Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Sabtu, 05 Juli 2025

Tim Produksi ‘Mr Queen’ Minta Maaf Garapannya Melenceng dari Sejarah Korea

Redaksi - Jumat, 18 Desember 2020 10:45 WIB
506 view
Tim Produksi ‘Mr Queen’ Minta Maaf Garapannya Melenceng dari Sejarah Korea
Arsip tvN via Hancinema
Tim produksi Mr. Queen meminta maaf setelah drama Korea tersebut memicu sejumlah kontroversi di jagat maya tak lama usai tayang perdana pada akhir pekan lalu. 
Seoul (SIB)
Tim produksi ‘Mr. Queen’ minta maaf setelah drama tersebut memicu kontroversi pasca tayang perdana di pekan kedua Desember 2020.

Dikutip media di Seoul, Kamis (17/12), drama tersebut digarap hasil adaptasi dari drama fantasi komedi asal Tiongkok bertajuk ‘Go Princess Go’ yang mengangkat kisah seorang pria modern terperangkap di tubuh ratu di dinasti Joseon. "Yang dibeli dari perusahaan produksi adalah hak untuk pembuatan ulang drama, bukan novel aslinya," imbuh pernyataan maaf tersebut seperti disiarkan CNNIndonesia.Com. "Selain itu, saat tanda tangan kontrak, kami tidak mengetahui ada komentar negatif mengenai Korea di Princess Amity, karya dari novelis yang menulis cerita yang menjadi dasar ‘Go Princess Go’."

Pasca kontrak, tim baru memahami fakta penulis novel tersebut ketika melihat forum di jagat maya. Setelah meminta maaf, tim produksi bertekad menghasilkan garapan lebih baik.

Yang disorot publik tentang penggambaran karakter dalam ‘Mr. Queen’ dengan gaya komedi, agak lebay sebab tokoh di drama tersebut adalah orang nyata. Hal lain, di drama disebut Babad Dinasti Joseon sebagai "jirashi" yang merupakan situs berisi berita atau rumor belum terkonfirmasi.

Babad Dinasti Joseon merupakan catatan sejarah berisi riwayat 25 raja Dinasti Joseon yang memerintah pada 1397-1910. Catatan ini masuk dalam daftar Memory of the World UNESCO dan sangat dihargai di Korea. "Kami mengakui bahwa pernyataan mengenai Babad Dinasti Joseon itu tidak pantas dan kami sudah menghapus narasi yang menjadi masalah itu. Mengenai figur sejarah dan insiden lainnya, kami tidak pernah berniat menggambarkan mereka secara negatif." (T/R10/a)

Sumber
: Hariansib edisi cetak
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru