Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Kamis, 12 Juni 2025

Demo Kebijakan Imigrasi Merembet ke New York, Los Angeles Terapkan Jam Malam

Redaksi - Rabu, 11 Juni 2025 11:39 WIB
347 view
Demo Kebijakan Imigrasi Merembet ke New York, Los Angeles Terapkan Jam Malam
Reuters/Aude Guerrucci
Aksi demonstrasi memprotes kebijakan imigrasi kini merembet ke New York City, New York, Amerika Serikat (AS) pada Selasa (10/6/2025) setelah bermula di Los Angeles, California.
New York(harianSIB.com)

Aksi demonstrasi memprotes kebijakan imigrasi kini merembet ke New York City, New York, Amerika Serikat (AS) pada Selasa (10/6/2025) setelah bermula di Los Angeles, California.

Ribuan orang turun ke jalan di New York City untuk memprotes kebijakan imigrasi Presiden AS Donald Trump, setelah serangkaian penggerebekan oleh Imigrasi dan Penegakan Bea Cukai atau ICE.

Baca Juga:

Di bawah pemerintahan Trump, ICE meningkatkan operasinya dan menangkap imigran tak berdokumen dalam beberapa pekan terakhir.

"Tidak ada kebencian, tidak ada rasa takut, imigran diterima di sini," teriak para pengunjuk rasa, sebagaimana dilansir AFP.

Baca Juga:

Dikutip kompas.com, massa memenuhi jalan dan berjalan menuju ke Manhattan. Banyak yang membawa plakat bertuliskan "ICE, keluar dari New York"

"Saya di sini untuk membela mereka yang tidak memiliki suara untuk berada di sini saat ini, terutama untuk ibu saya," kata seorang wanita dalam protes kepada AFP.

Wanita tersebut meminta identitasnya dirahasiakan, mengingat status ibunya yang berasal dari Meksiko tidak memiliki dokumen.

Seorang pengunjuk rasa lain bernama Jacqueline mengatakan bahwa dia mengikuti aksi tersebut untuk membela keluarganya.

"Saya khawatir akan mereka sekarang, dan saya tidak ingin hidup dalam masyarakat di mana saya mengkhawatirkan keamanan keluarga saya," paparnya.

Aksi demonstrasi di New York lebih damai daripada di Los Angeles.

Di Los Angeles, demonstran berlangsung ricuh dan terjadi bentrokan antara pengunjuk rasa dengan polisi sejak Jumat (6/6/2025).

Di sisi lain, Trump mengambil langkah yang kontroversial dengan menerjunkan ribuan personel Garda Nasional dan 700 Marinir yang bertugas aktif.

Sementara itu, Wali Kota New York City Eric Adams mengatakan, aksi demonstrasi tidak dapat diterima dan tidak akan ditoleransi jika berujung menjadi kerusuhan seperti di Los Angeles.

Dia menambahkan, Departemen Kepolisian New York siap untuk menangani masalah apa pun yang mungkin timbul, terutama ketika dihadapkan dengan perpecahan yang mendalam dalam masyarakat.

Di tempat lain, jam malam diberlakukan di pusat kota Los Angeles mulai Selasa (10/6/2025) malam saat kerusuhan masih berlangsung di sana.

Wali Kota Karen Bass Los Angeles mengumumkan, jam malam akan diberlakukan mulai pukul 20.00 sampai 06.00 waktu setempat dan kemungkinan akan berlaku selama beberapa hari.

Kepala Departemen Kepolisian Los Angeles Jim McDonnell mengatakan, penduduk di beberapa area, tunawisma, media, dan personel keselamatan publik, serta petugas kegawatdaruratan akan dikecualikan dari jam malam.

McDonnell menambahkan, selain daftar pengecualian, siapa pun yang berada di area jam malam akan langsung ditangkap

"Jam malam merupakan tindakan yang diperlukan untuk melindungi nyawa dan menjaga properti setelah beberapa hari berturut-turut kerusuhan yang berkembang di seluruh kota," papar McDonnell. (*)

Editor
: Wilfred Manullang
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru