Jakarta (SIB)
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir, menyampaikan pesan kepada seluruh peserta Pemilu 2024 usai mencoblos di TPS 12, Rukeman, Tamantirto, Kasihan, Bantul. Haedar meminta mereka yang kalah di Pemilu 2024 untuk bersikap legawa dan yang menang tidak euphoria dan jemawa.
"Kami harapkan yang menang legowo dengan jiwa kenegarawanan untuk memanfaatkan mandat rakyat ini sebaik-baiknya. Jangan euphoria, jangan jemawa, jangan merasa adigung adiguna, tetapi tetap rendah hati," kata Haedar seperti dilansir detikJogja, Rabu (14/2).
Haedar mengatakan, di balik kemenangan peserta Pemilu ada beban berat yang menanti. Beban tersebut adalah mandat seluruh rakyat untuk membawa Indonesia lebih baik lagi ke depannya.
"Karena apa? Di balik kemenangan itu ada beban terberat di pundak masing-masing yang memperoleh mandat. Baik yang Presiden, Wakil Presiden, maupun yang legislatif," ujarnya.
"Jadi kemenangan itu adalah mandat terberat dari rakyat yang harus ditunaikan dengan kewajiban utama yang amanah, jujur, fatanah dan segala sifat-sifat kebaikan, dan harus berdiri di atas seluruh kepentingan rakyat, bangsa dan negara. Bukan lagi berdasarkan partai politik, golongan pendukung dan primordialisme," lanjut Haedar.
Pesan agar legawa juga disampaikan kepada peserta Pemilu yang kalah. Haedar berharap mereka tetap turut membangun bangsa dan negara secara bersama-sama.
"Bagi yang belum memperoleh mandat, yang kalah juga legowo, karena kontestasi sudah berlangsung dan tidak mengurangi pengkhidmatan untuk membangun bangsa dan negara dengan bersama-sama," ucapnya.
Terima
Sementara itu, Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) bersyukur Pemilu 2024 sejauh ini berjalan dengan baik. Dia mengajak masyarakat untuk merayakan pesta demokrasi lima tahunan ini dengan gembira.
"Sejauh ini, yang saya lihat alhamdulillah semua berjalan baik. Mari kita pertahankan dan rayakan kesempatan ini dengan menggunakan hak pilih ini dengan datang ke TPS dan memberikan pilihan," ujar Gus Yahya usai mencoblos di TPS 003 Kelurahan Leteh, Rembang, Jawa Tengah seperti dilansir NU Online, Rabu (14/2).
Gus Yahya berharap Pemilu 2024 berjalan damai. Dia menyerukan semua pihak untuk menghormati semua pilihan masyarakat yang berbeda-beda.
"Mari kita jalani ini semua dengan damai dan mari kita sambut nanti apa pun hasilnya, karena ini sebetulnya adalah ikhtiar yang sama dari sesama saudara sebangsa walaupun punya pandangan yang berbeda-beda," ujar Gus Yahya.
Selain itu, Gus Yahya berharap semua pihak menerima apa pun hasil dari Pemilu 2024. Dia mengajak semua pihak kembali saling bahu-membahu untuk kemajuan bangsa.
"Apa pun nanti yang menjadi hasil dari Pemilu ini mari kita terima dengan gembira bahwa proses ini telah kita jalani dengan baik dan mari kita kembali bersama-sama saling bahu-membahu untuk memperjuangkan masa depan Indonesia yang lebih baik untuk semua orang," sambung dia.
Lapang Dada
Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) juga mensyukuri Pemilu 2024, yaitu pemilihan presiden (pilpres) dan pemilihan legislatif (pileg), yang dinilai berjalan lancar dan damai. KWI berharap masyarakat menyikapi hasil hitung cepat dengan kedewasaan.
"Yang pertama tentu bersyukur bahwa pesta demokrasi untuk memilih presiden, anggota legislatif pada hari ini bisa berjalan baik, lancar, dan damai. Ini menjadi harapan kita semua bahwa pemilihan para pemimpin negara membawa kesejukan, kedamaian, meskipun kita semua memiliki pilihan politik yang beda-beda," ujar Sekretaris Eksekutif KWI, RD Paulus Christian Siswantoko, Rabu (14/2).
"Hasil dari pesta demokrasi ini baik untuk kita terima dengan lapang dada kedewasaan berpolitik, sehingga bisa diterima semua pihak," sambung Romo Siswantoko.
Dia berpesan agar masyarakat memetik pelajaran dari perbedaan pilihan politik. Dia juga berharap masyarakat yang berbeda pilihan, kembali bergandengan tangan untuk mengawal pemimpin baru yang akan datang.
"Perbedaan politik dan pandangan yang selama ini terjadi selama kampanye, menjadi pembelajaran kita bersama. Kita sebagai warga bangsa bergandengan tangan kembali membangun persaudaraan, silaturahmi, berjalan bersama mengawal pemerintahan," ujar Romo Siswantoko.
Terakhir, dia pun mengajak seluruh masyarakat menjadi mitra pemimpin baru dan sama-sama membangun bangsa. "Dan menjadi partner pemimpin baru negara ini untuk sama-sama membangun bangsa," pungkas Romo Siswantoko. (detikcom/c)