Jakarta (SIB)
Potensi cuaca ekstrem diprediksi masih berlangsung selama masa arus mudik dan arus balik Lebaran 2024. Terkait hal ini, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) turut mengimbau kepada masyarakat pemudik untuk tetap waspada.
Seperti dilansir situs resminya, Selasa (16/3), BMKG memprediksi cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di beberapa wilayah selama masa mudik Lebaran 2024. Mengingat saat ini Indonesia sedang memasuki masa pancaroba (peralihan musim).
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan, secara umum kondisi cuaca selama pekan mudik dibagi dalam tiga fase periodik. Berikut pemaparan potensi cuaca ekstrem pada tiga fase periode selama masa arus mudik dan arus balik Lebaran 2024:
Periode pertama: Sepekan sebelum Lebaran, yakni pada tanggal 3-9 April 2024. BMKG memprediksi wilayah Indonesia berpotensi mengalami hujan dalam kategori ringan hingga sedang.
Periode kedua: Sepekan saat Lebaran, yakni pada tanggal 10-16 April 2024. BMKG memprediksi kondisi cuaca di wilayah Indonesia secara umum adalah berpotensi cerah hingga cerah berawan.
Periode ketiga: Sepekan setelah Lebaran, yakni pada tanggal 17-23 April 2024. BMKG memprediksi Indonesia bagian utara dan tengah berpotensi mengalami hujan dengan kategori ringan hingga sedang.
Selain itu, Kepala BMKG Dwikorita menambah dalam keterangannya, menyebutkan bahwa masyarakat juga perlu mewaspadai akan potensi tumbuhnya bibit siklon tropis ataupun siklon tropis yang terjadi di Samudra Hindia, di perairan selatan Indonesia.
"BMKG bersama BRIN, BNPB, dan TNI AU menyiapkan opsi untuk melakukan operasi teknologi modifikasi cuaca untuk mengantisipasi cuaca ekstrem. Semua dalam posisi stand by. BMKG juga membuka posko pelayanan selama pelaksanaan arus mudik dan arus balik Lebaran," tambahnya.
Imbauan Bagi Pemudik
Terkait adanya potensi cuaca ekstrem selama masa arus mudik dan arus balik Lebaran 2024 tersebut, BMKG menyampaikan imbauan kepada seluruh masyarakat. Meliputi pemudik, penyedia jasa transportasi, dan operator transportasi untuk waspada.
"Kami mengimbau kepada seluruh pemudik, penyedia jasa transportasi, dan operator transportasi untuk mewaspadai kemungkinan terjadinya cuaca ekstrem selama arus mudik. Dinamika atmosfer di Indonesia sangat dinamis, sehingga bisa tiba-tiba berubah," ungkap Dwikorita.
Maka dari itu, lanjut Dwikorita, BMKG berharap masyarakat untuk secara aktif memantau informasi dan kondisi cuaca terlebih dahulu sebelum melakukan perjalanan. Jika memang kondisi cuaca sedang buruk jangan memaksakan diri dan sebaiknya ditunda. Terutama bagi yang menggunakan moda transportasi laut.
"Lebih baik menunggu sampai kondisi cuaca kembali normal karena sangat membahayakan perjalanan. Pantau terus perkembangan info cuaca dan peringatan dini cuaca, gelombang tinggi, pasang air laut dan tsunami, serta info dini gempa bumi melalui aplikasi InfoBMKG dan Indonesia Weather Information for Shipping (InaWIS)," imbuhnya.
Tak hanya itu, Dwikorita juga menyebut, BMKG bersama BRIN, BNPB, dan TNI AU menyiapkan opsi untuk melakukan operasi teknologi modifikasi cuaca untuk mengantisipasi cuaca ekstrem. BMKG juga membuka posko pelayanan selama pelaksanaan arus mudik dan arus balik Lebaran 2024.
Prakiraan Arus Mudik
Sebagai tambahan informasi, pemerintah memprediksi potensi pergerakan masyarakat yang akan melaksanakan mudik Lebaran 2024. Diketahui sebesar 71,7 persen atau sebanyak 193,6 juta orang.
Disebutkan pula waktu puncak arus mudik Lebaran 2024 diprediksi akan terjadi mulai tanggal 5-8 April 2024. Sedangkan untuk waktu puncak arus balik Lebaran 2024 akan terjadi pada tanggal 13-16 April 2024. (**)