Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Kamis, 07 Agustus 2025

Seni Etnik Klasik Banuara Sianipar - Lusiana Silaban

Redaksi - Minggu, 23 Oktober 2022 21:30 WIB
486 view
Seni Etnik Klasik Banuara Sianipar - Lusiana Silaban
Foto: Banu & Friends Band
SENI ETNIK KLASIK: Banuara Sianipar (tengah) bersama pekerja seni etnik Lusiana Silaban (kanan) mengapit notaris Ruth Ivo Maria Lumbantobing di jeda pengukuhan pengurus Himpunan Kurator & Pengurus Indonesia (HKPI) Koordinatoriat
Medan (SIB)

Pengukuhan kepengurusan Himpunan Kurator & Pengurus Indonesia (HKPI) Koordinatoriat Medan di Hotel Cambrigde City Square Medan, Jumat (21/10), dihadiri banyak pekerja seni. Di rombongan Ketua Umum Dr Soedeson Tandra SH MHum dan Sekretaris Jenderal Martin Erwan, ada seniman. “Kurator dan pengacara hanya hobinya, tapi fokus utamanya adalah seniman,” ujar pengacara kelas internasional itu sambil menunjuk seorang dalam rombongannya.

Penampilan oknum yang ditunjuk memang berpenampilan seniman. Rambutnya gondrong yang diblow cantik lengkap dengan kaca mata modis. Di kepengurusan HKPI Koordinatoriat Medan juga banyak pekerja seni.

Sebutlah Sekretaris Banuara Sianipar SH MM CPHR yang pembina Banu & Friends Band. Di kelompok musik itu, pengacara sohor tersebut sebagai vokalis yang memegang sejumlah alat musik. Bendahara Azrul Azwar Siagian SH MH yang lebih dekat dengan karier aktor dengan postur tubuh atletis. Bahkan Ketua Enni Martella Pasaribu SH MH seorang aktivis seni etnik.

Ia satu dari sedikit deklarator Hari Ulos yang kemudian diperingati setiap 17 Oktober pasca ditetapkan Kemendikbud sebagai Hari Ulos.

Khusus saat pelantikan, ada Lusiana Silaban. Selain pekerja seni, artis yang punya sanggar seni etnik tersebut, rutin mengadakan pergelaran seni. Baik di dalam maupun di luar Indonesia.

Sejak pandemi Covid-19, aktivitas open mic berkurang tapi ASN tersebut tetap komit dengan pilihan dalam upaya pelestarian seni tradisi. Itulah sebabnya, ketika diberi ruang untuk menyuguhkan seni tradisi di acara yang dihadiri para profesional hukum, perbankan dan otoritas jasa keuangan (OJK). Di kelompok VVIP ada Hakim PT Medan Yang Mulia Agus Sugiantro SH MHum dan Ulina Marbun yang mewakili Ketua PN Medan, notaris Ruth Ivo Maria Lumbantobing. Dari kelompok intelektual muda ada Dedek Surbakti, Riri Sitompul, Meida Silitonga, Christina Susanti, Nelita Barus, Ramadana Ningrum serta anggota Paskira SMAN 5 Medan.[br]



Acara tersebut jadi nostalgia kecil Banuara Sianipar dan Lusiana Silaban. “Lama sekali tidak ketemu,” tulis Lusiana silaman di akun pribadinya yang ditag pada akun Banuara Sianipar.

Ketika Covid-19 belum memandemi, kedua pekerja seni itu sama-sama sibuk di industri hiburan. Banuara Sianipar, selain dengan kelompok band yang dibinanya, juga aktif bermusik. Khususnya untuk saksofon, gitar dan drum.

Di Kantor Mr Sianipar SH MM CPHR Jalan Brigjen Katamso - Sei Mati Medan, ada studio mini berisi alat musik yang jika digunakan dapat menampilkan band lengkap. Di kantor dan studio itu, sejumlah seniman lintas genre, lintas usia, rutin datang.

Saat tidak ada panggung dioperasionalkan sehubungan pandemi, di studio tersebut disalurkan bakat. Banu & Friends Band yang “membuka” industri hiburan dengan mengadakan reuni 100 artis lintas genre. Berlanjut rutin tampil di sejumlah rumah hiburan.

“Industri hiburan harus digairahkan setelah mati suri hampir tiga tahun. Dunia kan sepi tanpa seni. Dan lagi, dapur pekerja seni harus berasap,” tegas Banuara Sianipar.

Lusiana Silaban berterima kasih sebab ada pekerja seni yang komit berkesenian. “Kolaborasi menguatkan posisi,” tutup perempuan aktif tersebut. (Facebook /R10/a)







Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru