Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Jumat, 06 Juni 2025

Jokowi di IKN: Kita Ingin Istana Dibangun Anak Bangsa, Bukan dari Kolonial

* IKN Punya Command Center Dilengkapi Monitoring Berbasis Drone
Redaksi - Sabtu, 02 Maret 2024 09:15 WIB
389 view
Jokowi di IKN: Kita Ingin Istana Dibangun Anak Bangsa, Bukan dari Kolonial
Foto: Muchlis Jr-Biro Pers Sekretariat Presiden
TINJAU: Presiden Joko Widodo meninjau langsung progres pembangunan kantor presiden di Kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), Provinsi Kalimantan Timur pada Jumat, (1/3). 
Jakarta (SIB)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta siapapun yang belum ke Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk melihat pembangunan Istana di sana. Jokowi mengungkapkan alasannya membangun Istana Presiden di atas IKN.

"Terakhir, mungkin yang belum pernah ke IKN tolong naik ke Istana, dilihat, kita ini, Ibu Kota Nusantara ini seperti apa ke depan akan terjadi transformasi seperti apa, akan kelihatan kalau Bapak, Ibu, naik ke tempat tertinggi di Istana," ujar Jokowi saat groundbreaking gedung BPJS Kesehatan di IKN, Jumat (1/3).

"Saya nggak tahu boleh nggak masuk. Kalau boleh, saya kira semuanya harus melihat dari sana. Kalau saya sudah sering. Kalau saya sih boleh kan? Tapi belum tentu Bapak Ibu boleh," imbuhnya.

Jokowi menyarankan agar mereka yang belum pernah ke IKN untuk melihat pembangunan Istana Presiden di sana. Jokowi mengatakan ingin Indonesia memiliki istana yang dibangun anak bangsa bukan peninggalan Belanda.

"Saran saya, dicoba di sana akan kelihatan betapa sekarang ini memang kita ingin memiliki gedung presiden yang bukan peninggalan dari kolonial. Kita bangun sendiri, dengan bahan-bahan produk kita sendiri, dilakukan oleh anak-anak bangsa sendiri, dan ini akan menimbulkan sebuah kebanggaan, harga diri," ungkapnya.

Jokowi mengaku sering mendapat pujian dari tamu negara betapa bagusnya Istana Presiden yang saat ini. Namun, Jokowi mengaku tidak bisa membalas pujian itu karena gedung tersebut dibangun oleh Belanda.

"Karena kadang-kadang kalau saya mendapat tamu entah Presiden, entah Perdana Menteri masuk ke Istana kita, kemudian PM-nya bertanya 'wah gedungnya bagus ya'. Saya nggak bisa jawab apa-apa, karena memang itu adalah peninggalan dari kolonial Belanda. Di Bogor juga sama, di Yogya juga sama, Cipanas juga sama. Inilah sebetulnya salah satu hal yang ingin kita kerjakan, sehingga kita punya kebanggaan terhadap diri kita sendiri, kepribadian dalam kebudayaan," pungkas Jokowi.


Nanti IKN Terasa Dekat
Jokowi juga mengatakan perjalanan menuju IKN nantinya juga akan lebih cepat dan terjangkau berkat pembangunan infrastruktur.

"Memang jauh, tetapi kita memilih Ibu Kota Nusantara di sini dengan seluruh pertimbangan. Dan kelihatan jauh karena infrastrukturnya belum selesai, baru dimulai semuanya dibangun. Jalan tol Balikpapan ke Ibu Kota Nusantara baru dibangun, akan selesai nanti insyaallah bulan Juni atau bulan Juli. Kalau sekarang 2 jam nantinya kurang lebih 40-45 menit," kata Jokowi.

Selain itu, Jokowi menjelaskan rencana pembangunan bandara di IKN yang juga diharapkan selesai pada Juni atau Juli. Jokowi menyebut perjalanan dari bandara menuju IKN nantinya hanya akan memakan waktu 15 menit.

"Kalau bulan Juni atau bulan Juli selesai, Bapak-Ibu bisa langsung dari Jakarta atau dari kota lain ke Nusantara, dari airport menuju ke titik ini 15 menit, itu nanti kita akan merasakan ternyata Ibu Kota Nusantara dekat, bukan jauh lagi, tapi dekat," tuturnya.

Pernyataan mengenai pembangunan bandara itu disampaikan Jokowi saat melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking Telkom Smart Office di kawasan IKN. Jokowi meyakini kehadiran Telkom Smart Office merupakan langkah awal dalam memperkuat konektivitas digital dan menjadikan IKN sebagai kota dengan sistem teknologi, informasi, dan komunikasi kelas dunia.

"Ini akan memperkuat digital connectivity, memperkuat digital platform, memperkuat digital services bagi Nusantara yang kita cita-citakan menjadi sebuah kota yang world class ICT-nya. Dan saya yakin, kalau Telkom sudah masuk, gampang ke situ menjadi smart city menggarap e-government-nya akan jauh lebih mudah," ucap Jokowi.


Command Center
Pada kesempatan itu Jokowi meninjau Pusat Komando (Command Center) IKN yang terletak di Hunian Pekerja Konstruksi IKN. Pusat Komando Nusantara dibangun untuk optimasi pembangunan IKN serta integrasi dan koordinasi.

Berdasarkan keterangan tertulis dari Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Pusat Komando Nusantara juga merupakan salah satu infrastruktur utama pendukung kota cerdas Nusantara. Pusat Komando tahap 1 ini memiliki fungsi utama dalam layanan pemantauan pembangunan lbu Kota Nusantara dengan memanfaatkan teknologi pengawasan dan pemantauan berbasis CCTV, monitoring drone berbasis visual, serta integrasi layanan digital.

Setelah meninjau Pusat Komando Nusantara, Jokowi kemudian meninjau studio mini TVRI. Direktur Utama TVRI, Imam Brotoseno, mengatakan bahwa sesuai dengan aturan, TVRI hadir di ibu kota negara.

Untuk diketahui, dalam Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2005 tentang Penyelenggaraan Penyiaran Lembaga Penyiaran Publik disebutkan bahwa RRI dan TVRI berkedudukan di ibu kota negara Republik Indonesia dan cabang-cabangnya berada di daerah.
"Artinya TVRI harus hadir di Nusantara, ibu kota negara yang baru nanti," ujar Imam Brotoseno.

Lebih jauh, Imam menjelaskan kehadiran TVRI di IKN merupakan komitmen dari TVRI untuk mendukung pembangunan IKN, sekaligus menyosialisasikan IKN, serta memberikan informasi baik di dalam negeri maupun luar negeri melalui TVRI World.

"TVRI World itu khusus untuk audiens global, luar negeri, berbahasa Inggris, di situ disebutkan juga ada peluang investasi sehingga mengundang investor untuk datang ke IKN juga," jelasnya. (detikcom/c)


SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru