan industri keuangan. Ketiga dana sosial syariah, dan keempat pengembangan usaha syariah.
"Oleh karena itu Indonesia ingin jadi produsen halal terbesar di dunia. Masak kita kalah oleh Brasil yang muslimnya minoritas," ucap Ma'ruf.
Dia lantas menjabarkan dampak positif dari dana sosial yang di antaranya yakni zakat, wakaf, hingga infak. Ma'ruf mengatakan dari laporan yang diterimanya hasil dari dana sosial mampu berkontribusi mengentaskan kemiskinan ekstrem.
"Dari berbagai laporan, infak, sedekah, zakat kita ini sudah banyak ikut berkontribusi dalam mengentaskan kemiskinan ekstrem. Itu belum besar. Kalau besar nanti itu bisa menyelesaikan dengan zakat itu. Bahkan kemarin membantu juga korban gempa, membuatkan rumah bagi mereka dari zakat," kata Ma'ruf.
Dia juga mengatakan, pengembangan usaha syariah penting. Bahkan, lanjut dia, menghidupkan pengusaha syariah jadi kunci.
"Game changernya ada di pengusaha. Kalau tidak ada pengusaha tidak akan ada yang mendirikan industri halal, tidak ada yang menggunakan perbankan syariah," terangnya.
"Menguatkan yang sudah ada, menghijrahkan pengusaha konvensional ke pengusaha syariah. Ini kerjaan Gubenrur dalam rangka menghijrahkan," ucap Ma'ruf.
Dia meyakini Sulteng memiliki potensi besar mengembangkan ekonomi syariah apalagi Sulteng memiliki jumlah umat muslim sekitar 80 persen. Namun, salah satu syaratnya yakni mendatangkan investor.
"Kalau saya bilang ini provinsi kaya, calon kaya, tapi belum kaya karena belum tergali. Kalau digali bisa kaya. Syaratnya bisa mendatangkan para investor," kata Ma'ruf.
"Melalui program literasi perbankan syariah, sertifikasi halal, bisnis matching bagi UMKM. Baznas Sulteng juga baru meraih baznas award 2023. Selamat. Dan salah satunya pada kategori pengentasan kemiskinan," lanjut dia.
Dia berharap KDEKS Sulteng jadi solusi dalam gerak pembangunan wilayah. Ma'ruf pun berpesan agar Pemda bisa menggali potensi unggul ekonomi syariah yang bisa jadi sumber pertumbuhan wilayah.
"Kedua, susun program yang komprehensif dan terstruktur dan implementasikan dengan baik. Termasuk program-program yang akan didorong guna memberikan sumbangsih nyata dalam upaya penyelesaian beragam persoalan pembangunan seperti pengentasan kemiskinan ekstrem dan pembangunan daerah tertinggal di wilayah ini," sambungnya.
"Ketiga, pastikan keberlanjutan agenda pengembangan ekonomi dan keuangan syariah dengan memasukkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Sulawesi Tengah," kata Ma'ruf.
Ma'ruf meyakini ekonomi dan keuangan syariah di Sulteng akan berkembang. Serta bisa merasaksn langsung nilai kebaikan dan manfaatnya.
"Sebagaimana semboyan 'Nosarara Nosabatutu', bersama kita bersatu, bergerak cepat mewujudkan Sulawesi Tengah lebih maju," katanya. (detikcom/d)



Baca Juga:
Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru