Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 10 Agustus 2025

Gereja di Cianjur Terancam Disita, Dedi Mulyadi Turun Tangan Galang Dana

Redaksi - Minggu, 10 Agustus 2025 13:15 WIB
61 view
Gereja di Cianjur Terancam Disita, Dedi Mulyadi Turun Tangan Galang Dana
Foto Ist
Kang Dedi Mulyadi dan pendeta yang gerejanya mau disita
Cianjur (harianSIB.com)
Sebuah kisah mengharukan kembali menunjukkan sisi humanis seorang tokoh, Dedi Mulyadi. Kali ini, ia hadir sebagai jembatan bagi sebuah gereja di Cianjur yang terancam disita oleh bank akibat tunggakan utang.

Kisahnya bermula saat seorang pendeta bernama Paripurna Simatupang datang menemui Dedi Mulyadi dengan wajah penuh keputusasaan. Ia menceritakan bahwa gereja yang menjadi tempat ibadah umatnya terancam disita karena terjerat utang senilai Rp6 miliar di sebuah bank BPR. Tanah gereja menjadi jaminan atas utang tersebut.

Mendengar cerita pilu ini, Dedi Mulyadi tak tinggal diam. Ia menilai bahwa masalah ini bukan hanya sekadar urusan perdata, melainkan berpotensi memicu konflik sosial jika gereja tersebut benar-benar disita. "Membayar tunggakan lebih bijak daripada membangun gereja baru," ujar Dedi, Sabtu (9/8/2025) menegaskan bahwa menyelamatkan gereja yang sudah ada jauh lebih penting dan efektif.

Baca Juga:

Dengan sigap, Dedi Mulyadi berjanji akan mengambil langkah nyata untuk membantu. Ia akan memfasilitasi penggalangan dana, mengumpulkan para pengusaha dan jemaat Kristiani untuk bergotong royong melunasi utang tersebut. Selain itu, ia juga berencana menemui pihak pengadilan untuk meminta penundaan penyitaan.

"Tugas saya memfasilitasi. Kita selamatkan gereja ini," tegas Dedi. Baginya, langkah ini bukan hanya soal menyelamatkan sebuah bangunan, tetapi juga menjaga nilai-nilai toleransi dan keharmonisan antarumat beragama.

Baca Juga:

Sikap Dedi Mulyadi ini sekali lagi membuktikan bahwa seorang pemimpin sejati memiliki hati yang besar untuk merangkul dan membantu siapa pun, tanpa memandang perbedaan. Toleransi yang ia tunjukkan bukan sekadar kata-kata, melainkan aksi nyata yang menyentuh hati dan menjadi teladan bagi banyak orang.(**)

Editor
: Robert Banjarnahor
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru