Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Jumat, 13 Juni 2025

Tindakan Vandalisme dan Penjarahan di Los Angeles, Toko Adidas dan Apple Dijarah

Redaksi - Rabu, 11 Juni 2025 16:26 WIB
466 view
Tindakan Vandalisme dan Penjarahan di Los Angeles, Toko Adidas dan Apple Dijarah
Ist/SNN
Aksi penjarahan dan vandalisme terjadi di Los Angeles yang merupakan kota terbesar kedua di AS.
Los Angeles(harianSIB.com)

Aksi penjarahan dan vandalisme terjadi di Los Angeles yang merupakan kota terbesar kedua di AS. Ini terjadi saat unjuk rasa memprotes penangkapan puluhan orang oleh agen imigrasi federal AS, yang sebagian besar berlangsung damai, berubah menjadi ricuh.

Dikutip kompas.com, Rabu (11/6/2025), menurut kepolisian setempat, sekitar 23 pusat bisnis telah dijarah. Lebih dari 500 orang ditangkap dalam beberapa hari terakhir.

Baca Juga:

Toko Adidas dan Apple juga ikut dijarah. Kepolisian Los Angeles melaporkan selain dua toko itu, penjarahan terjadi di apotek, apotek ganja medis, dan toko lain.

Dalam video yang beredar tampak toko perhiasan dirusak dan barang dagangan dikeluarkan dari rak.

Baca Juga:

Menurut catatan LADP, mereka telah menangkap 14 orang dalam penjarahan itu.

Lebih lanjut, polisi menjelaskan petugas menangkap seorang perempuan karena perampokan di Apple Store dan dua orang lain arena melakukan penjarahan.

LAPD juga menjelaskan dua petugas terluka dan dibawa ke rumah sakit saat berusaha mengamankan situasi.

Situasi yang memanas membuat Wali Kota Los Angeles Karen Bass mengumumkan keadaan darurat dan menetapkan jam malam pada Selasa (10/6).

Karen mengatakan jam malam itu mulai berlaku pada Selasa pukul 20.00 sampai Rabu pukul 06.00 waktu setempat. Jika ada yang kedapatan melanggar akan ditangkap dan dikenai hukuman.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah mengerahkan 700 Marinir dan ribuan pasukan Garda Nasional untuk meredakan protes di kota itu.

Gubernur California Gavin Newsom telah mengecam keputusan Trump. Dia menyebut keputusan Trump itu "gila". (*)

Editor
: Wilfred Manullang
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru