Medan (SIB)
Anggota DPRD Sumut Ahmad Hadian mengatakan, Jalan Provinsi Susur Pantai Batubara di Desa Nenas Siam Kecamatan Medang Deras, Kabupaten Batubara menuju Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) putus total tergerus arus banjir, sehingga melumpuhkan arus lalu-lintas menuju kedua kabupaten tersebut.
"Saya ditelpon warga agar datang meninjau lokasi jalan provinsi yang mengalami putus total tergerus arus banjir dan berharap agar kejadian ini segera disampaikan ke Dinas PUPR Sumut, untuk segera dilakukan perbaikan," tambah Ahmad Hadian kepada wartawan, Selasa (31/10) malam melalui telepon dari Batubara.
Diakui Hadian, banjir seperti ini sebenarnya setiap tahun terjadi, tapi kali ini gerusannya cukup deras, sehingga memutuskan dua titik ruas jalan dari Kabupaten Batubara menuju Sergai, sehingga sangat mengganggu arus lalu-lintas di daerah itu.
Menyikapi hal itu, politisi PKS ini mendesak Pemprov Sumut Cq Dinas PUPR Sumut untuk segera bertindak cepat melakukan penanganan atau perbaikan secara darurat, agar jalur transportasi dari Batubara ke Sergai tidak terputus,
"Segera gunakan dana tanggap darurat untuk mengendalikan situasi, agar jalur transportasi darat bisa normal kembali," tandas Ahmad Hadian sembari menambahkan perbaikan ini harus dilakukan secara serius dan komprehensif agar situasi seperti itu tidak terus berulang setiap tahun.
Diakui Hadian, memang saat ini Pemprov Sumut sedang melakukan pembangunan hotmix ruas jalan di jalur yang putus dengan menggunakan anggaran proyek multiyears berbiaya Rp 2,7 triliun, sehingga perlu diantisipasi secepatnya, jangan sampai pelaksanaannya menjadi gagal hanya gara-gara banjir.
"Jika penanganan banjir ini tidak komprehensif, aspal hotmix itu pun akan mubazir," ujar Hadian sembari menambahkan untuk penanganan komprehensif itu perlu dana luar biasa besar. Namun dalam hal ini Pemprov Sumut bisa minta bantuan pemerintah pusat melalui BWSS (Balai Wilayah Sungai Sumatera) sebagai kepanjangan tangan Kementerian PUPR.
Bahkan masyarakat yang terkena dampak banjir berharap, agar Pemprov Sumut segera melakukan langkah komprehensif, dengan melakukan normalisasi Sungai Pagurawan agar dapat menampung debit air yang tinggi saat musim penghujan.
Selain itu, tambah Hadian, masyarakat juga mengusulkan agar dilakukan penguatan benteng sisi sungai Pagurawan atau membuat sodetan atau kanalisasi sampai ke laut, guba mengalihkan air banjir dari darat.
Langganan Banjir
Akibat banjir kiriman dari daerah pegunungan itu, aktivitas masyarakat terganggu, Selasa (31/10).
Darwis warga setempat ketika ditemui SIB, Selasa (31/10) mengatakan, jalan di Dusun IX itu merupakan langganan banjir. “Dua hari belakangan ini air cukup deras hingga menutup badan jalan turap tidak mampu menahan luapan air, sehingga jalan selebar empat meter tergerus dan jalan jebol dibantai air yang cukup deras,” jelasnya
Lanjutnya, mengetahui jalan terputus pihak Desa dan Pemerintah Kecamatan Medangderas dibantu Polsek serta Koramil 01/MD turun langsung ke lapangan, disusul dari Dinas Sosial Kabupaten Batubara melakukan perbaikan sementata agar bisa dilalui masyarakat.
Camat Medangderas Syarizal SH ketika ditemui SIB mengatakan, ada sekitar dua desa yang rumahnya terendam air yakni Desa Sei Buah Keras sebanyak 33 rumah dan Desa Nenassiam 150 rumah. Diperkirakan ketinggian air selutut orang dewasa. Sementara warga terpaksa mengungsi ke rumah keluarga terdekat guna menghindari banjir. “Sejauh ini belum ada korban jiwa,” ungkap Camat.
Dinas Sosial Kabupaten Batubara T Sitorus mengatakan, mereka telah mendata masyarakat korban banjir yang ada di dua desa selanjutnya dilaporkan pada pimpinan. (**)