Medan
(harianSIB.com)
Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Sumut mengatakan, penyebab terjadinya
longsor dan
banjir di
Parapat, Jalan Sisingamangaraja, Kecamatan
Girsang Sipangan Bolon, karena terjadi penyumbatan aliran
Sungai Batugaga.
Dari hasil pantauan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Sumut dengan menggunakan drone, terungkap banjir di Parapat Simalungun terjadi karena longsor yang menutup aliran sungai secara alami. Karena hujan terus menerus deras, maka sungai tidak sanggup menahan air sehingga air sehingga meluber dan terjadi bajir membawa lumpur dan batu ke permukiman warga.
Baca Juga:
Hujan deras kemudian menyebabkan air meluap dan membawa lumpur, batu ke permukiman warga dan jalan di Jalan Sisingamaraja, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Parapat. Hal ini menyebabkan kerusakan infrastruktur dan dampak pada masyarakat setempat.
Zainuddin Harahap Kabid Pembinaan Hukum DLHK Sumut kepada jurnalis SIB News Network (SNN), Selasa (18/3/2025), menegaskan, banjir bukan disebabkan oleh aktivitas illegal logging.
Baca Juga:
"Tidak ada tanda-tanda penebangan kayu di lokasi tersebut," katanya.
Pantauan menggunakan drone juga menunjukkan tidak ada kayu yang dipotong dan tidak ada kayu yang dibawa air ke permukiman warga di Parapat. Di mana, imbas peristiwa itu 50 unit rumah warga dilaporkan mengalami kerusakan. Hal ini membantah spekulasi bahwa banjir disebabkan oleh aktivitas illegal logging.
DLHK Sumut akan terus memantau situasi dan melakukan upaya penanggulangan dampak banjir. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti instruksi dari pihak berwenang. (*)