Jakarta (SIB)
Sejumlah massa yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Indonesi Bela Palestina melakukan aksi di Monas, Jakarta Pusat. Mereka menyatakan enam poin tuntutan dalam aksinya.
Aksi ini juga dihadiri sejumlah tokoh nasional dan mulai dipadati massa yang berdatangan dari berbagai kota di kawasan Monas, Minggu (5/11). Di antaranya Menlu Retno Marsudi, Menag Yaqut Cholil Qoumas, hingga Anies Baswedan.
Tuntutan itu dibacakan oleh tokoh-tokoh lintas agama yakni Prof Dr Sudarnoto Abdul Hakim, Pendeta Jimmy Sormin, Prof Dr Philiph Wijaya, Dr Candra Setiawan dan KH Cholil Nafis secara bergantian. Berikut enam poin tuntutannya:
1.Menuntut agar perang segera dihentikan, dan agar dilakukan penyelidikan internasional atas kejahatan kemanusiaan dan perang oleh Israel untuk diajukan ke Mahkamah Internasional
2.Demi kemanusiaan perdamaian dan keadilan kami menentang keras penjajahan Israel atas Palestina dan mengecam keras politik apartheid, genosida, holocauts dan terorisme yang terus dilakukan Israel. Maka kami menyerukan kepada pemerintah negara-negara Islam, negara-negara Arab untuk membatalkan hubungan diplomatik dan atau tidak membuka hubungan diplomatik dengan Israel sampai negara Palestina yang merdeka dan berdaulat berdiri tegak. Sebagai bentuk solidaritas bagi Palestina, seyogianya bangsa Indonesia sebagai bangsa cinta damai dan keadilan memboikot dan tidak membeli produk-produk Israel dan produk-produk pakaian makanan dan minuman yang menyumbang kepada Israel.
3.Kami memberikan apresiasi kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa atas keputusan dan resolusinya atas Israel antara lain sebagai pelanggar HAM berat. Namun PBB perlu melakukan langkah-langkah nyata dan tegas dalam menegakkan resolusi resolusinya dengan menghilangkan kekuatan veto dari negara-negara yang menampilkan standar ganda terhadap masalah Palestina
4.Kami mendukung dengan penghargaan atas sikap tegas dan konsisten Indonesia yang sejak zaman Presiden Bung Karno hingga sekarang, zaman Presiden Joko Widodo terus menolak penjajahan Israel dan mendukung Palestina merdeka, mengapresiasi sikap diplomasi tegasnya yang dilakukan oleh menlu kita, Retno Marsudi, baik di forum KTT OKI, maupun sidang umum PBB. Kami mendorong pemerintah Indonesia untuk semakin mendorong kolaborasi negara-negara anggota OKI, ASEAN, bersama negara-negara seperti Rusia, Cina, Bolivia yang mengambil sikap tegas atas Israel
5.Menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu bangsa Palestina Gaza dengan diplomasi hingga demonstrasi opini, dana dan doa. Berharap agar itu semua dapat membuka nurani dunia dan menyelamatkan kemanusiaan dan akal sehat untuk membantu membuka pintu hati dan kebijakan internasional hadirnya keadilan perdamaian di kawasan Timur Tengah hingga ke seluruh dunia dengan Palestina merdeka dan enyahlah penjajah Israel dari bumi
6.Menyerukan kepada umat berbagai agama untuk memanjatkan doa kehadirat Allah yang maha kuasa untuk memberi kekuatan lahir dan batin bagi rakyat Palestina dalam menanggung penderitaan dan mewujudkan kemerdekaan bangsa dan negaranya.
Jakarta, 5 November, Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina
Bawa Poster
Massa bela Palestina menggelar aksi damai di Monas membawa ragam poster bentuk dukungan ke Palestina hingga mengutuk serangan Israel pun bermunculan.
Pantauan di Monas, Jakarta Pusat (Jakpus), Minggu (5/11), terlihat sejak pagi massa membawa poster bertuliskan dukungan untuk Palestina. Salah satunya oleh ayah yang menggendong anaknya di pundak membawa poster bertulisan 'Save My Friends In Gaza'.
Kemudian tampak poster dukungan agar Palestina merdeka yang bertulisan 'From The River To The Sea Palestina Will Be Free'. Ada juga ayah dan anak yang membawa poster bertulisan 'Israel Is A War Criminal' dan 'Our Voice Will Never Be Silenced'.
Kemudian ibu dan anak yang mengenakan sorban bendera Palestina membawa poster bertuliskan 'Israel Is Real To Hell' dan bendera kebangsaan Palestina. Terakhir, seorang wanita menegakkan poster setinggi-tingginya yang bertuliskan 'There Is No Both Sides To A Genocide'.
Bendera raksasa Palestina juga dibentangkan massa. Bendera tersebut memiliki panjang kurang lebih 20 meter, dibentangkan di atas massa aksi yang hadir.
Massa secara estafet bergantian membentangkan bendera tersebut. Bendera itu pun bergerak mengikuti lautan massa yang ada di Monas. Salawat dikumandangkan seraya bendera tersebut dibentangkan.
Sejumlah pejabat turut hadir dalam aksi bela Palestina itu. Di antaranya Menko PMK Muhadjir Effendy, Ketua DPR RI Puan Maharani, Amien Rais, dan Anies Baswedan.
Salat Gaib
Menag Yaqut Cholil Qoumas di kesempatan itu Yaqut mengajak masyarakat melakukan salat gaib bagi warga Palestina yang wafat.
"Karena kita mencintai rakyat Palestina, saya hanya ingin mengajak Bapak/Ibu sekalian, saudara-saudara saya untuk bersama-sama melakukan salat gaib bagi para syahid yang menjadi korban," kata Yaqut.
Yaqut juga meminta masyarakat Indonesia senantiasa mendoakan Palestina agar segera mendapatkan keadilan dan kemerdekaan.
"Sekaligus mendoakan agar bangsa Palestina segera mendapatkan keadilan dan kemerdekaannya," ujarnya.
Hentikan Agresi Militer
Sementara itu, Ketua DPR RI Puan Maharani yang hadir dalam aksi bela Palestina di Monas, menegaskan dukungan rakyat Indonesia tetap sama memperjuangkan kemerdekaan Palestina sejak zaman Presiden RI ke-1 Soekarno.
"Salah satu tujuan dari kemerdekaan Indonesia sesuai dengan pembukaan UUD Negara RI adalah untuk menciptakan ketertiban dunia dan perdamaian dunia. Saya hadir di sini atas undangan Pak Din Syamsuddin karena dapat merasakan bahwa apa yang dilakukan dan yang telah terjadi di Palestina tak bisa kita terima," kata Puan.
Puan menyebut, DPR RI mengutuk keras serangan masif Israel kepada masyarakat sipil Palestina. Puan menegaskan sejak zaman Bang Karno hingga kini posisi Indonesia tegas mendukung kemerdekaan Palestina.
"Karenanya saya berdiri di sini sebagai Ketua DPR RI mengutuk, menolak agresi bangsa Israel yang telah membombardir rumah sakit, sekolah, rumah ibadah, masjid, gereja dan lain-lainnya kepada rakyat dan bangsa Palestina," tutur Puan.
"Bangsa Indonesia sejak zaman era Bung Karno presiden pertama hingga saat ini tetap tegas mendukung kemerdekaan Palestina," sambungnya.
Puan menyampaikan belasungkawa kepada korban serangan Israel. Ketua DPR RI ini menyerukan kepada pemerintah dan organisasi internasional untuk mendesak Israel menghentikan agresinya.
"Karenanya, saya pun turut menyatakan duka cita yang mendalam atas korban yang meninggal dunia, korban luka dari kalangan rakyat Palestina. Semoga arwah korban diterima oleh Allah SWT dan korban yang terkena luka dapat disembuhkan seperti sedia kala," kata Puan.
Ia juga meminta kepada rakyat Indonesia tak berhenti mendukung Palestina. Ia berharap masyarakat Indonesia tetap semangat menyerukan dukungannya.
"Jangan pernah berhenti, desak Israel untuk menghentikan agresi militer terhadap rakyat Palestina. Yang hadir pada kesempatan ini untuk tetap bersemangat memberikan dukungan moril dan materil kepada bangsa Palestina," pungkasnya.
Segera Diakhiri
Ibu Negara, Iriana Joko Widodo juga menyerukan agar perang Hamas dan Israel segera dihentikan. Iriana mengajak seluruh pihak untuk membantu para korban di Palestina.
"Saya sungguh berharap kekerasan dapat dihentikan, perang dapat diakhiri, akses bantuan kemanusiaan dapat dibuka, dan mari bersama kita bantu saudara-saudara kita di Palestina," ucap Ibu Iriana dalam keterangannya bersama Organisasi Aksi Solidaritas Kabinet Indonesia Maju (OASE KIM) seperti dalam keterangan tertulis dari Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Minggu (5/11).
Iriana mengatakan, saat ini sudah banyak korban nyawa di Gaza yang diakibatkan oleh perang. Anak-anak dan perempuan pun menjadi korban.
"Kehidupan di Gaza juga semakin sulit, akses terhadap air bersih, listrik, dan makanan juga sangat terbatas," kata Iriana.
Melihat hal tersebut, sebagai sosok ibu, Iriana bersimpati atas kondisi yang terjadi Palestina. Kehidupan anak-anak di Palestina harus menghadapi situasi sulit.
"Sebagai perempuan, sebagai ibu, saya sangat sedih melihat situasi ini. Saya tidak bisa membayangkan derita anak-anak tidak berdosa yang harus menghadapi kenyataan seberat ini," ungkap Iriana.
Atas hal itu, Iriana mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama menghentikan konflik. Dia menyerukan kepada semua pihak untuk menciptakan kehidupan yang damai demi masa depan yang lebih baik.
"Saya juga mengajak kita semua untuk hidup bersama secara damai, menghindari perpecahan dan permusuhan, demi anak cucu kita, demi masa depan dunia yang lebih baik bagi semua," ujar Iriana.
Dalam kesempatan tersebut, Iriana dan OASE KIM dengan dipimpin oleh Eny Yaqut Cholil juga turut menyampaikan doa untuk kondisi yang terjadi di Palestina serta para korban yang berjatuhan. (detikcom/d)