Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Kamis, 26 Juni 2025

Iran Serang Pangkalan Militer AS di Qatar dan Irak

Redaksi - Selasa, 24 Juni 2025 07:16 WIB
403 view
Iran Serang Pangkalan Militer AS di Qatar dan Irak
CFR/Trevor T. McBride/DoD
Anggota militer Amerika Serikat melakukan pemeriksaan prapenerbangan di Pangkalan Udara Al Udeid, Qatar.
Dubai (harianSIB.com)

Iran melancarkan serangan rudal ke pangkalan militer Amerika Serikat di Qatar dan Irak pada Senin (23/6/2025) malam waktu setempat.

Serangan itu sebagai balasan atas pengeboman AS terhadap fasilitas nuklir Iran. Aksi ini semakin meningkatkan ketegangan di kawasan yang sudah memanas.

Baca Juga:

Di ibu kota Qatar, Doha, warga terlihat berhenti dan menatap ke langit saat rudal-rudal beterbangan dan sistem pertahanan udara menembakkan peluru pencegat. Salah satu rudal dilaporkan berhasil dihantam di udara.

Televisi pemerintah Iran mengumumkan bahwa pihaknya telah menyerang pasukan Amerika yang ditempatkan di Pangkalan Udara Al Udeid, Qatar.

Baca Juga:

Dalam tayangan tersebut, terpampang keterangan "respons kuat dan sukses" atas "agresi Amerika," diiringi musik militer.

Sementara itu, seorang pejabat keamanan Irak yang tidak bersedia disebutkan namanya mengatakan kepada Associated Press bahwa Iran juga menyerang pangkalan Ain al-Assad di Irak barat, yang menjadi markas pasukan AS di wilayah tersebut.

Serangan ini terjadi tak lama setelah pemerintah Qatar menutup wilayah udaranya sebagai tindakan pencegahan menyusul ancaman dari Iran.

Sesaat sebelum ledakan terjadi, Presiden Iran Masoud Pezeshkian menulis di platform media sosial X: "Kami tidak memulai perang dan tidak menginginkannya. Tapi kami tidak akan diam jika Iran Raya menyerang."

Iran sebelumnya telah beberapa kali mengancam akan menyerang pasukan Amerika di Pangkalan Udara Al Udeid, yang juga menjadi markas komando pusat militer AS di kawasan tersebut.

Qatar, yang terletak di seberang Teluk Persia dari Iran, diketahui memiliki hubungan diplomatik dengan Tehran serta berbagi ladang gas alam lepas pantai yang sangat besar.

Sementara itu, di hari yang sama, Israel memperluas serangannya terhadap Iran dengan menargetkan lokasi-lokasi yang dianggap sebagai simbol pemerintahan teokratis negara tersebut.

Di antaranya, gerbang penjara terkenal di Tehran yang biasa digunakan untuk menahan aktivis politik, serta markas besar pasukan militer yang dikenal menumpas aksi protes rakyat.


Asap tebal terlihat membumbung tinggi di atas langit Tehran, bersamaan dengan gelombang baru serangan rudal dan drone dari Iran yang kembali menghantam wilayah Israel.

Situasi ini menjadi pemandangan yang kian akrab bagi warga sipil di kedua negara sejak Israel melancarkan perang untuk menanggapi program nuklir Iran yang dinilai semakin berbahaya.

Memasuki hari ke-11 konflik, militer Israel menyatakan bahwa mereka menyerang "target rezim dan lembaga penindasan pemerintah di jantung kota Tehran," namun tetap menegaskan bahwa Israel tidak berniat menggulingkan pemerintahan Iran, musuh bebuyutan mereka sejak Revolusi Islam 1979.

Militer Israel juga memperingatkan rakyat Iran bahwa mereka akan terus menggempur situs-situs militer di sekitar Tehran dalam "beberapa hari ke depan."

Peringatan tersebut disampaikan melalui media sosial X, di tengah kesulitan warga Iran mengakses informasi luar negeri akibat pemadaman internet nasional yang sedang berlangsung. (*)

Editor
: Wilfred Manullang
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru