Medan (SIB)- Produser Ada Apa Dengan Cinta (AADC) 2 Mira Lesmana mengaku, film sekuel kedua yang kembali mempertemukan Dian Sastrowardoyo dengan Nicholas Saputra mampu menarik penonton di luar ekspektasinya. “Hingga hari kedelapan, penonton di Indonesia mencapai 2,5 juta orang. Saya harus berterima kasih dan terus berterima kasih pada penonton,” ujarnya di Medan, Minggu, (8/5) didampingi sejumlah pemain dan sutradara Riri Riza.
Perempuan yang bervisi mengeksplor dalam membuat film itu mengaku bangga ketiga AADC 2 mampu mengungguli top box office dari Hollywood yakni The Jungle Book dan Captain America. “Saya tidak tahu persis, tapi kawan-kawan bilang, ketika sama-sama diputar, penonton di Indonesia lebih banyak menyaksikan AADC 2,” tambahnya.
Dalam pertemuan dengan infotainment, mengemuka kekecewaan ketika sejumlah artis yang berperan dalam film laris tersebut lebih fokus pada smartphone ketimbang mengisi perbincangan dengan wartawan. Dian bahkan langsung meninggalkan ruangan serta mengabaikan foto bareng.
Sebagaimana diketahui, saat libur panjang awal Mei di Tanah Air, dua film — Captain America vs Ada Apa Dengan Cinta 2 — berebut panggung dan film Indonesia lebih banyak disaksikan. Setelah vakansi, AADC 2 mampu menarik penonton lebih tinggi ketimbang The Jungle Book yang kini berada di puncak top box office.
Penonton antre utuk menyaksikan dua film lain kutup tersebut. Saking antusiasnya membuat Acha Septriasa mengagumi film garapan sutradara Riri Riza dengan produser Mira Lesmana tersebut. Acha pun harus sabar film yang dibintanginya, MARS (Mimpi Ananda Raih Semesta) menunggu fanatisme penonton beralih padanya. "Aku juga baru nonton film yang box office itu, begitu dan bagus. Ada film dari Amerika juga yang luar biasa," lanjut aktris film Indonesia yang pernah menikmati honor termahal itu.
Penggemar Real Madrid itu mengaku film yang berkaitan dengan Hari Pendidikan Nasional tersebut juga beroleh perhatian dari penikmat layar besar di Indonesia.
The Jungle Book merupakan remake dari film animasi berjudul sama yang aslinya rilis pada 1967. Film yang aslinya berasal dari buku klasik karya Rudyard Kipling ini, bakal tiba di AS pada 15 April 2016 dengan arahan sutradara Jon Favreau.
Scarlett dan Lupita dikabarkan akan bergabung dengan Idris Elba dalam film adaptasi dari buku karangan Rudyard Kipling yang sangat terkenal itu. Film ini akan disutradarai oleh sutradara fim Iron Man, John Favreau.
Lupita yang bermain apik di film 12 Years A Slave dan diganjar penghargaan Oscar sebagai Aktris Terbaik, kemungkinan akan mengisi suara Rakcha, ibu serigala yang mengadopsi Mowgli.
Captain America: Civil War menyuguhkan pertarungan antara dua kubu dalam Avangers berhasil menyedot perhatian. Bergenre action-fantasy film dibuka dengan pertarungan para Avangers yang dipimpin Captain America dengan sekelompok pemberontak di Wakanda. Kejadian ini mengakibatkan jatuhnya korban sipil. Avangers pun dikecam oleh beberapa negara lewat PBB karena dianggap tak memerhatikan nyawa orang tak bersalah saat menjalankan aksinya. PBB menginginkan adanya tanggung jawab dan kendali bersama atas Avangers. Hingga pemerintahan USA turun tangan dan mendesak Avangers untuk menandatangani perjanjian yang membuat Avangers berada dalam pengawasan pemerintah.
Kenyataan itu membuat perpecahan dalam tubuh Avangers yang membentuk blok. Perang di antara kedua kubu pun pecah. Bersama War Machine, Black Widow, Visions, Black Panther, dan Spiderman, Iron Man, berusaha mati-matian memburu Bucky. Sementara itu Captain America, Falcon, Scarlet Witch, Hawkeye, dan Ant Man, berusaha menyelamatkan Winter Soldier dan memburu penjahat sebenarnya.
Jika dibandingkan dengan Batman vs Superman: Dawn of Justice yang memiliki genre dan konflik yang sama, film ini berhasil unggul. Civil war berhasil menyuguhkan film superhero dengan unsur komedi, drama, dan aksi laga yang semuanya dirasa pas dan rasional. Konflik kedua kubu pun didasari alasan logis, tidak klise, dan tidak terlalu dipaksakan seperti Batman vs Superman.
Yang menarik dari adegan tersebut saat pertempuran kubu tim Cap dan tim Iron Man. Banyak kejutan yang tidak berlebihan dihadirkan dalam Civil War.
Salah satunya kisah masa lalu Tony Stark. Di sini kita melihat sisi lain dari karakter sang milyarder. Konflik dengan sang sahabat, perasaan bersalah terhadap para korban, dan masalah hubungannya dengan Pepper Potts mengeluarkan sisi humanis yang sensitif dalam dirinya.
Hal yang sama juga kita lihat di diri Steve Rogers. Cap yang selama ini bijaksana mengeluarkan sisi lainnya sebagai seorang superhero sekaligus sahabat. Tampak tidak ada dilema yang dirasa. Namun, di akhir penonton dapat memahami mengapa Rogers bertindak demikian.
Kemunculan dua superhero baru di jagad Marvel Cinematic Universe juga jadi tontonan menarik. Kekurangan dari film ini terletak pada pengembangan karakter superhero lainnya yang kurang meski memiliki porsi yang cukup kuat. Tokoh antagonis sebenarnya pun memiliki alasan bertarung yang klise. Namun, hal ini tidak merusak keberhasilan Russo bersaudara menyatukan banyaknya tokoh superhero dalam satu fokus perhatian.
Prediksinya, Captain America: Civil War jadi film superhero terbaik 2016. Sebagai sebuah karya, film ini sukses menyuguhkan seni apik perpaduan sutradara hebat, efek CGI, dan konten cerita yang pas. Sebagai tontonan, film ini mampu menjadi film yang sangat menghibur untuk penikmat film genre apapun. Jika sudah begini, tentu semua penikmat film tanah air akan bingung untuk menonton Ada Apa Dengan Cinta2 terlebih dahulu atau film Hollywood tersebut di atas. Yang pasti, film dibintangi Dian Sastrowardojo dan Nicholas Saputra itu telah mengukir rekor dengan penonton terbanyak.
Lima hari pertama diputar ditonton sejuta pasang mata di Indonesia. Jumlahnya makin tinggi bila digabungkan dengan penonton di Malaysia dan Brunai Darussalam. (T/R9/d)