Jakarta
(harianSIB.com)
Di kesempatan itu,
Presiden Prabowo Subianto mengundang investor kawakan
Amerika Serikat (AS)
Ray Dalio berkumpul bersama para pengusaha dan petinggi
Danantara di
Istana Merdeka. Dalam kesempatan itu, Prabowo merasa beruntung dengan kehadiran Ray sebagai sosok berpengalaman di
dunia investasi.
"Anda menjadi teman baik saya dan saya juga ingin anda menjadi teman baik bagi Indonesia. Saya baru saja menjelaskan bagaimana kami sangat beruntung anda hadir di sini dengan pengalaman-pengalaman anda dengan berbagai pengalaman yang sangat jelas dan luas di ekonomi global dengan berbagai pengalaman di Asia, di Timur Tengah, dan di dunia," kata Prabowo dalam pertemuan, Jumat (7/3) seperti yang diberitakan Harian SIB.
Baca Juga:
Prabowo mengatakan, pihaknya ingin dapat berbicara secara terbuka dan kritis dengan Ray. Dia menegaskan, RI membutuhkan nasihat dan pandangan kritis Ray terkait investasi.
"Saya rasa Anda berada dalam posisi yang dapat berbicara kepada kami secara terbuka dan juga secara kritis. Saya rasa kami memang memerlukan nasihat-nasihat yang kritis, ini saya rasa kuncinya untuk bisa bagaimana kemajuan di dunia ini bisa selalu kami cari," ujarnya.
Baca Juga:
Prabowo mengenalkan
Danantara sebagai sovereign wealth fund (SWF) baru milik pemerintahan RI. Dia pun kemudian mengenalkan para petinggi
Danantara dan para pihak yang hadir dalam pertemuan tersebut.
"Kami telah meluncurkan sovereign wealth fund yang baru ini dan kami sangat beruntung Anda hadir di sini. Ini saya rasa pengenalan sudah cukup panjang. Tapi saya rasa kita bisa langsung saja untuk kita mulai," ujar Prabowo.
Dalam pertemuan itu, Prabowo mulanya mengenalkan sosok
Ray Dalio kepada para pengusaha kelas kakap Indonesia. Prabowo menyebut
Ray Dalio merupakan ahli di sektor ekonomi dan investasi, dengan banyak kelolaan portofolio berupa dana investasi Sovereign Wealth Fund (SWF).
Setelah itu, dia memaparkan soal
Danantara sebagai lembaga SWF yang baru dibentuk di Indonesia. Menurut Prabowo ini merupakan kekuatan ekonomi baru yang dimiliki oleh pemerintah Indonesia.
"Saudara-saudara sekalian, bersama-bersama telah menggagas dan telah melahirkan sebuah SWF yang cukup besar yaitu kita beri nama Badan Pengelola Investasi
Danantara," kata Prabowo.
Nama Ray santer dikabarkan akan menjadi Dewan Penasihat BPI
Danantara.
Di depan Ray, Prabowo meminta agar sosok investor kawakan itu mau berbicara terbuka dan kritis soal kondisi ekonomi Indonesia. Menurutnya, pemerintah dan dunia usaha butuh nasihat-nasihat secara langsung yang diberikan oleh
Ray Dalio."Kami selalu memerlukan nasihat-nasihat kritis dan juga keberanian untuk belajar dari satu sama lain. Saya rasa inilah kuncinya," tegasnya menambahkan.
Di pertemuan itu, Prabowo duduk di tengah-tengah formasi melingkar para menteri dan pengusaha.
Di samping Prabowo terlihat
Ray Dalio duduk dan mengenakan earphone penerjemah. Di sebelah Prabowo juga duduk Menteri ESDM Bahlil Lahadalia.
Ray Dalio dikenal sebagai pengusaha investasi global asal Amerika. Ia merupakan sosok konglomerat berharta USD 14 miliar berdasarkan Forbes. Ray juga menjadi pendiri Bridgewater Associates di bidang investasi. Berdasarkan laman resmi Forbes, perusahaan itu tercatat mengelola uang USD 12 miliar.
Di barisan kursi Prabowo juga ada Menkeu Sri Mulyani dan Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan.
Merapat
Sederet pengusaha kelas kakap merapat ke Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (7/3) siang. Sejak pukul 13.30 WIB, beberapa pengusaha ini hadir di Istana Kepresidenan.
Terpantau yang pertama kali datang adalah Bos Jhonlin Group Andi Syamsuddin Arsyad alias Haji Isam. Kemudian disusul Bos Adaro Resource Garibaldi Thohir alias Boy Thohir.
Setelah itu sederet pengusaha lain hadir, mulai dari Bos Salim Group Anthony Salim, Bos Bakrie Group Anindya Bakrie, Bos Agung Sedayu Group Sugianto Kusuma alias Aguan, hingga Bos CT Corp Chairul Tanjung.
Ada juga Bos Lippo Group James Riady, Bos Sinarmas Group Franky Widjaja, Bos Artha Graha Tommy Winata, dan Bos Barito Pacific Prajogo Pangestu. (**)