Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Rabu, 02 Juli 2025

Bupati Simalungun Masih Pelajari Seruan Pimpinan Gereja di Sumut soal Penutupan TPL

Jheslin M Girsang - Kamis, 15 Mei 2025 14:55 WIB
648 view
Bupati Simalungun Masih Pelajari Seruan Pimpinan Gereja di Sumut soal Penutupan TPL
Foto: Dok/Arief
Bupati Simalungun Anton Achmad Saragih (pakai peci) memperhatikan koran Harian SIB yang memuat berita "Pimpinan Gereja Suarakan Tutup TPL", Kamis (15/05/2025), di Kantor Bupati Simalungun.
Simalungun (harianSIB.com)

Bupati Simalungun Anton Achmad Saragih terkesan enggan memberikan komentar terkait pernyataan pimpinan gereja Sumatera Utara yang menyerukan penutupan PT Toba Pulp Lestari (TPL).

"Kita pelajari dulu ya," kata Anton, Kamis (15/05/225), menanggapi berita Harian SIB berjudul "Pimpinan Gereja Suarakan Tutup TPL".

Baca Juga:

Sebagaimana diketahui, lokasi PT TPL juga ada yang berada di wilayah Kabupaten Simalungun, yaitu TPL Sektor Aek Nauli, Kecamatan Girsang Sipanganbolon, Kabupaten Simalungun.

Sementara itu, Anton Achmad Saragih masih terbilang baru menjabat Bupati Simalungun atau belum sampai tiga bulan karena dilantik pada Kamis 20 Februari 2025.

Baca Juga:

Saat menanggapi berita Harian SIB itu, Anton didampingi Sekretaris Daerah Simalungun Esron Sinaga. Esron pun enggan berkomentar.

"Nanti, takut salah (berkomentar). Kita pelajari dulu," ungkap Esron.

Diberitakan sebelumnya, para pimpinan gereja di Sumatera Utara menyerukan penutupan PT TPL dalam pertemuan bertajuk "Memperkuat Peran Gereja dalam Menjaga Keutuhan Ciptaan dan Keadilan Sosial di Tano Batak" yang digelar di Aula Nommensen, Kota Pematangsiantar, Rabu (14/05/2025) malam.

Ephorus Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Pdt Viktor Tinambunan, menyampaikan, program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yang mencakup perhatian terhadap lingkungan hidup dan ekonomi hijau, sejalan dengan nilai-nilai gereja.

Ia menekankan setiap aktivitas bisnis harus diawasi dari sisi dampaknya terhadap lingkungan.

"Kami bersyukur kepada Presiden yang memiliki visi peduli terhadap kelestarian alam. Program beliau adalah kerinduan yang juga lahir dari gereja-gereja. Kita doakan agar ada kesempatan untuk duduk bersama dan berdialog," ujar Ephorus kepada wartawan usai acara.

Menanggapi soal suaranya yang lantang menuntut penutupan TPL, Ephorus menegaskan, langkah tersebut bukan didorong oleh rasa takut atau keberanian semata, melainkan panggilan iman.

"Semua yang hadir di sini terdorong oleh hati nurani. Ini bukan untuk kepentingan pribadi, tetapi demi kepentingan bersama dan masa depan generasi kita," katanya.

Ia juga mengapresiasi kehadiran para pimpinan gereja lainnya yang menunjukkan komitmen bersama dalam menjaga lingkungan.

Sementara itu, di tempat berbeda, Pastor Ambrosius Nainggolan menegaskan, Gereja Katolik sejak lama konsisten menyuarakan isu lingkungan. Ia menyebut bahwa kepedulian terhadap alam merupakan bagian dari iman Katolik.

"Tidak ada alasan umat Katolik untuk diam. Tuntutan kami jelas: pertama tutup TPL, kedua tutup TPL, dan ketiga tutup TPL," tegas Pastor Ambrosius.

Pertemuan tersebut turut dihadiri sejumlah pimpinan gereja dari berbagai denominasi, di antaranya Ephorus HKI Pdt. Firman Sibarani, Sekjen GKPS Pdt. Paul Munthe, Sekjen GKPI Pdt. Humala Lumbantobing, Pdt. Minaria Purba (GMI), Pdt. JMP Siregar (GKI Sumut), serta sejumlah perwakilan organisasi keumatan yang peduli terhadap isu lingkungan. (**)

Editor
: Bantors Sihombing
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru