
Dosen dan Mahasiswa Prodi PPKn UNITA Studi Atmosfir dan Abdimas di Desa Sampuran Sibandang Muara
Tapanuli Utara(harianSIB.com)Dosen dan mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Prodi PPKn Universitas Sisingamangaraja XII Ta
Salah satu kepala toko pakaian di Mega Mall Bekasi, Jawa Barat bernama Sandi mengaku mengalami kerugian signifikan imbas bencana banjir yang merendam dua tokonya pada Selasa (4/3) kemarin.
Dikutip dari CNNIndonesia.com, Kamis (6/3/2025), Sandi menyebut total kerugian yang didapat jika dirupiahkan mencapai angka Rp1 miliar imbas bencana hidrometeorologi ini.
Baca Juga:
"Kalo angkanya (kerugian) 1 M (jika dijumlah) semua toko," kata Sandi.
Sandi menjelaskan hanya sebagian kecil barang dagangannya yang bisa diselamatkan saat air secara cepat mulai masuk.
Baca Juga:
Sebab, kala itu, Sandi mengaku lebih mementingkan keselamatan diri dibandingkan menyelamatkan pakaian yang dijual.
"Kalau kerugian banyak lah bang paling 5 persen selamat. 95 persen kerugian kita," tutur dia.
Adapun hingga kini sejumlah pedagang di Mega Mall Bekasi masih terus berupaya menyelamatkan sejumlah barang dagangan mereka.
Para pedagang bahkan rela menerjang air dan basah kuyup akibat banjir yang masih menggenang di lantai UG Mega Mall Bekasi.
Sementara itu Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto berujar, penanganan banjir di wilayahnya mengalami kendala akibat masalah teknis di Pintu Air Prisdo. Menurutnya, kerusakan pada salah satu bukaan pintu air menghambat upaya pengendalian debit air saat banjir melanda delapan dari 12 kecamatan di Kota Bekasi.
"Dari tiga bukaan yang ada, dua berfungsi normal, tetapi satu mengalami kerusakan. Ini menyebabkan aliran air tidak bisa dikendalikan secara maksimal," ujar Tri dalam rapat bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan kementerian terkait, Kamis (6/3/2025) dikutip kompas.com
Tri menjelaskan, sejak Senin (3/3/2025) pukul 10.00 WIB, curah hujan lokal yang tinggi sudah terpantau di wilayah Bekasi dan sekitarnya.
Selain itu, hujan deras di daerah hulu, seperti Puncak dan Cileungsi, turut meningkatkan debit air yang mengalir ke Kota Bekasi.
Pemerintah Kota Bekasi sebenarnya telah melakukan berbagai upaya untuk meminimalkan dampak banjir, termasuk pemantauan debit air. Namun, kerusakan di Pintu Air Prisdo membuat upaya pengendalian air terhambat.
"Langkah-langkah yang kita lakukan pada saat itu adalah pengendalian pintu air di Prisdo" kata Tri.
Ia menambahkan, pada Selasa (4/3/2025) pukul 04.00 WIB, tinggi muka air (TMA) di Cileungsi mencapai 800 sentimeter atau delapan meter.
Sementara, tanggul di Kota Bekasi disebut hanya mampu menahan air hingga enam meter. Akibatnya, air meluap ke delapan kecamatan, termasuk Bekasi Timur dan Bekasi Selatan.
Pemkot Bekasi akan terus melakukan evaluasi dan koordinasi dengan pemerintah provinsi serta pusat untuk pengendalian banjir. (*)
Tapanuli Utara(harianSIB.com)Dosen dan mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Prodi PPKn Universitas Sisingamangaraja XII Ta
Bogor(harianSIB.com)Polisi menggerebek pesta seks sesama jenis di sebuah vila kawasan Puncak, tepatnya di Desa Megamendung, Kecamatan Megame
Jakarta(harianSIB.com)Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengeluarkan ultimatum keras kepada Israel dan Iran, menyusul dugaan pelanggaran
Tanjungbalai(harianSIB.com)Menjelang peringatan Hari Bhayangkara ke79 yang mengusung tema Polri untuk Masyarakat, Kepolisian Daerah Sumat
Binjai(harianSIB.com)Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Bhayangkara ke79, Polres Binjai menggelar dua kegiatan sosial sebagai bentu