Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Kamis, 07 Agustus 2025

Empat Sekeluarga Bunuh Diri Lompat dari Apartemen di Jakarta Utara

Redaksi - Selasa, 12 Maret 2024 09:00 WIB
495 view
Empat Sekeluarga Bunuh Diri Lompat dari Apartemen di Jakarta Utara
Foto: TribunJakarta
OLAH TKP: Polisi melakukan olah TKP di tempat kejadian empat orang sekeluarga tewas usai melompat dari rooftop lantai 22 Apartemen Teluk Intan, Kelurahan Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (9/3). Satu keluarga ini sempat tak terlihat se
Jakarta (SIB)
Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

Empat orang tewas setelah jatuh dari lantai 22 apartemen di kawasan Penjaringan, Jakarta Utara (Jakut). Korban diduga bunuh diri.
Kapolsek Penjaringan Kompol Agus Ady Wijaya mengatakan tak ada saksi di rooftop apartemen saat peristiwa tersebut. Agus mengatakan pihaknya mengamankan CCTV di lokasi.

Dia mengatakan 4 orang itu jatuh bersamaan dari lantai 22 apartemen tersebut.

"Di atas rooftop tidak ada saksi lain atau orang lain. Dan disambung lagi CCTV terlihat jatuh bersamaan," ujar Agus, kepada wartawan, Minggu (10/3).

Polisi juga mengatakan para korban datang dan naik lift bersamaan. Salah satu korban sempat menciumi korban lainnya. Termasuk ada yang mengumpulkan ponsel para korban dalam satu tas.

Polisi mengatakan saat ini tengah mencari petunjuk dari ponsel korban. Tim Laboratorium Forensik (Labfor) tengah mendalami ponsel korban.

"Ponsel rusak. (Ponsel korban) sedang dalam proses di labfor," ujarnya.


Kronologi
Satu keluarga yang ditemukan tewas diduga bunuh diri di Apartemen Teluk Intan Tower Topas Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (9/3) itu adalah EA (50), AEL (52), JWA (13), serta JL (15).

Berdasarkan penyelidikan kepolisian, keempat orang itu tiba di apartemen sekitar pukul 16.02 WIB dengan menggunakan mobil Grand Max berpelat nomor B-2972-BIQ. Mereka kemudian masuk ke dalam lift.

Kapolsek Metro Penjaringan Kompol Agus Ady Wijaya menuturkan dalam rekaman CCTV, EA terlihat sempat mencium kening tiga anggota keluarga lainnya.

"Setelah dicium-cium keningnya, AEL terlihat mengumpulkan handphone-handphone dari semuanya untuk naik ke atas," kata Agus.
Pada pukul 16.05 WIB mereka terlihat keluar dari lift di lantai 21 apartemen tersebut. Kemudian, mereka menggunakan tangga darurat untuk menuju ke rooftop apartemen.

Polisi mencatat pada pukul 16.13 WIB keempat orang jatuh bersamaan di depan lobi apartemen.

Berdasarkan pemeriksaan tim Inafis, keempat orang itu ditemukan tewas dengan sejumlah luka. Mulai dari kepala bagian belakang pecah, hingga patah bagian tangan dan kaki.

Agus menuturkan tangan EA dan JL saling terikat saat jatuh dari lantai 21. Demikian pula dengan AEL dan JWA.

"Pada saat terjatuh itu masih dalam kondisi EA dan JL terikat tangannya dengan tali yang sama, AEL terikat tali yang sama dengan JWA, ikatan tali tersebut mengikat," tutur Agus.

Agus menyebut berdasarkan keterangan saksi, keluarga ini sudah lama tak menempati unit di apartemen tersebut. Polisi pun masih menyelidiki motif di balik aksi bunuh diri ini, termasuk dugaan bahwa keluarga tersebut dalam kondisi terlilit utang.

"Para korban ini sudah lama tidak menempati salah satu tempat tinggalnya yang ada di apartemen ini, sudah dua tahun. Baru ini kembali lagi ke apartemen untuk melakukan kegiatan seperti ini," kata dia. (detikcom/CNNI/d)



SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru