Medan (SIB) -Malam ini, Jumat (20/10), North Sumatra Jazz Festival (NSJF) digelar di Grand Ballroom JW Marriot Hotel Medan. Sama seperti enam kali kegiatan tahunan yang lalu, NSJF dipenuhi artis. Mulai dari Tulus, Ed Van Es hingga disc jockey yang mengetengahkan Electronic Dance Music. Genre musik yang populer dengan sebutan EDM itu, di NSJF diisi Mahasora.
Kelompok berisi Steven Aldo, Devin Giovani itu bekerja sama dengan music-engineer Wisnu Bangun dan membagun sinerjitas dengan Eru Cakra Mahameru dan C-Man yang mengusung genre neo progressive jazz.
Artis dari Medan, Chelsea Hadi diagendakan tampil dengan gayanya. Perempuan yang memukau di Indonesian Idol 2014 tersebut muncul bersama Eru Cakra Mahameru dan Tito Arif Munandar yang mengetengahkan Jazz Neo-Broadway.
Publikasi dari penyelenggara NSJF 2017, Kamis (19/10) menjelaskan, disertakannya artis dari Medan di perhelatan internasional tersebut untuk menunjukkan keistimewaan potensi lokal. Tito membawakan ragam lagu dengan teks dan mengandung gaya khas Melayu, masuk dalam kreasi musik yang khusus dikonsep Eru untuk NSJF
Sama halnya Chelsea. Di Medan, penyanyi yang suaranya sempat menggoda Titi DJ itu dikenal sebagai artis multi talenta. Selain berdendang di ranah pop, mahasiswa kedokteran USU Medan tersebut pun naik-turun acara oikumene gerejawi. Khusus di NSJF 2017, Chelsea diberi kebebasan mengeksplor kemampuannya.
Mahasora - Steven Aldo, Devin Giovani dan Wisnu Bangun - menentukan jenis musik tapi disesuaikan dengan selera publik dengan mengaransinir musik yang baru!
Trio tersebut pun berkolaborasi dengan C Man, grup yang sudah melanglang buana ke sejumlah pesta jazz internasional. Terakhir kali tampil di festival jazz Korea.
Eru juga bakal menghidangkan sejumlah nomor lagu gubahannya sendiri. Pria yang cakap memegang gitar itu menghidangkan gubahannya sendiri.
Pria yang menggagas dan konseptor NSJF tersebut mengeksplor kekuatannya bermusik.
Dari khasanah global, Ed Van Ness berkomunikasi dengan karyanya. Musisi berkebangsaan Amerika Serikat yang memomulerkan orkestra di Indonesia itu akan mengulang kehebatannya bergaya string orkestra minimalis dalam menyuguhkan karya legendaris musik klasik India dan jazz, Terry Riley.
Selain itu, Ed Van Ness juga berkolaborasi dengan Eru bersama C-Man.
Bersamaan para pesohor tadi, Tulus menyapa penonton. Biduan lintasgenre yang mulai populer di tahun 2011 itu menyiapkan sejumlah nomor lagu. Pria yang makin populer setelah mengeluarkan album Gajah di tahun 2014 itu menyiapkan lagu sesuai selera pengunjung.
Tulus menjadi wakil generasi muda yang musiknya memiliki nuansa jazz kental, yang ikut menggairahkan perkembangan musik jazz di Indonesia. Teristimewa, membuat generasi muda kemudian dapat mengenal lebih jauh musik jazz, dalam nuansa kekinian.
(T/R10/h)