Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 29 Juni 2025
Hadiri Diskusi PWI di Gedung Dewan Pers

Prabowo: Kebebasan Pers Itu Checks and Balances untuk Kendalikan Penguasa

Redaksi - Jumat, 05 Januari 2024 11:04 WIB
234 view
Prabowo: Kebebasan Pers Itu Checks and Balances untuk Kendalikan Penguasa
(Foto: Ant/Galih Pradipta)
SAMPAIKAN: Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto (kedua kanan) menyampaikan visi dan misi disaksikan Ketua PWI Hendry Ch Bangun (kedua kanan) saat mengunjungi kantor PWI Pusat di Jakarta, Kamis (4/1). Prabowo Subianto menyampaikan visi dan
Jakarta (SIB)
Cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto menegaskan komitmennya terkait kebebasan pers di Indonesia. Prabowo mengatakan bahwa dirinya adalah orang yang percaya demokrasi.
Hal tersebut dikatakan Prabowo kala menghadiri diskusi PWI di Gedung Dewan Pers, Jakarta Pusat, Kamis (4/1). Awalnya Prabowo menegaskan bahwa dirinya orang yang percaya dengan demokrasi meski banyak yang menuduhnya mau melakukan kudeta.
"Begini, saudara-saudara saya orang yang percaya dengan demokrasi. Saya kira saya sudah buktikan komitmen saya dengan demokrasi. Saya dulu tentara, dulu banyak menuduh saya ini itu, mau kudeta ya kan. Tapi saya tidak kudeta. Berkali-berkali, nggak tau mungkin muka saya muka kudeta kali," ujar Prabowo.
Prabowo mengatakan bahwa dirinya juga mengikuti proses demokrasi selama ini. Prabowo juga menceritakan ketika dirinya beberapa kali kalah dalam proses pemilu.
"Saya bikin partai baru setapak, demi setapak, demi setapak, saya ikut pemilu sudah keberapa kali. Sekali 2009 sebagai calon wakil presiden Ibu Mega, abis itu sebagai capres. Capres lagi, dua kali kalah. Abis itu keempat kali, saya percaya dengan proses demokratis. Elemen dari demokrasi pertama adalah pemilihan umum. Rakyat harus bisa memilih pemimpin," ucapnya.
Lebih lanjut, dirinya mengatakan bahwa kebebasan pers itu penting untuk mengendalikan penguasa. Dirinya juga mengatakan pers haruslah bisa mengkritik dengan keras.
"Yang kedua adalah kebebasan pers. Kebebasan pers itu adalah checks and balances, untuk mengendalikan si penguasa. Dan dengan kebebasan dengan pers yang dinamis, dan pers kalau perlu keras, kadang sakit hati kita baca. Tapi itu juga mengendalikan kita, itu memberi tahu kita something wrong," kata dia.
"Ada masalah di negara kita. Sering dikatakan suatu negara yang persnya kuat, tidak ada kelaparan. Itu salah satu. Karena begitu ada kelaparan tek, tek, tek, tek semua tahu," tambahnya.
Prabowo menyebut dirinya tidak mungkin ada dalam diskusi ini jika pers tidak bebas. Dia juga mengatakan bahwa dirinya memiliki koran.
"Menurut saya pers adalah faktor demokrasi tersebut. Dan itu situasinya begitu. Maaf ya sekarang saya juga, Saya jelek-jelek gini kita punya koran juga. Walaupun oplahnya nggak banyak, kadang-kadang saking nggak banyaknya kita bagi-bagi saja. Ada majalah, sekarang ada televisi," ucapnya. (**)


SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru