Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Rabu, 02 Juli 2025

Menag Dukung Polisi Usut ‘Metamorfoshow' di TMII: HTI Organisasi Terlarang

Redaksi - Selasa, 27 Februari 2024 09:40 WIB
234 view
Menag Dukung Polisi Usut ‘Metamorfoshow' di TMII: HTI Organisasi Terlarang
Foto: Dok. Kemenag
Menag Yaqut Cholil Qoumas 
Jakarta (SIB)
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyoroti acara 'Metamorfoshow' di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang ramai dikaitkan dengan organisasi terlarang Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Yaqut mendukung polisi untuk mengusut acara 'Metamorfoshow'.

"Kita serahkan ke polisi kita dukung polisi untuk melakukan pengusutan terhadap masalah itu," ujar Yaqut di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (26/2).

Ia menyebut HTI adalah organisasi terlarang. Tak boleh ada aktivitas HTI di Indonesia.

"Serahkan polisi karena HTI kan sudah dinyatakan sebagai organisasi terlarang, tidak boleh beraktivitas di republik ini, jadi bila ada pelanggaran itu polisi yang melakukan tindakan," jelasnya.

Kementerian Agama akan memantau pengusutan acara 'Metamorfoshow' ini. "Pastilah Kemenag pasti memantau perkembangannya," jelasnya.


Tak Bawa Atribut HTI
Sementara itu, polisi telah meminta keterangan dari penyelenggara acara bertajuk 'Metamorfoshow: It's Time to be One Ummah'.

Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly mengatakan permintaan keterangan terhadap penyelenggara itu telah dilakukan pada hari Jumat (23/2) lalu.

Dari pemeriksaan, kata dia, penyelenggara mengajukan izin acara ke Polsek Cipayung untuk acara Isra Miraj. Penyelenggara juga mengaku tidak ada atribut ataupun simbol organisasi HTI selama acara digelar.

"Pada intinya, kegiatan itu tidak menggunakan atribut ataupun simbol organisasi terlarang di Indonesia. Mereka meminta izin untuk melakukan kegiatan peringati Isra Miraj," kata Nicolas saat dikonfirmasi, Senin (26/2).

Kendati demikian, polisi masih terus menyelidiki peristiwa tersebut, termasuk mendalami kemungkinan ada upaya doktrinisasi peserta dalam acara tersebut.

"Sampai sejauh ini masih dalam penyelidikan," ucap dia.

Sebelumnya, para mantan anggota HTI diduga menggelar sebuah acara bertajuk 'Metamorfoshow : It's Time to be One Ummah' di Teater Tanah Airku, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) pada 17 Februari lalu. Informasi tersebut ramai beredar di media sosial.

Dalam akun itu juga disampaikan acara tersebut turut dihadiri Ismail Yusanto selaku eks jubir HTI, Aab El Karami selaku konten kreator HTI, M Ihsan Akbar yang merupakan influencer Gen Z HTI, hingga Akhmad Adiasta yang merupakan narator, producer dokusinema Sejarah Islam 'Jejak Khilafah di Nusantara'.

Kepala Seksi Humas TMII, Novera Mayang mengaku menerima surat dari panitia acara tersebut pada 7 Februari. Dalam surat itu, disebutkan kegiatan terkait dengan peringatan Isra Miraj.

Terpisah, mantan juru bicara HTI Ismail Yusanto enggan bicara banyak. Dia mengaku hanya diundang saat menghadiri acara tersebut.

"Hubungi panitia saja, carilah itu," kata Ismail saat dihubungi, Jumat (23/2).

Buntut acara itu, Direktur Deradikalisasi BNPT Brigjen Ahmad Nurwakhid meminta masyarakat waspada dengan pergerakan para mantan anggota HTI. Ia juga menduga acara tersebut sengaja dikemas sebagai perayaan Isra Miraj guna mengelabuhi pihak-pihak berwenang.

"Dari aspek substansi kegiatan, penyelenggara, dan pembicaranya terkait dengan HTI. Makanya berkedok acara Isra Miraj dengan substansi tentang penegakan khilafah," kata dia dalam keterangan tertulis.(detikcom/CNNI/c)



SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru