Sebelumnya,
Sri Mulyani Indrawati telah menginformasikan bahwa dirinya telah bertemu dengan
Prabowo Subianto. Kunjungan tersebut dilakukannya dalam rangka melaporkan perkembangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (
APBN).
Pertemuan itu dibagikan
Sri Mulyani dalam unggahan foto melalui akun Instagram resminya @smindrawati. Nampak Wakil
Menteri Keuangan Thomas Djiwandono turut serta mendampinginya.
Baca Juga:
"Senin siang sampai sore hari ini, saya bersama Wamenkeu Thomas Djiwandono melaporkan perkembangan
APBN kepada
Presiden Terpilih @prabowo," tulis
Sri Mulyani, dikutip Senin (9/9)
Sudah Diajak DiskusiSementara itu, Wasekjen
PKB Syaiful Huda mengatakan partainya telah diajak berdiskusi terkait membahas menteri di pemerintahan
Prabowo Subianto. Huda mengatakan jumlah menteri masih dalam proses penggodokan.
Baca Juga:
"Kalau diskusi sudah, diskusi," kata Huda di kompleks parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (11/9).
Namun Huda belum dapat memastikan berapa
PKB mendapat jatah menteri. Menurutnya, proses yang berlangsung saat ini masih diskusi.
"Ya kita lihat nanti, ya kita sudah diajak diskusi," ujarnya.
Selain itu, Huda mengatakan saat ini pihaknya belum mendapat bocoran terkait total menteri yang ada di pemerintahan Prabowo. Menurutnya, hal itu merupakan hak dari Prabowo.
"Belum (belum dengar 44 menteri), setahu saya memang sedang digodok kan. Didiskusikan nomenklaturnya misalnya 44 itu apa saja, ada berapa Menko, ada berapa kementerian teknis, belum sih kita belum mendapatkan bocoran utuhnya," ujarnya.
Huda menyampaikan ada keinginan perihal menteri pemerintahan Prabowo selesai sebelum 20 Oktober 2024. Diketahui, Prabowo akan dilantik pada 20 Oktober 2024.
"Ya ketika
PKB memutuskan bergabung dengan pemerintahan, tentu ada kira-kira lanjutan komunikasi politiknya, termasuk setahu saya Pak Prabowo ingin
kabinet ini bisa selesai sebelum tanggal 20 Oktober," ungkap dia.
"Artinya beliau sudah pasti memastikan nomenklaturnya, mau jadi berapa, nomenklaturnya apa, lalu beauty contest, siapa saja yang menduduki posisi kementerian dengan nomenklatur semacam itu, ada berapa Menko," sambungnya. (**)