Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Senin, 07 Juli 2025

Lindungi Kepentingan dan Personel Militer, AS Kirim Pesawat Pengebom B-52 ke Timur Tengah

Wilfred Manullang - Sabtu, 02 November 2024 10:14 WIB
317 view
Lindungi Kepentingan dan Personel Militer, AS Kirim Pesawat Pengebom B-52 ke Timur Tengah
Foto: Dok AP
Sebuah helikopter lepas landas dari kapal induk USS Abraham Lincoln saat melintasi Selat Hormuz. Kapal induk AS itu meninggalkan wilayah Timur Tengah.
Washington (harianSIB.com)
Ketegangan antara Amerika Serikat, Iran, dan Israel semakin meningkat di Timur Tengah. AS telah mengerahkan aset militer tambahan, termasuk kapal perusak pertahanan rudal balistik dan pesawat pengebom B-52, sebagai langkah peringatan terhadap Iran.

Pengerahan ini menandakan kesiapan AS untuk melindungi kepentingan dan personelnya dari potensi serangan oleh Iran, mitranya, atau kelompok proksi.

"Jika Iran, mitra-mitranya, atau proksi-proksinya menggunakan momen ini untuk menargetkan personel atau kepentingan Amerika di kawasan tersebut, Amerika Serikat akan mengambil setiap tindakan yang diperlukan untuk membela rakyat kami," kata juru bicara Pentagon Mayor Jenderal Pat Ryder dalam sebuah pernyataan, dilansir kantor berita AFP, Sabtu (2/11/2024).

Baca Juga:

Amerika Serikat sebelumnya telah mengirimkan aset pertahanan ke Timur Tengah untuk mendukung Israel, termasuk sistem pertahanan rudal THAAD yang dikerahkan ke negara itu akhir bulan lalu, yang dioperasikan oleh pasukan Amerika di darat.

"Pasukan baru akan mulai berdatangan dalam beberapa bulan mendatang," kata Ryder dikutip dari detikcom.

Baca Juga:

Konflik terbaru ini diawali dengan serangan besar Israel pada 26 Oktober yang menghantam infrastruktur militer Iran, menyusul dua serangan besar Iran terhadap Israel tahun ini.

Sementara itu, Iran berjanji akan membalas serangan Israel dan menyatakan bahwa mereka akan memberikan "respons keras dan sangat disesalkan."

"Tindakan rezim Zions baru-baru ini dalam menyerang beberapa bagian negara kita merupakan tindakan putus asa dan Republik Islam Iran akan memberikan respons yang keras dan sangat disesalkan," tegas Mohammad Mohammadi Golpayegani, yang merupakan asisten senior pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei.

Para pengamat mengkhawatirkan bahwa aksi militer yang berlanjut antara kedua negara ini berpotensi memicu eskalasi konflik lebih jauh di kawasan tersebut. (*)

Editor
: Wilfred Manullang
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru