
2 Pesawat V22 Osprey Milik AS Mendarat di Labuan Bajo
Labuan Bajo(harianSIB.com)Media sosial diramaikan dengan unggahan video dua pesawat yang diketahui milik Amerika Serikat mendarat di Bandara
Iran meluncurkan lebih dari 180 rudal balistik pada Selasa (1/10) dalam eskalasi konflik yang melibatkan Israel dan Hizbullah, kelompok bersenjata yang didukung oleh Teheran di Lebanon.
Meski banyak rudal berhasil dicegat oleh sistem pertahanan Israel, beberapa di antaranya mampu menembus dan mencapai target.
Baca Juga:
Setelah serangan tersebut, Guterres hanya mengeluarkan pernyataan singkat yang menyatakan keprihatinannya tentang meluasnya konflik di Timur Tengah dengan "eskalasi demi eskalasi."
Namun, menurut Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, pernyataan tersebut tidak cukup tegas dalam mengutuk serangan Iran. Ia menganggap Guterres bersalah karena tidak menyebut Iran secara spesifik.
Baca Juga:
"Siapapun yang tidak dapat secara tegas mengutuk serangan keji Iran terhadap Israel, seperti yang dilakukan oleh hampir semua negara di dunia, tidak pantas menginjakkan kaki di tanah Israel," kata Katz dalam pernyataannya, dilansir Reuters sebagaimana dikutip dari CNBCIndonesia.com, Kamis (3/9/2024)
"Israel akan terus membela warganya dan menjaga martabat nasionalnya, dengan atau tanpa Antonio Guterres."
Saat ditanya tentang keputusan Israel ini, juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller, menyatakan bahwa langkah-langkah seperti ini tidak produktif untuk meningkatkan posisi Israel di mata dunia.
"PBB melakukan pekerjaan yang sangat penting di Gaza dan kawasan lainnya. Saat bertindak dengan sebaik-baiknya, PBB dapat memainkan peran penting untuk keamanan dan stabilitas," tambahnya.
Menanggapi larangan ini, juru bicara PBB, Stephane Dujarric, menyebut pengumuman tersebut bersifat politis dan menganggapnya sebagai serangan lain terhadap staf PBB dari pemerintah Israel.
Dujarric juga menekankan bahwa PBB secara tradisional tidak mengakui konsep persona non grata yang diterapkan pada staf mereka.
Selama pertemuan Dewan Keamanan PBB pada Rabu, Guterres sekali lagi mengutuk serangan rudal Iran terhadap Israel
"Seperti yang saya lakukan terkait serangan Iran pada bulan April - dan seperti yang seharusnya jelas kemarin dalam konteks kecaman saya - saya sekali lagi mengutuk keras serangan rudal besar-besaran yang diluncurkan Iran terhadap Israel kemarin."
Selain Guterres, beberapa pejabat PBB lainnya juga dilarang memasuki Israel dalam beberapa bulan terakhir, termasuk pula Pelapor Khusus PBB Francesca Albanese, yang dituduh berpihak pada warga Palestina.
Adapula kepala kantor kemanusiaan PBB di Wilayah Palestina yang diduduki juga tidak diperpanjang visanya oleh Israel pada Agustus lalu karena laporan PBB yang menuduh Israel melanggar hak-hak anak-anak Palestina.
Ketegangan antara Israel dan Iran semakin meningkat dalam beberapa bulan terakhir, dengan Israel berulang kali menyatakan akan membela dirinya dari ancaman militer Iran dan sekutu-sekutunya di kawasan tersebut. (*)
Labuan Bajo(harianSIB.com)Media sosial diramaikan dengan unggahan video dua pesawat yang diketahui milik Amerika Serikat mendarat di Bandara
Moskow(harianSIB.com)Mantan Menteri Transportasi Rusia, Roman Starovoit, ditemukan tewas hanya beberapa jam setelah Presiden Vladimir Putin
Medan (harianSIB.com)Satres Narkoba Polrestabes Medan meringkus 2 pengedar pil ekstasi di Jalan Besar Delitua Gang Melati Desa Suka Makmur,
Medan(harianSIB.com)Beredar kabar yang menyebutkan Ir Togap Simangunsong MApp Sc dilantik sebagai Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Utara
Medan(harianSIB.com)Anak Muda yang tergabung dalan Era Gapeksindo Muda Sumut menggelar aksi bentangkan spanduk di depan Dinas PUPR Sumut, Ja