Launching Gerakan Makan Sehat Bergizi Serentak di Medan

Medan (harianSIB.com)

Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto menyampaikan, sekitar 3 juta anak akan menikmati makanan sehat dan bergizi dalam waktu tiga bulan ke depan. Sementara itu, lebih dari 80 juta anak dan ibu hamil juga akan menerima manfaat dari program prioritas Pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Pernyataan ini disampaikan Wamendagri pada Launching Gerakan Makan Sehat Bergizi Serentak dan Deklarasi Sekolah Ramah Anak se-Sumatera Utara, di Lapangan SMAS Dharma Pancasila, Medan, Rabu (11/12/2024).

Baca Juga:

• Wali Kota Tebingtinggi Dukung Pembentukan Koperasi Merah Putih di Setiap Kelurahan
• Gerakan Tanam Padi Serentak, Pemprov Sumut Komit Dukung Program Swasembada Pangan

Menurutnya, gerakan makan sehat bergizi menjadi program prioritas untuk mempersiapkan generasi muda dengan sumber daya manusia berkualitas.

"Anak-anak harus memiliki asupan gizi yang baik untuk mendukung perkembangan mereka. Program ini juga merupakan langkah strategis untuk memastikan momentum pembangunan tidak terlewat," jelas Bima.

Baca Juga:

• BOR RSUD H Amri Tambunan 90,04 Persen Tahun 2024 Lampaui Ideal Nasional
• LG Batal Investasi Rp 129 T di RI, Prabowo: Tenang Saja, Indonesia Kuat

Ia menambahkan, terdapat 30.000 satuan pelayanan di seluruh Indonesia yang akan difasilitasi oleh pemerintah daerah. Program ini melibatkan ahli gizi, komunitas, serta dukungan pendanaan.

"Kolaborasi yang proporsional dan efektif sangat diperlukan," tambahnya.

Program Ramah Anak dan Dukungan Daerah

Penjabat (Pj) Gubernur Sumut, Agus Fatoni, mengapresiasi program ini, yang diyakini dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat, khususnya anak-anak usia sekolah. Ia juga menegaskan, sekolah ramah anak akan menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman dan kondusif.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Sumut, Abdul Haris Lubis, mengungkapkan, uji coba pertama program makan sehat bergizi telah dimulai pada 9-21 Desember 2024 untuk 3.452 siswa. Uji coba kedua dijadwalkan berlangsung pada 6-18 Januari 2025. Program ini didanai melalui CSR Bank Sumut sebesar Rp1,2 miliar, dengan biaya Rp15.000 per siswa.

Abdul Haris juga menyatakan, pada 2025, sekitar 90 persen sekolah menengah di Sumut akan menerapkan konsep Sekolah Ramah Anak, dengan dukungan dari Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana Sumut.