Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Senin, 14 Juli 2025

BNPB: Indonesia Sedang Hadapi Anomali Bencana Alam

* 26 Warga Meninggal Akibat Banjir dan Longsor di Sumbar
Redaksi - Selasa, 12 Maret 2024 10:22 WIB
236 view
BNPB: Indonesia Sedang Hadapi Anomali Bencana Alam
Foto: ANTARA/Muhammad Zulfikar
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal (Letjen) TNI Suharyanto 
Padang (SIB)
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal (Letjen) TNI Suharyanto mengatakan saat ini beberapa daerah di Tanah Air sedang menghadapi anomali bencana alam.

"Kalau kita melihat fenomena di luar Sumatera Barat yang dikhawatirkan itu bencana hidrometeorologi kering," kata Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto di Padang saat rapat koordinasi penanganan bencana di Kota Padang, Senin (11/3).

Meskipun Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi hingga akhir 2024 masih banyak hujan, namun BNPB mencatat empat titik di Riau terjadi kebakaran hutan dan lahan.

"Inilah anomali negara kita. Di Sumbar yang tiap tahun gempa, erupsi, banjir dan longsor. Namun, di provinsi sebelah terjadi kebakaran hutan dan lahan," ujarnya.

Saat ini pemerintah justru lebih khawatir menipisnya pasokan air akibat bencana hidrometeorologi kering seperti kebakaran hutan dan lahan.

"Justru pemerintah khawatir ketersediaan air dalam rangka produktivitas pertanian," jelas dia.

Bencana kekeringan tersebut perlu diwaspadai semua daerah termasuk Provinsi Sumbar. Sebab, hal itu akan berdampak pada ketersediaan pasokan pangan.

Dalam rapat koordinasi penanganan bencana BNPB mengingatkan kepala daerah dan pemangku kepentingan terkait untuk meyakinkan masyarakat bahwa status tanggap dan siaga darurat tidak akan berlangsung lama.

"Sebab, hal itu bisa berdampak pada pelayanan dan penanganan dalam kondisi darurat," ujarnya.

Apalagi, BNPB sempat menerima informasi distribusi bahan makanan dan kebutuhan dasar bagi korban banjir dan longsor yang tidak lancar. Oleh karena itu, pemerintah harus bisa memastikan tidak ada warga yang belum mendapatkan bantuan logistik.

Terakhir, ia menyakini pemerintah daerah termasuk TNI dan Polri bisa menerobos berbagai kendala di lapangan termasuk daerah yang terisolir dengan mengerahkan alat berat.


26 Meninggal
Sementara itu, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, dampak dari banjir serta longsor di Sumbar, 26 orang meninggal dunia.

"Sebagaimana menurut data yang dihimpun dari Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB, sebanyak 11 orang masih dinyatakan hilang dan 26 orang lainnya sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Sementara itu, banjir dan longsor juga berdampak pada 39.000 jiwa," ujar Abdul Muhari kepada wartawan, Senin (11/3).

Muhari menyebutkan, Kepala BNPB Suharyanto memimpin rapat koordinasi dan evaluasi penanganan banjir dan longsor. Rapat koordinasi tersebut dilangsungkan di kantor Gubernur Sumatera Barat.

"Usai memimpin rapat koordinasi, Kepala BNPB dijadwalkan meninjau lokasi terdampak banjir dan longsor yang berada di Kabupaten Padang Pariaman," katanya,

Selain itu, Muhari mengatakan BNPB akan menyerahkan sejumlah bantuan. Mulai dana bantuan hingga peralatan.

"Pada kunjungan kerja tersebut, Kepala BNPB juga akan menyerahkan dukungan berupa dana siap pakai (DSP) maupun logistik dan peralatan guna mendukung percepatan penanganan banjir dan longsor di wilayah Sumatera Barat," ujarnya. (Antara/detikcom/d)



SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru