Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Selasa, 17 Juni 2025

Menag: Perjuangan Politik Biarlah Berlalu, Mari Kembali Bergandengan Tangan

* Ketua MUI: Setelah Pemilu, Marilah Kita Tetap Bersatu
Redaksi - Selasa, 12 Maret 2024 09:21 WIB
229 view
Menag: Perjuangan Politik Biarlah Berlalu, Mari Kembali Bergandengan Tangan
Foto : Ant/Aditya Pradana Putra
HASIL SIDANG ISBAT : Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (ketiga kiri) bersama Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki (kedua kanan), Ketua Komisi VIII DPR RI Ashabul Kahfi (kedua kiri), Ketua MUI KH Abdullah Jaidi (kiri), dan Dirjen Bimas Islam K
Jakarta (SIB)
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk menjaga persatuan selama bulan Ramadan. Dia berharap bulan suci Ramadan menjadi tempat untuk menjaga kerukunan pasca-pemilu 2024.

"Kami imbau kepada seluruh umat Islam di Indonesia untuk tetap terus menjaga keamanan dan ketertiban, dan menjaga toleransi antar sesama," kata Menag usai sidang isbat di kantor Kemenag, Minggu (10/3).

"Bersama-sama menuju masyarakat Indonesia yang moderat dan toleran," ujarnya.

Menag mengatakan Ramadan merupakan bulan yang penuh rahmat. Dia mengajak umat Islam untuk menjadikan bulan Ramadan sebagai ajang untuk bergandengan tangan setelah Pemilu.

"Mari jadikan momentum Ramadan ini, bulan penuh rahmat ini untuk saling introspeksi diri sendiri, perbanyak ibadah, dan kembali bergandengan tangan pascakontestasi politik," katanya.

Menurut Menag, perjuangan politik pada Pemilu 2024 itu biarlah berlalu. Kini saatnya bersatu berjuang meraih kesucian di bulan Ramadan.

"Perjuangan politik biarlah berlalu, mari sekarang kita berjuang meraih fitri," ujarnya


Junjung Toleransi
Sebelumnya, pemerintah menetapkan 1 Ramadan 1445 H jatuh pada Selasa 12 Maret 2024 usai melakukan sidang isbat. Menag berharap umat Islam di Tanah Air dapat beribadah puasa dengan khusyuk.

"Dan tentu kita berharap, mudah-mudahan dengan hasil sidang isbat ini seluruh umat Islam di Indonesia dapat menjalankan ibadah puasa dengan kekhusyukan," kata Menag.

Menag menyadari adanya perbedaan mengenai awal Ramadan 1445 H. Menag mengingatkan untuk tetap menjaga toleransi dalam menjalani bulan puasa.

"Saat ini kita ketahui ada beberapa perbedaan, dan itu lumrah saja. Namun, kita harus tetap saling menghormati dan menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi, sehingga tercipta suasana yang kondusif," imbuhnya.

PP Muhammadiyah sebelumnya menyampaikan hasil hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1445 H. PP Muhammadiyah menetapkan 1 Ramadan pada 11 Maret dan Idul Fitri jatuh pada 10 April 2024.

Hal tersebut sesuai dengan Maklumat Hasil Hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1445 H dibacakan oleh Sekretaris PP Muhammadiyah Muhammad Sayuti dalam konferensi pers Sabtu (20/1).

"Berdasarkan hasil hisab itu, Pimpinan Pusat Muhammadiyah menetapkan 1 Ramadan 1445 H jatuh pada hari Senin, 11 Maret 2024. Dua, 1 Syawal 1445 H jatuh pada hari Rabu Pahing, 10 April 2024," kata Sayuti.


Marilah Kita Tetap Bersatu
Sementara itu, Ketua MUI KH Abdullah Jaidi juga mengajak masyarakat saling menghormati dan menghargai tentang perbedaan awal Ramadan 2024. MUI juga mengajak agar masyarakat menjaga persatuan dan bersatu setelah Pemilu.

"Setelah Pemilu ini marilah kita tetap bersatu, mengayunkan langkah bersama-sama, membangun Negara Republik Indonesia menuju Indonesia emas 2045," kata Jaidi, dalam konferensi pers usai sidang isbat.

MUI juga meminta agar semua pihak harus saling menghormati dan menghormati antara satu sama lain terkait adanya perbedaan awal puasa. Ia meminta agar semua pihak tidak perlu membesar-besarkan masalah dalam kehidupan dan menjaga persatuan.

"Terpulang dengan sementara Saudara-saudara kita dari Muhammadiyah dan lainnya yang esok hari (Senin, 11 Maret - red) akan melaksanakan ibadah puasa marilah kita bersama-sama hendaknya saling menghormati tentang perbedaan itu," katanya.

"Oleh sebab itulah, maka kita harus saling menghormati, saling menghargai antara yang satu dengan yang lain, tidak perlu kita membincangkan masalah ini dan membesar-besarkan masalah ini dalam kehidupan kita," ujarnya. (detikcom/d)



SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru