Los
Angeles (SIB) - Kolaborasi Marvel Studios dan Disney meluncurkan Captain America: Civil War meraih pemasukan fantastis. Di pekan pertama di kawasan Amerika Serikat, meraup 181,8 juta dolar AS atau sekitar Rp2,4 triliun.
Film ketiga dari Captain America itu telah masuk lima besar film yang berpenghasilan tertinggi di pekan pertama. Asal tahu saja, Civil War telah menyalip Iron Man 3 (2013) yang memperoleh 174,1 juta dolar AS atau sekitar Rp2,2 triliun. Beranjak dari kesuksesan tersebut, dua sutradara di balik kesuksesan Captain America: Civil War, Anthony dan Joe Russo mengajak rumah produksi asal China untuk membuat pahlawan super lokal. Jika pasar perfilman China tidak sebesar yang disebut-sebut, Russo tidak akan melakukan itu. Tujuannya, menarik lebih banyak massa.
The Hollywood Reporter, Rabu, (11/5), memberikan, proyek pahlawan super lokal China yang akan diproduksi Russo bersaudara dan rumah produksi setempat itu sudah punya sebutan. Mereka menamainya seperti waralaba Captain America. Bedanya, kali ini Captain Tiongkok.
Proyek kerja sama itu berawal pada Maret 2016. Russo bersaudara membuat sebuah butik studio bernama Anthem & Song. Mereka menggunakannya untuk memproduksi film pahlawan super lokal dan berbahasa China, demi lebih menyentuh pasar domestik.
Melalui Anthem & Song lah mereka bekerja sama dengan perusahaan perfilman China, Beijing FangJin Visual Media Culture Communication Company. Perusahaan itulah yang akan melakukan ko-produksi untuk proyek pahlawan super impian duo Russo.
Belum ada judul pasti untuk proyek itu. Namun digadang-gadang, filmnya berjudul A Hero's Awakening dalam bahasa Inggris. Sudah ada nama-nama yang kabarnya direkrut Russo untuk melengkapi tim proyek itu. Anthony Leonardi III yang sebelumnya konseptor seni dalam Game of Thrones serta The Jungle Book dan Kong: Skull Island akan menjadi asisten sutradara untuk film itu.
Talenta dari China, sineas lokal yang bernama Mushui Feng juga akan membantu Leonardi.
Sejauh ini, cerita dan konsep A Hero's Awakening masih menjadi rahasia. Namun disebut-sebut, karakter utama dan seluruh pemain akan diisi oleh artis China. Russo bersaudara ikut andil memilih para pemain.
"Pantas untuk mengatakan bahwa Russo bersaudara sangat dihormati selayaknya pahlawan dalam bisnis perfilman global. Di masa depan, semua orang akan fokus pada pasar China. Dengan bekerja sama dengan Russo, kami ingin menggunakan cerita dengan visual terbaik untuk membuat film lokal yang sesuai dengan pasar China," kata CEO FangJin Li Xing seperti disiarkan CNNIndonesia.Com.
Russo sendiri sudah lama tertarik pada pasar China. Dalam wawancara sebelumnya saat mengunjungi Beijing, Joe mengatakan, "Kami tertarik pada suara-suara di China, dan yang berkaitan luas dengan perfilman dunia."
Bukan hanya satu, A Hero's Awakening akan dibuat menjadi tiga film. Sejauh ini, FangJin berencana mendanai seluruh film itu. Namun, bukan tidak mungkin ada investor China lain. Li menerangkan, bujet belum bisa diketahui karena naskah tengah dikerjakan.
Keputusan Russo bersaudara memilih bekerja sama dengan China bisa dibilang tepat pada waktunya. Bukan saja karena Captain America: Civil War berhasil mengawali debut senilai 95,8 juta dolar AS di Negeri Tirai Bambu. Pertumbuhan box office di sana juga pesat.
Tahun lalu, nilai box office China naik 48 persen menjadi 6,8 miliar dolar AS. Itu mengartikan China adalah pasar besar yang sangat berarti bagi Hollywood. Namun menariknya, perfilman lokal China juga melonjak. Dalam perempat tahun pertama 2016, market share perfilman lokal mencapai 75 persen.
Angka itu naik dibanding tahun lalu, saat persentase film lokal dan Hollywood 50:50.
Russo bersaudara bukan satu-satunya sineas Hollywood yang melihat China sebagai potensi. Sebelumnya sudah banyak studio besar Hollywood yang bekerja sama dengan industri perfilman lokal China, seperti Warner Bros dengan Flagship Entertainment serta DreamWorks Animation dengan Oriental DreamWorks untuk produksi film bahasa lokal.
Kelarisan Captain America masuk lima besar film yang berpenghasilan tertinggi di pekan pertama. Asal tahu saja, Civil War telah menyalip Iron Man 3 (2013) yang memperoleh 174,1 juta dolar AS atau sekitar Rp2,2 triliun.
Sedangkan empat film lainnya yang meraup pemasukan terbesar yang pernah ada, yakni Star Wars: The Force Awakens berada di angka 248 juta dolar AS; Jurassic World di angka 208,8 juta dolar AS; The Avengers di angka 207,4 juta dolar AS, dan Avengers: Age of Ultron di angka 191,3 juta dolar AS. Empat dari film itu diproduksi Disney.
Untuk pemasukan dari luar negeri, sekuel dari Captain America: The Winter Soldier ini masih meraih angka 220 juta dolar AS di pekan ini, termasuk di Cina sebesar 96 juta dolar AS. Sehingga total pemasukan dari luar negeri 496,6 juta dolar AS dan dihitung seluruhnya dari seluruh dunia sebesar 678 juta dolar AS atau sekitar Rp9 triliun setelah 12 hari dirilis.
(T/R9/l)