Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Senin, 30 Juni 2025
Puncak HUT ke-78 PGRI

Jokowi: Profesi Guru Paling Bikin Stres

Solusi Masalah Guru Honorer Segera Tuntas
Redaksi - Minggu, 26 November 2023 08:12 WIB
333 view
Jokowi: Profesi Guru Paling Bikin Stres
(Foto: BPMI Setpres/Rusman)
SAMBUTAN: Presiden Joko Widodo menekankan guru bukan lagi sekadar seorang yang digugu dan ditiru, namun merupakan penentu laju peradaban saat menyampaikan sambutan dalam acara Peringatan HUT ke-78 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan Hari
Jakarta (SIB)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut masalah kesejahteraan guru honorer mulai teratasi. Solusi atas masalah itu adalah menjadikan guru honorer sebagai aparatur sipil negara (ASN) dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK/P3K).
"Permasalahan guru honorer, misalnya, terkait kepastian karier dan kesejahteraannya saat ini sudah tahap demi tahap teratasi berkat program seleksi guru ASN P3K," kata Jokowi di sambutan Puncak HUT ke-78 PGRI, di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Sabtu (25/11).
Jokowi didampingi Mendikbud RI Nadiem Makarim dan disambut Ketua PB PGRI Teguh Sumarno.
Lebih lanjut, Jokowi menyebut nahwa guru adalah kunci pembangunan kualitas sumber daya manusia (SDM). Negara perlu mencetak guru-guru unggul supaya bonus demografi Indonesia di masa mendatang bisa menjadikan masyarakat yang lebih maju. Pemerintah, kata Jokowi terus bekerja keras memberikan dukungan untuk kesejahteraan guru, termasuk guru honorer.
"Ini laporan yang saya terima, tentu saja dari Mendikbud dan MenPAN, rekrutmen guru ASN P3K 2021 dan 2022 telah terdapat 544 ribu guru honorer yang lolos seleksi ASN P3K," kata Jokowi.
Dia mengemukakan, sudah ada ratusan ribu guru honorer yang naik status menjadi ASN dan PPPK. Untuk selanjutnya, bakal lebih banyak lagi guru honorer yang diangkat menjadi ASN dan PPPK. Jokowi menyebut target tahun 2024.
"Harapan kita nanti, dalam tiga tahun, akan ada kurang lebih 840 ribu guru yang direkrut sebagai ASN P3K, dan 2024 nanti akan mencapai 1 juta guru ASN P3K," kata Jokowi.
Pada kesempatan ini, Jokowi menyampaikan selamat hari ulang tahun ke-78 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) sekaligus Hari Guru Nasional. Jokowi juga mengakui menjadi guru bukanlah pekerjaan yang mudah. Riset dari RAND Corporation 2022 mengatakan guru adalah profesi paling bikin stres.



Tugas Mendikbud
Perjuangan guru di perkotaan cenderung lebih ringan ketimbang perjuangan guru di pelosok. Jokowi melihat kondisi sekolah-sekolah di daerah pelosok masih perlu ditingkatkan. Itu adalah tugas Menteri Pendidikan untuk memajukan kualitas pendidikan di daerah pelosok.
"Mungkin yang di kota-kota lebih enak. Tapi untuk guru-guru yang bekerja di daerah 3T (terdepan, terluar, tertinggal) yang infrastrukturnya terbatas, yang fasilitasnya terbatas, yang gurunya juga terbatas, ini saya pastikan lebih berat," kata Jokowi.
Dia mengatakan masih melihat ketimpangan yang sangat jauh.
Awalnya Jokowi menekankan guru harus mengikuti perubahan teknologi. Dia lalu menyebut, untuk dapat mengikuti perkembangan, guru di kota mungkin lebih mudah karena didukung infrastruktur, fasilitas, dan jumlah tenaga pendidik yang memadai.
"Semua guru harus mengikuti perubahan teknologi yang ada. Kalau mungkin yang di kota-kota lebih enak," kata Jokowi.
Dia lalu menceritakan pengalamannya berkunjung ke SMA di sebuah kabupaten, kemudian membandingkan dengan SMK yang ada di kota. Dia menilai dari segi sarpras, ketimpangannya sangat jauh.
"Saya kalau ke daerah mampir ke SMK, saya lihat SMK di sebuah kabupaten, kemudian saya bandingkan dengan SMK yang ada di kota, memang gap-nya, sarana prasarana, memang sangat jauh berbeda," ungkap Jokowi.
Masalah ketimpangan sarana, prasarana, infrastruktur serta jumlah guru di kota dengan di daerah 3T menjadi tugas Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim.
"Dan itu tugasnya Menteri Pendidikan," pungkas Jokowi.


Baca Juga:


Tingkat Stres Guru
Jokowi juga mengemukakan hasil riset, pekerjaan menjadi guru adalah pekerjaan yang paling bikin stres. "Menjadi guru itu bukan pekerjaan yang ringan. Menurut lembaga riset internasional, RAND Corporation, 2022, saya kaget juga setelah membaca bahwa tingkat stres guru itu lebih tinggi dari pekerjaan yang lain," kata Jokowi.
Sambil berkelakar, Jokowi melihat wajah-wajah guru yang hadir di acara ini tampak ceria. Barangkali riset internasional tersebut salah bila hanya melihat guru-guru di ruangan ini. Namun nyatanya, guru memang menghadapi kesulitan. Apa sebab?
"Ini lembaga riset internasional bahwa tingkat stres guru ini lebih tinggi dibandingkan pekerjaan yang lain. Kenapa? Di situ disebutkan antara lain karena perilaku siswa, juga karena perubahan kurikulum," kata Jokowi.
Saat Jokowi menyebut perubahan kurikulum sebagai salah satu faktor stres guru, para hadirin riuh. Namun menurut Jokowi, perubahan kurikulum adalah keniscayaan yang perlu.
"Dan juga karena perkembangan teknologi," kata Jokowi.


Baca Juga:


Bonus Demografi
Jokowi berbicara tentang puncak demografi di depan PGRI. Jokowi menekankan peluang itu harus dimanfaatkan sebaik-baiknya.
"Di tahun 2030-an, 2035, kita akan berada di puncak bonus demografi dalam sebuah peradaban negara, itu hanya sekali kesempatan diberikan biasanya, dan kalau kita bisa menggunakan kesempatan itu, menggunakan peluang itu negara ini akan melompat jadi negara maju," kata Jokowi.
Jokowi mengatakan, jika hal itu tidak dimanfaatkan sebaik-baiknya, Indonesia hanya akan menjadi negara berkembang. Dia menyinggung negara-negara di Amerika Latin, bahkan ada negara yang jatuh miskin.
"Tapi, kalau tidak bisa, seperti yang kita lihat di negara-negara Amerika Latin, tahun 1950-an, tahun 60-an, tahun 70-an, mereka sudah berada di posisi negara berkembang. Tapi sampai sekarang, sudah 50 tahun, 60 tahun, 70 tahun, mereka tetap jadi negara berkembang, bahkan ada yang jatuh jadi negara miskin," kata Jokowi.
Jokowi menyebut hal itu terjadi karena tidak bisa memanfaatkan peluang demografi. Karena itu, Jokowi meminta bonus demografi dimanfaatkan sebaik-baiknya.
"Karena apa, saat diberikan peluang, tidak bisa menggunakan peluang sebaik-baiknya. Oleh sebab itu, peluang bonus demografi yang akan muncul pada 2030-an, 2035, betul-betul kita manfaatkan, dan pada saat itu penduduk kita didominasi anak-anak muda," ujarnya. Dia menuturkan pembangunan sumber daya manusia (SDM) menjadi kunci keberhasilan tersebut. Dia mengatakan pembangunan SDM menjadi tanggung jawab para guru seluruh Indonesia.
"Ini adalah kesempatan emas bagi kemajuan negara kita Indonesia apabila bisa memanfaatkannya, karena pembangunan, kualitas sumber daya manusia menjadi kunci dan itu menjadi tanggung jawab ibu bapak sekalian yang hadir maupun tidak hadir di sini yang memiliki profesi sebagai guru," ucapnya.



Jadi presiden
Jokowi juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh guru di Tanah Air di Puncak Peringatan Hari Guru Nasional 2023. Dia juga berterima kasih atas pengabdian para guru.
"Adalah kewajiban negara untuk memberikan apresiasi dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para guru," ucap Jokowi.
Jokowi mengatakan dirinya menjadi Presiden juga berkat pelajaran-pelajaran yang diajarkan para guru. "Saya bisa jadi Presiden seperti ini, juga karena guru," ujar Jokowi yang disambut tepuk tangan para peserta di lokasi.
Jokowi menuturkan guru memiliki kewajiban mencetak SDM yang unggul untuk menjawab tantangan masa depan dan global yang menurutnya semakin sulit. Jokowi menekankan dinamika global serta perkembangannya kini sulit ditebak.
"Tentu saja para guru juga mempunyai banyak kewajiban-kewajiban untuk terus berinovasi, untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan kita, agar mencetak SDM-SDM yang berkepribadian Indonesia, yang berkarakter Indonesia serta SDM-SDM unggul dalam menghadapi tantangan masa depan yang semakin tidak mudah," kata Jokowi.
"Perubahan global saat ini selalu terjadi, distrupsi teknologi setiap hari selalu terjadi, lanskap politik global selalu berubah-ubah, lanskap ekonomi juga selalu berubah-ubah. Sulit diperdiksi, sulit ditebak, sulit dikalkulasi, sulit dihitung," sambung dia.
Dia lalu mengapresiasi juga gerakan perubahan polda pikir dalam mendidik para murid, lewat program Merdeka Belajar. Program ini diinisiasi oleh Menteri Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makariem.
"Oleh sebab itu saya sangat menghargai pergerakan bersama, bergerak bersama dalam rangka Merdeka Belajar yang diinisiasi Mas Menteri," ujar Jokowi.
Dia kemudian menilai tanpa perubahan paradigma, maka SDM-SDM Indonesia akan sulit menyesuaikan diri dengan dinamika global.
"Karena tanpa perubahan paradigma, perubahan mindset, akan sulit kita menyesuaikan diri dengaan perubahan-perubahan dunia yang sekarang ini," pungkas Jokowi.



Penentu Peradaban
Dikatakannya juga bahwa guru kini bukan lagi seseorang yang hanya sekadar untuk ditiru tapi juga menentukan laju peradaban bangsa.
Hal itu disampaikan Jokowi dalam akun Instagramnya, Sabtu (25/11). Jokowi mengunggah foto ilustrasi kegiatan belajar mengajar guru dengan sejumlah siswa.
Jokowi pun tampak terlihat dalam ilustrasi tersebut. Dengan mengenakan kemeja putih dan celana hitam, Jokowi terlihat mengawasi kegiatan dalam ilustrasi itu.
Dalam keterangannya, Jokowi mengatakan guru bukan lagi seseorang yang hanya ditiru. Jokowi menyebut seorang guru merupakan tokoh untuk menentukan laju peradaban bangsa.
"Guru bukan lagi sekadar seorang yang digugu dan ditiru, yang menjadi suri teladan anak-anak didik, melainkan tokoh yang menentukan laju peradaban bangsa," tulis Jokowi.
Jokowi mengatakan guru menjadi jembatan bagi anak-anak untuk melangkah ke masa depan. Di pundak guru, kata Jokowi, tersampir harapan orang tua dan bangsa.
"Mereka menjadi jembatan anak-anak masa kini untuk melangkah ke masa depan. Di pundak mereka tersampir harapan orang tua, masyarakat, dan bangsa besar ini," ucapnya.
"Selamat Hari Guru Nasional," lanjut Jokowi menutup keterangannya. (**)


SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru