Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Sabtu, 06 September 2025

Kreativitas Pegiat Kesenian Etnik untuk Lestarikan Warisan Leluhur

Redaksi - Minggu, 18 Juni 2023 18:55 WIB
218 view
Kreativitas Pegiat Kesenian Etnik untuk Lestarikan Warisan Leluhur
(Foto: Tangkapan layar Facebook)
Lestarikan Warisan Leluhur: Samuel (kiri) bersama orangtuanya di Dermaga Ihan Batak Ambarita - Samosir. Ke bona pasogit tak sem
Samosir (SIB)
Hendrick PS Napitupulu berharap seni etnik tetap eksis sebagai bagian dari pelestarian budaya. Untuk itu harus adanya estafetisasi menyeluruh. Mulai dari pelaku dan market (baca: penikmat).
“Pelaku warisan budaya harus ada. Sama halnya dengan penikmatnya. Jika tidak ada, upaya pelestarian, timpang,” simpul pria yang menjabat Ketua Persatuan Advokat Indonesia (Peradi) Rumah Bersama Advokad (RBA) Medan yang disapa Ucok Napit itu saat bersama keluarga inti mengunjungi sejumlah obyek wisata religi dan budaya di Samosir, Sabtu (11/6).
Tak sekadar beride, ia menunjuk Samuel Napitupulu untuk mengenal dan melakoninya. Misalnya mengajarkan untuk mahir mengoperasional ornamen musik etnik seperti taganing. “Arus intervensi budaya asing demikian deras. Jika lengah, bakal tak ada lagi kaum muda, milenial bahkan Generasi Z Indonesia yang mengenal warisan leluhur tersebut,” tambahnya didampingi sang istri, Helena Panggabean.
Samuel Napitupulu, pelajar yang tiap 30 Januari memeringati hari lahir itu dituntun memahami warisan leluhur, paham adat-istiadat tapi tak ketinggalan akan kemajuan. Siswa menjelang remaja itu pun didekatkan dengan alat musik global. “Kiranya lebih banyak ruang dan waktu untuk generasi penerus mengenal, mengakrabi dan melakoni budaya bangsanya,” harap Ucok Napit.
Mencontohkan taganing. Putra semata wayangnya tersebut didekatkan dengan alat musik etnik Batak Toba tersebut. Tak perlu ribet-ribet tapi Samuel diajak memukul. Lama-kelamaan jadi akrab dengan alat musik yang terdiri lima buah gendang tersebut. Setelah dipukul mengeluarkan bunyi, lama-kelamaan akan paham mana yang berfungsi sebagai pembawa melodi dan juga sebagai ritem serta variable dalam mengiringi lagu.
Dari memahami cara memukul, akan tahu fungsi kuat-lembutnya palu-palu (alat pemukul) hingga kelompok membranophone mengeluarkan nada. “Kiranya tak hanya generasi muda Batak Toba, tapi seluruh puak yang ada di Nusantara sebab seluruh etnik di Sumut memiliki instrumen musik dalam satu adat,” tunjuk Ucok Napitupulu. (YouTube/Instagram/R10/a)


Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru