Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Senin, 14 Juli 2025

Jokowi Bandingkan Jalan Tol-Bendungan di RI dan China: Masih Jauh

* Minta PUPR Tidak Hanya Bangun Jalan Tapi Juga Trotoar
Redaksi - Selasa, 05 Desember 2023 11:02 WIB
322 view
Jokowi Bandingkan Jalan Tol-Bendungan di RI dan China: Masih Jauh
Foto: Tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo 
Jakarta (SIB)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) membandingkan pembangunan jalan tol di Indonesia dengan China. Pembangunan jalan tol di China lebih masif ketimbang Indonesia.

"Jalan tol tadi Pak Menteri PU sampaikan 2.143 km. Sebuah lompatan besar untuk kita tapi kalau kita bandingkan dengan jalan tol yang ada di Tiongkok, kita ini total hampir 3 ribu (kilometer) kurang dikit. 3 Ribu Km. Jalan tol di RRT berapa Pak Menteri ada yang tahu? 190 ribu Km," ujar Jokowi di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (4/12).

Jokowi membandingkan pembangunan bendungan antara Indonesia dengan Korea dan China. Bendungan Indonesia kalah jauh dari China dan Korea.

"Bendungan kita ini total hampir 300 bendungan, di Korea 20.000 bendungan. Di RRT seinget saya 98 ribu bendungan. Jadi masih jauh. Masih perlu kerja keras meskipun ya kita melakukan sebuah lompatan," kata Jokowi.

Jokowi menyebut, menurut IMD global competitiveness index, pembangunan infrastruktur Indonesia berada di peringkat 54 pada tahun 2014. Saat ini, peringkat infrastruktur Indonesia 51.

"Kita saat itu di peringkat 54. Saat ini masuk ke peringkat 51. Artinya meningkatkan meskipun juga belum melompat. Kita kerja keras dalam bid infrastruktur itu kerja keras," tutur Jokowi.

"Ada 42 bendungan yang telah selesai dan nanti mungkin ada tambahan 15 atau 17 bendungan lagi di tahun 2024. Irigasi dibangun untuk 1,2 juta hektare," jelasnya.


Besar-Besaran
Presiden Jokowi menerima kunjungan pegiat infrastruktur di Istana Negara, Jakarta Pusat dalam rangka memperingati Hari Bakti PU ke-78. Jokowi mengatakan pemerintah telah membangun infrastruktur besar-besaran.

Pantauan, Senin (4/12), Jokowi tiba di Istana didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Menteri Sekretariat Negara Pratikno pukul 09.00 WIB. Adapun sejumlah pejabat seperti Jaksa Agung ST Burhanuddin, Kepala LKPP Hendra Priadi, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo turut menghadiri acara silaturahmi ini.

"Kita memutuskan untuk membangun infrastruktur besar-besaran, negara sebesar Indonesia semua membutuhkan infrastruktur. Infrastruktur konektivitas berupa jalan, pelabuhan, airport, semua dibutuhkan," ujar Jokowi.

Kemudian pemerintah juga membangun infrastruktur penyediaan air. Salah satunya bendungan irigasi.

Lalu dilanjut pembangunan yang berkaitan dengan pelayanan, mulai dari rumah sakit hingga sekolah. Seluruhnya, kata Jokowi, dibangun oleh PUPR.

"Dan periode yang kedua, kita membangun satu yang besar, proyek terbesar yaitu IKN Nusantara," imbuh Jokowi.

Terakhir, Jokowi mengucapkan selamat Hari Bhakti PU ke-78. "Selamat menperingati Hari Bhakti PUPR ke-7, dirgahayu PUPR," tuturnya.


Satu Paket
Jokowi juga bicara mengenai pembangunan infrastruktur yang dilakukan Kementerian PUPR. Jokowi berpesan agar Kementerian PUPR tak hanya membangun jalan, tapi juga trotoar.

"Saya hanya ingin mengingatkan dalam perencanaan ini penyiapannya agar lebih komprehensif, saya berikan contoh membangun jalan, jangan urusan jalan saja tapi mestinya satu paket pengerjaan jalan, drainase, plus tambahan satu lanskapnya, trotoar dan lanskapnya," ujar Jokowi.

Dia meminta pembangunan infrastruktur harus dibangun sebagai satu kesatuan. Jokowi menyebut jalan, drainase, trotoar, hingga lanskapnya merupakan satu paket.

"Jalan, drainase, trotoar, lanskapnya semuanya disiapkan karena kalau hanya jalan saja nanti yang terjadi rakyat pasti di pinggir jalan 'tak buat jualan dulu'. Wah sudah langsung," kata Jokowi.

Jokowi mengatakan, pembangunan jalan, drainase hingga trotoar harus dilakukan sekaligus agar tak menimbulkan masalah. Dia mengatakan, ada ongkos sosial jika trotoar ataupun drainase dibangun setelah warung kaki lima bermunculan di pinggir jalan.

"Kaki lima, warung-warung di pinggir jalan, mau buat trotoar, drainase, harus ada ongkos sosialnya lagi ke depan," ujarnya. (detikcom/d)


SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru