Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Senin, 30 Juni 2025

Mata Uang Dinar Dilarang, Ribuan Warga Etnis Serbia di Kosovo Ngamuk

Redaksi - Kamis, 15 Februari 2024 10:27 WIB
255 view
Mata Uang Dinar Dilarang, Ribuan Warga Etnis Serbia di Kosovo Ngamuk
Foto: Dok. AFP
Jakarta (SIB)
Ribuan masyarakat di Kosovo dikabarkan turun ke jalan memprotes larangan penggunaan mata uang dinar Serbia. Pasalnya, dinar Serbia adalah mata uang yang kerap digunakan penduduk minoritas etnis Serbia di negara tersebut.

Unjuk rasa dilakukan pada Senin (12/2) di Mitrovica, sebuah kota yang terletak di Kosovo Utara. Keputusan pelarangan penggunaan mata uang itu disebut membuat etnis Serbia di Kosovo serta Serbia, yang merupakan negara tetangga, murka.

Larangan tersebut mengharuskan semua masyarakat Kosovo menggunakan Euro. Pemerintah Kosovo melarang bank dan lembaga keuangan lainnya menggunakan mata uang dinar Serbia per 1 Februari 2024.

Para demonstran menyebut keputusan pemerintah diskriminatif dan melanggar hak-hak penduduk minoritas. Sebab, mata uang dinar digunakan untuk membayar pensiun dan gaji di lembaga-lembaga yang dikelola Serbia seperti rumah sakit dan sekolah. Protes pun diorganisir oleh sebuah asosiasi pensiunan etnis Serbia di Kosovo.

"Mencegah kami menarik dana pensiun berarti mereka mengambil sepotong roti dari kami. Mereka memotong hidup kami," kata salah satu demonstran, Dusanka Djorovic, dikutip dari Voice of America, Selasa (13/2).

Para pengunjuk rasa mendesak masyarakat internasional untuk menekan Pemerintah Kosovo mencabut larangan tersebut. Demonstrasi terjadi setelah pemimpin Serbia dan Kosovo mempersoalkan hal tersebut dalam Dewan Keamanan Nasional pada pekan lalu.

Pertemuan di Dewan Keamanan Nasional terjadi setelah Pemerintah Serbia menuduh Pemerintah Kosovo dengan sengaja memblokir pengiriman dinar yang bertujuan untuk membayar gaji, pensiun, tunjangan sosial, dan pembayaran lainnya.

Kendati demikian, Perdana Menteri Kosovo, Albin Kurti, menepis kritik terhadap larangan tersebut. Dalam pesannya kepada etnis Serbia di Kosovo, ia menyatakan larangan tersebut dikeluarkan untuk menghentikan aliran uang ilegal dan tidak menghambat Serbia membantu secara finansial warga etnis Serbia di Kosovo.

"Kosovo tidak menghentikan dinar, atau dolar, pound, atau franc Swiss. Satu-satunya perubahan mulai 1 Februari adalah uang tunai tidak dapat melintasi perbatasan dalam karung. Tetapi harus masuk melalui rekening bank dan ditarik dalam euro," jelas Albin.

Komunitas Serbia di Kosovo sendiri diketahui terus menggunakan dinar sejak berakhirnya perang antara pasukan Pemerintah Serbia dan gerilyawan etnis Albania di Kosovo.

Pemerintah Serbia pun telah menggunakan euro sejak 2022 meski bukan anggota Uni Eropa. Namun, diketahui bahwa negara tersebut tidak pernah mengakui deklarasi kemerdekaan Kosovo pada 2008. Hal ini menyebabkan banyak perselisihan di birokrasi dan pemerintahan kedua negara. (detikfinance/c)



SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru