Medan (SIB)
Sejumlah aktivis wanita memeringati Hari Perempuan Internasional di Medan, Senin (8/3). Mengambil pusat kegiatan di Merdeka Walk Medan, aktivis tersebut menyosialisasikan mematuhi protokol kesehatan (prokes). "Tugas utama tiap individu di masa pandemi ini, mematuhi prokes. Momen Hari Perempuan Internasional adalah menjadi pahlawan bagi diri sendiri dan lingkungan," ujar Ihdina Nida Marbun di lokasi yang mulai terbuka untuk rendezvous tersebut.
Tanpa dress code, masing-masing mengenakan gaun khas Indonesia. Ihdina Marbun, Susi Sinaga dan Veronika Sitanggang, misalnya. Ketiganya menyesuaikan dengan busana kerja putih, bawahan berbahan batik. Modenya seperti padu-padan berbahan jarig tapi penampilannya menjadi prêt-à -porter. Dina Sitanggang dan Aldanalia Delvi Eka Hadi Sucipto kompak dengan berpantalon gombrong dengan blazer. Kesannya santai tapi modis.
Ketua Umum (Ketum) Komunitas Perempuan Peduli Sumatera Utara (KPPSU) Ihdina Marbun mengajak semua orang untuk peduli.
"Kebetulan, parameter perjuangan KPPSU adalah kepedulian. Kami perempuan menunjukkan hal itu melalui perbuatan," tambah notaris senior di Medan, didampingi Sekretaris Umum Susi Meri Junita Sinaga, Bendahara Merry Amelia Prasetyo, Ketua Bidang Kerjasama dan Kemitraan Eka Syafrida, dan Ketua Bidang Pendidikan Anita Sari. Di lokasi itu hadir sejumlah notaris perempuan dari Aceh, termasuk pekerja sosial Dina Sitanggang, Nuzuliati Madjid SE dari Korps HMI Wati (Kohati) dan sejumlah pengurus Kesatuan Perempuan Partai Golkar.
Ihdina Nida Marbun mengurai, bersamaan dengan mengedukasi prokes pihaknya menyosialisasi tema sentral 'Choose to Challenge'. "Perempuan harus berani ke luar dari zona nyaman dengan melakukan terobosan. Kampanye kali ini memberi ruang melawan ketidaksetaraan, bias dan stereotip terhadap kaum perempuan, juga siap membantu terwujudnya dunia yang inklusif, tegasnya.
Hal serupa diutarakan Susi Sinaga. Selain meningkatkan kepedulian, desainer etnik modern itu menyesuaikan kerja sosial dengan kondisi faktual, khususnya menyangkut pandemi Covid-19. "Saya bersedia berbagi pengalaman pada siapa saja yang butuh informasi dan pelayanan merawat penderita terpapar virus corona," tutupnya. (R10)
Sumber
: Hariansib edisi cetak