Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 01 Juni 2025

Tokoh Masyarakat Sumut Djumongkas Hutagaol Dukung PPPT Ikut Suarakan Perjuangan Protap

Redaksi - Senin, 13 November 2023 11:10 WIB
476 view
Tokoh Masyarakat Sumut Djumongkas Hutagaol Dukung PPPT Ikut Suarakan Perjuangan Protap
(Foto: Dok/Humas PT Medan Bus)
Serahkan: Tokoh masyarakat Sumut Djumongkas Hutagaol yang juga unsur Panitia Pemrakarsa Pembentukan Provinsi Tapanuli pimpinan
Medan (SIB)
Tokoh masyarakat Sumatera Utara Djumongkas Hutagaol yang merupakan salah satu unsur Panitia Pemrakarsa Pembentukan Provinsi Tapanuli yang dikomandoi Ir GM Chandra Panggabean menyambut baik munculnya dukungan dari organisasi-organisasi masyarakat seperti halnya yang dilakukan Panitia Percepatan Provinsi Tapanuli (PPPT) Pro Deo et Patria agar Provinsi Tapanuli dapat terwujud.
Sebagai bentuk dukungan terhadap PPPT Pro Deo et Patria itu, Djumongkas yang dikenal sebagai pengusaha bisnis transportasi itu juga ikut membubuhkan tanda tangannya pada formulir surat keterangan dukungan yang akan disampaikan PPPT untuk memohon kepada Bapak Presiden Joko Widodo supaya segera mencabut Moratorium Pemekaran Daerah Otonomi Baru (DOB) dan menyetujui usulan pembentukan Provinsi Tapanuli.
"Saya dengan keikhlasan dan diiringi doa berharap ditandatanganinya formulir yang akan diserahkan kepada Presiden Jokowi bisa mewujudkan impian rakyat Tapanuli," kata Djumongkas Hutagaol saat menerima kunjungan silaturahmi Ketua Umum PPPT Yonge Sihombing SE MBA, Sabtu (11/11) di Kantor PT Medan Bus Jalan Menteng VII Medan.
Secara pribadi dan juga salah satu unsur di Panitia Pemrakarsa Pembentukan Provinsi Tapanuli pimpinan Ir GM Chandra Panggabean, Djumongkas merasa bersyukur ada organisasi seperti PPPT yang ikut menyuarakan kembali apa yang telah mereka perjuangkan bersama Ir GM Chandra Panggabean. Apalagi di melihat sosok Yonge Sihombing dan unsur panitia lainnya di PPPT memang memiliki niat tulus untuk semata-mata agar Provinsi Tapanuli bisa terwujud, bukan untuk kepentingan politis.
"Saya sependapat, keberadaan PPPT sebagai kepanitiaan adhoc, dimana hanya bekerja untuk menghantarkan terealisasinya Protap dan setelah itu serta-merta bubar. Artinya sangat jelas bahwa panitia adalah orang-orang yang tak mencari panggung dan tidak memiliki interest pribadi. Semoga perjuangan ini diberkati Tuhan dan Protap lahir di bumi Indonesia secepatnya," kata Djumongkas.
Dalam kesempatan itu, Djumongkas kembali menceritakan memori masa kecilnya hingga remaja di sebuah desa di Balige yang sangat terbelakang dan masuk peta kemiskinan. Kemiskinan yang dirasakannya di masa lalu itulah yang mendorongnya ikut bersama Ir GM Chandra Panggabean memperjuangkan Provinsi Tapanuli.
“Perjuangan Panitia Protap harus terhenti akibat aksi demo yang membuat sebagian panitia berurusan dengan hukum dan dipenjara di masa lalu. Tapi hal itu tidak boleh menghentikan impian akan lahirnya Protap,” ujarnya.
Sementara itu Yonge Sihombing menginformasikan bahwa ketika PPPT dideklarasikan bahwa poin pertama deklarasi adalah kepanitiaan ini punya misi meneruskan perjuangan Panitia Protap terdahulu untuk tujuan menggolkan Protap.
PPPT kata Yonge, terus berupaya untuk bisa berkomunikasi dengan Ketua Umum Panitia Pemrakarsa Pembentukan Protap Ir GM Chandra Panggabean untuk mendapatkan nasehat dan arahan. PPPT juga tetap meminta arahan dan saran dari berbagai kalangan tokoh masyarakat Tapanuli yang ada di pusat termasuk Pak Luhut Panjaitan.
Yonge juga mengungkapkan saat ini PPPT telah ikut membentuk wadah bersama 11 panitia pembentukan provinsi baru lainnya, untuk menyatukan kekuatan agar moratorium dicabut dan Presiden Jokowi menyetujui terbentuknya 12 provinsi baru.
“Kami juga berterima-kasih atas kesediaan Pak Djumongkas menerimanya dan menandatangani formulir. Kami juga mengucapkan selamat ulang tahun ke-77 kepada Pak Djumongkas, seraya mendoakan kesehatan serta kesuksesan segala jenis usaha yang dijalankan,” kata Yonge. (**)

SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru