Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Senin, 30 Juni 2025

Gencatan Senjata Gaza Dimulai, Israel Mulai Tarik Pasukan

Wilfred Manullang - Minggu, 19 Januari 2025 12:09 WIB
369 view
Gencatan Senjata Gaza Dimulai, Israel Mulai Tarik Pasukan
Tangkap Layar/REUTERS/Violeta Santos Moura A- A+
Tentara Israel berdiri di atas tank dekat perbatasan Israel-Gaza, di Israel selatan, 1 Januari 2024.
Gaza (harianSIB.com)

Israel mulai menarik pasukannya dari pusat Kota Rafah di selatan Gaza menyusul berlakunya gencatan senjata hari Minggu (19/1/2025)

Dikutip dari detikcom, militer Israel telah mulai menarik kendaraannya dari pusat kota Rafah. Militer Israel mundur ke daerah yang disebut koridor Philadelphi, di sepanjang perbatasan selatan Gaza dengan Mesir.

Baca Juga:

Meski demikian, kantor berita Palestina Wafa melaporkan pasukan Israel masih melakukan serangan di kamp pengungsi Nuseirat di Jalur Gaza bagian tengah beberapa jam sebelum waktu gencatan senjata yang disepakati. Pasukan Israel juga melancarkan serangan udara di Kota Gaza utara dan Kota Rafah selatan.

Belum ada kabar mengenai korban jiwa. Otoritas Palestina mengatakan pasukan Israel telah menewaskan sedikitnya 122 warga Palestina yang mayoritas adalah wanita dan anak-anak sejak kesepakatan gencatan senjata diumumkan pada Rabu lalu.

Baca Juga:

Gencatan senjata membuat perasaan warga Gaza campur aduk. Warga Gaza sudah mengemasi barang-barang mereka yang sedikit dengan harapan dapat kembali ke lingkungan mereka setelah gencatan senjata dimulai.

Salah satu warga yang mengungsi, Souad Warshaga, mengatakan bahwa dia merasa sangat bahagia. Dia berharap dapat pulang ke tempat tinggalnya di Gaza utara.

"Kami sedang mempersiapkan barang-barang kami untuk kembali ke daerah dan lingkungan kami yang sangat kami rindukan. Kami tidak sabar menunggu hingga saat perjanjian gencatan senjata akan resmi berlaku. Saya ingin menjadi salah satu orang pertama yang meninggalkan tempat ini dan kembali ke rumah kami," ujarnya.

Pengungsi lainnya, Latifa Qashqash, juga merasa bahagia. Namun, dia merasa takut karena khawatir Israel melanggar perjanjian dan melakukan serangan mendadak.

"Saya bahagia karena saya akan kembali ke daerah dan tempat asal saya. Saya juga takut. Karena saya tidak percaya kepada orang Israel. Saya juga sedih karena kehilangan orang-orang yang kami cintai dan harta benda kami. Kami akan meninggalkan tenda di sini untuk tinggal di tenda di sana," ujarnya. (*)

Editor
: Wilfred Manullang
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru