Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Kamis, 26 Juni 2025

Dunia Lagi Heboh Perang, Warga RI Diimbau Hemat Konsumsi BBM

Redaksi - Rabu, 25 Juni 2025 10:05 WIB
217 view
Dunia Lagi Heboh Perang, Warga RI Diimbau Hemat Konsumsi BBM
Foto oleh AFP
Seorang pria mendorong sebuah sepeda sambil berjalan di antara reruntuhan bangunan di daerah yang hancur di sekitar rumah sakit Al-Shifa di Gaza pada 3 April 2024. Ilustrasi
Jakarta(harianSIB.com)

Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mengimbau masyarakat untuk bisa menghemat konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM). Pasalnya, kondisi geopolitik dunia yang tak menentu, ditambah lagi dengan semakin memanasnya konflik Timur Tengah antara Israel dan Iran, bisa berdampak pada pasokan minyak dan BBM di Tanah Air.


Terlebih, Indonesia merupakan negara net importir minyak dan cadangan operasional BBM di Tanah Air relatif terbatas.

Baca Juga:

Anggota Komite BPH Migas Saleh Abdurrahman mengatakan, dengan kondisi dunia yang kian memanas, dia mengimbau agar masyarakat menghemat pemakaian BBM. Di sisi lain, pemerintah juga memberikan kemudahan dan insentif agar masyarakat bisa memanfaatkan transportasi umum.


"Masyarakat juga perlu diimbau untuk hemat dalam penggunaan BBM dan pemerintah memberikan kemudahan dan insentif untuk menggunakan transportasi publik," jelasnya kepada CNBC Indonesia, Senin (23/6).

Baca Juga:

Di sisi lain, penghematan konsumsi BBM ini diperlukan, mengingat stok operasional BBM di Tanah Air "hanya" cukup untuk kurang dari 30 hari.


Saleh membeberkan, per 16 Juni 2025 ini, Indonesia memiliki pasokan BBM, termasuk Pertalite, Pertamax, hingga Solar dalam rentang 19-29 hari mendatang.
"Alhamdulillah per 16 Juni 2025, stok Pertalite aman, sekitar 21 hari, Pertamax sekitar 29 hari, dan Solar sekitar 19 hari," paparnya.


Saleh juga mengimbau kepada para badan usaha penyedia BBM dalam negeri untuk segera mengantisipasi potensi dampak yang bisa melanda Indonesia. Hal itu dinilai bisa dilakukan dengan memperbanyak stok BBM dan minyak mentah.


"Juga melakukan kerja sama dengan negara-negara di luar Timteng seperti Rusia dan Afrika untuk menjamin kontinuitas sumber-sumber impor," tegasnya.


Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia mengimpor minyak dan gas bumi (migas) sebesar US$ 36,27 miliar pada 2024, naik dari US$ 35,83 miliar pada 2023.


Impor migas sepanjang 2024 tersebut terdiri dari impor minyak mentah yang tercatat mencapai US$ 10,35 miliar, turun tipis dari US$ 11,14 miliar pada 2023.

Kemudian, impor produk minyak seperti Bahan Bakar Minyak (BBM) tercatat mencapai US$ 25,92 miliar, naik dari US$ 24,68 miliar pada 2023.


Impor minyak mentah Indonesia pun tak dapat ditampik mayoritas berasal dari negara-negara Timur Tengah, dan melewati Selat Hormuz.

Editor
: Redaksi
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru