Dua Panjaitan di Pundak Diplomasi RI: Adik Luhut Calon Dubes Jepang, Putra Pahlawan Revolusi ke Singapura

Jakarta(harianSIB.com)
Panggung diplomasi Indonesia bersiap menyambut dua nama besar dari keluarga Panjaitan yang diusulkan menempati pos duta besar strategis. Nurmala Kartini Sjahrir boru Panjaitan, adik dari Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan, diajukan sebagai calon Duta Besar (Dubes) untuk Jepang. Sementara itu, Hotmangaradja Pandjaitan, putra Pahlawan Revolusi Mayjen TNI Anumerta DI Pandjaitan, dicalonkan sebagai Dubes untuk Singapura.

Keduanya telah menjalani uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) di hadapan Komisi I DPR RI pada Sabtu (5/7/2025). Dengan latar belakang dan visi yang kuat, mereka kini menjadi sorotan publik menanti persetujuan parlemen untuk mengemban tugas besar di dua negara mitra utama Indonesia.

Nurmala Panjaitan: Misi Alih Teknologi dari Jepang

Baca Juga:

• Ismail Pimpin PKS Deliserdang
• Ketua DPRD Medan Terima Tunjangan Rumah Rp41 Juta, Anggota Rp19 Juta

Nurmala Kartini Sjahrir boru Panjaitan datang dengan agenda yang jelas: membawa Indonesia sejajar dengan Jepang dalam penguasaan teknologi. Dikenal sebagai profesional dengan jaringan internasional yang kuat, Nurmala menekankan tiga pilar utama dalam diplomasinya jika terpilih.

Pertama, hilirisasi sumber daya alam, di mana ia melihat Jepang sebagai mitra krusial untuk mengolah kekayaan alam Indonesia dengan teknologi mutakhir. Kedua, perlindungan dan peningkatan kapasitas pekerja migran Indonesia. Ia menilai Jepang sangat terbuka dalam kolaborasi ketenagakerjaan yang memberi peluang alih teknologi untuk SDM Indonesia.

Baca Juga:

• Tunjangan Perumahan Pimpinan dan Anggota DPRD SU Sebesar Rp40 Juta - Rp60 Juta/Bulan
• Viktor Silaen Apresiasi Geopark Kaldera Toba Raih Green Card UNESCO dan Wajib Ditingkatkan

Ketiga, transisi energi terbarukan melalui sinergi kedua negara. "Jepang jauh lebih terbuka, memudahkan kita mendapatkan alih teknologi," tegas Nurmala usai menjalani uji kelayakan.

Meski demikian, pencalonannya dihadapkan pada tantangan untuk membuktikan kapasitas independennya dan menjawab skeptisisme publik terkait isu "diplomasi keluarga". Tugas berat lainnya adalah mendorong realisasi investasi Jepang di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Hotmangaradja Pandjaitan: Kawal Investasi dan Stabilitas Kawasan

Beralih ke pos Singapura, Hotmangaradja Pandjaitan yang juga merupakan mantan asisten Prabowo Subianto, membawa rancangan kerja yang disebut Komisi I DPR "sangat lengkap dan visioner". Fokus utamanya adalah menjaga posisi Singapura sebagai mitra strategis utama Indonesia.

Tiga prioritas utama Hotmangaradja adalah:
1. Ekonomi digital dan investasi: Memanfaatkan status Singapura sebagai hub finansial Asia untuk menarik lebih banyak investasi ke Indonesia.
2. Stabilitas kawasan: Memperkuat keamanan maritim di Selat Malaka yang menjadi urat nadi perdagangan global.
3. Perlindungan WNI: Memberikan perlindungan maksimal bagi lebih dari 50.000 WNI yang bekerja di berbagai sektor di Singapura.

Peran Hotmangaradja akan sangat krusial mengingat Singapura adalah investor terbesar kedua di Indonesia. Namun, ia juga dihadapkan pada tantangan untuk menjaga hubungan bilateral yang terkadang diwarnai isu sensitif seperti batas wilayah dan asap lintas negara.

Menanti Keputusan Akhir DPR

Wakil Ketua Komisi I DPR, Budi Djiwandono, memberikan penilaian positif terhadap para calon. "Kami menilai kapasitas para calon dubes sangat mumpuni. Mereka paham betul prioritas pemerintah!" ujarnya.

Kini, nasib Nurmala dan Hotmangaradja berada di tangan DPR. Jika lolos, mereka akan menjadi ujung tombak diplomasi Indonesia, mengemban amanah untuk memastikan setiap langkah negosiasi membawa pulang kemajuan dan kejayaan bagi Nusantara. Sebagaimana harapan yang disampaikan calon Dubes AS, Indroyono Soesilo, "Doakan kami! Ini adalah amanah untuk bangsa."(**)