Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Selasa, 15 Juli 2025

Menteri Pendidikan Mesir Diduga Palsukan Gelarnya, Abdel Latif Mengaku Raih Doktor dari AS

Wilfred Manullang - Sabtu, 06 Juli 2024 17:53 WIB
400 view
Menteri Pendidikan Mesir Diduga Palsukan Gelarnya, Abdel Latif Mengaku Raih Doktor dari AS
Foto Facebook/Egypt.MOE
Menteri Pendidikan Mesir Mohamed Abdel Latif. -
Kairo (harianSIB.com)
Mesir dihebohkan dengan pemberitaan salah seorang menteri pemerintahan Presiden Abdel Fattah el-Sisi dituduh memalsukan gelarnya. Adalah Menteri Pendidikan Mohamed Abdel Latif yang menjadi pemicunya.

Dugaan pemalsuan gelar oleh Abdel Latif berawal ketidakpercayaan jurnalis dan pemeriksa fakta Mesir, Hossam el-Hendy atas keaslian gelar doktor yang diperoleh Abdel Latif.

Dalam Daftar Riwayat Hidup (Curriculum Vitae) yang diterbitkan oleh kementerian dan semua media pemerintah, Abdel Latif mempunyai dua gelar pascasarjana dari AS.

Baca Juga:

Gelar pertamanya adalah PhD dari Universitas Cardiff City di Amerika Serikat dan gelar master dalam pengembangan pendidikan dari Universitas Lawrence yang berbasis di AS pada tahun 2012. Latif juga menggunakan gelar "doktor" sebagai indikasi kredensialnya.

Dikutip dari Tribunnews, Sabtu (6/7/2024), dari penelusuran El-Hendy ditemukan bahwa yang menerbitkan sertifikat dan dokumen tersebut adalah universitas palsu. "Itu bukan Universitas Cardiff yang terkenal di Inggris," lapor El-Hendy.

Baca Juga:

"Universitas palsu biasanya berupa perusahaan yang tidak memiliki kampus atau fakultas, dan menerbitkan makalah atau sertifikat yang tidak terakreditasi," tulis jurnalis tersebut.

Foto kampus di situs web Cardiff City University sebenarnya adalah Trinity College Great Court, bagian dari Universitas Cambridge

Selain itu, alamat yang tercantum di situs web universitas tersebut adalah milik gedung perkantoran sewa di Washington, yang digunakan untuk perusahaan rintisan di AS.

Domain e-mail universitas berbeda dari domain universitas itu sendiri, dan domain email tersebut tersedia untuk dijual.

"Menurut arsip domain universitas, pada tahun 2010 domain tersebut dikaitkan dengan universitas lain, bukan Universitas Kota Cardiff," ungkap El-Hendy.

Selain itu, Middle East Eye juga tidak dapat menemukan program MA pengembangan pendidikan di situs web Lawrence University.

Pengalaman terkini Abdel Latif adalah mengelola sekolah swasta. Ia pernah menjabat sebagai CEO jaringan sekolah swasta Nermine Ismail (NIS), yang dimiliki oleh ibunya, putri dari Marsekal Lapangan Ahmed Ismail.

CV-nya juga mencakup peran sebelumnya sebagai direktur pelaksana AdvancED Education, sebuah perusahaan yang mengkhususkan diri dalam akreditasi sertifikat sekolah Amerika

Postingan El-Hendy tersebut menjadi viral dan memicu pertanyaan tentang kriteria pemilihan menteri dalam pemerintahan Presiden Sisi. (*)

Editor
: Wilfred Manullang
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru