Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Jumat, 04 Juli 2025

Pemerintah Terus Pantau Kasus Covid, Libur Nataru Bisa Jadi Ancaman

* Menko PMK: Insyaallah Tak akan Kembali Jadi Pandemi
Redaksi - Selasa, 19 Desember 2023 09:26 WIB
202 view
Pemerintah Terus Pantau Kasus Covid, Libur Nataru Bisa Jadi Ancaman
Foto: Edi Wahyono/detikcom
Ilustrasi 
Jakarta (SIB)
Wakil Presiden (Wapres) RI Ma'ruf Amin menyampaikan pemerintah terus memantau kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia. Dia mengakui di beberapa daerah masyarakat sudah mulai memakai master.

"Mengenai Covid, itu memang sekarang sudah mulai kita monitor, dan untuk di tempat-tempat tertentu sudah mulai memakai masker ya," kata Ma'ruf Amin di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Senin (18/12).

Pemerintah sedang melihat besaran kenaikan kasus Covid. Baginya, saat ini yang terpenting adalah memasifkan vaksinasi.

"Jadi untuk masalah prokesnya, itu kita mulai tetapi tentu kita ukur dengan besarnya perkembangan Covid itu. Yang penting adalah vaksinasi, yang belum supaya divaksinasi untuk menciptakan kekebalan," ucapnya.

Menurut Ma'ruf, saat ini belum ada upaya khusus pengendalian kasus Covid. Pembahasan akan dilakukan jika angka Covid naik signifikan.

"Selanjutnya, belum ada langkah-langkah. Nanti saya kira, kalau itu sudah membesar, akan kita Ratas, akan membahas secara detail masalah Covid-19, ini kan baru dianalisa," katanya.


Jadi Ancaman
Sementara itu, Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat (Rerie) mewanti-wanti potensi lonjakan wisatawan pada masa liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024.

Menurutnya, hal ini harus diantisipasi oleh para pemangku kepentingan (stakeholder) dan masyarakat dengan langkah yang tepat. Karena selain menghadirkan peluang, libur akhir tahun juga menghadirkan tantangan seiring meningkatnya kembali kasus Covid-19 di Tanah Air.

"Peluang dari lonjakan wisatawan di akhir tahun ini memang besar, tetapi tantangannya pun cukup besar dengan merebaknya kembali Covid-19 di sejumlah daerah. Kondisi seperti ini harus mendapatkan perhatian serius dari para pemangku kepentingan," kata Rerie, dalam keterangannya, Senin (18/12).

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI (Kemenparekraf) memperkirakan sekitar 7 juta orang akan berlibur ke Jawa Barat dan pergerakan wisatawan Nusantara akan menembus 200 juta pergerakan pada libur Nataru.

Menurut Rerie, pemanfaatan peluang sektor pariwisata di setiap daerah di Indonesia juga harus diikuti dengan langkah kehati-hatian terutama terkait potensi penyebaran Covid-19 yang pada pekan-pekan terakhir ini mengalami kenaikan jumlah kasus.

Upaya meningkatkan daya tahan tubuh melalui penerapan pola hidup sehat dengan keseimbangan asupan gizi dan vitamin, tegas Rerie, harus menjadi bagian dari keseharian masyarakat.

Rerie menuturkan selain itu, kenormalan baru (new normal) yang telah dibangun dan diterapkan semasa pandemi Covid-19 beberapa waktu lalu harus mampu dijalankan kembali.

Rerie juga sangat berharap potensi sektor pariwisata yang ada di depan mata itu dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, tanpa mengabaikan sejumlah ancaman yang ada.

Sebab, selain potensi penyebaran Covid-19, kondisi cuaca yang tidak menentu dan ekstrem pada penghujung tahun ini juga harus diwaspadai oleh para wisatawan dan para stakeholder di sektor pariwisata.

Rerie sangat berharap Pemerintah dan masyarakat dapat berkolaborasi dengan baik dalam mempersiapkan sejumlah infrastruktur dan strategi yang tepat menyambut masa libur Nataru kali ini.

Menurut Rerie, keselamatan dan kenyamanan masyarakat di berbagai kegiatan adalah yang utama dalam rangka menjalankan amanah konstitusi kita agar negara selalu melindungi setiap warganya.


Jadi Pandemi
Terpisah, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan Indonesia tak akan kembali lagi ke pandemi virus corona (Covid-19) usai melonjaknya penularan kasus virus corona baru-baru ini.

Ia menilai varian virus Corona yang menyebar saat ini sudah mengalami mutasi dan jauh dari varian utamanya sehingga memiliki tingkat bahaya yang relatif rendah.

"Karena Covid sekarang ini variannya sudah sangat jauh dari varian utama, dan biasanya kalau sudah semakin jauh dari varian utama itu tingkat kebahayaannya juga relatif rendah. Dan Insyaallah tidak akan kembali menjadi pandemi," kata Muhadjir di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Senin (18/12).

Muhadjir mengatakan Presiden Joko Widodo menginstruksikan supaya tak perlu menciptakan suasana panik di tengah melonjaknya kasus virus corona saat ini, terutama bagi masyarakat yang akan melakukan mudik Natal dan Tahun Baru.

"Kan, sekarang ini sudah masa endemi. Itu artinya yang kemarin pandemi tidak akan hilang sama sekali tetapi juga tidak akan kembali menjadi pandemi," kata dia.

Selain itu, Muhadjir mengatakan Kementerian Kesehatan akan menyiapkan pos kesehatan di 136 titik selama musim libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024. Ia pun menyarankan para pemudik yang berpergian untuk melakukan protokol kesehatan.

"Seperti Covid terutama pakai masker, rajin cuci tangan kemudian memperhatikan nutrisi termasuk vitamin yang menaikkan imunitas tubuh. Itu sangat disarankan tetapi tidak diwajibkan jadi tetap kita lakukan," kata dia.

Sebelumnya Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan kasus Covid-19 di Indonesia menunjukkan tren peningkatan belakangan ini. Lonjakan kasus Covid-19 kali ini didominasi oleh Subvarian EG.5.

Subvarian EG.5 merupakan turunan dari varian omicron dan masuk kategori variants of interest (VOI) atau varian yang memiliki mutasi genetik yang diprediksi dapat mempengaruhi karakteristik klinis virus.(detikcom/d)




SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru