Lagu Religi Nasionalisme Surya Sianipar

Medan (SIB)

Dr (C) Surya Putra Parungguan Sianipar fokuskan hidupnya pada pemuliaan-Nya. Sebagai rohaniawan, gembala jemaat yang familiar di lingkungan generasi muda khususnya milenial itu, tekun membimbing sesuai ajaran-Nya. Tetapi pada Jumat (10/11), tokoh dari satu sinode agama besar di Tanah Air itu menangani kegiatan besar yang menghimpun seratusan organisasi relawan.

“Ini kerja panggilan. Kehidupan religi menjadi semakin berwarna jika nasionalismenya terjaga,” jelas pria yang mengadopsi teknologi digidal dalam promosi luar ruang tersebut. “Artinya, nasionalisme yang terjaga dan dibentengi religionitas yang baik akan menghasilkan lebih baik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” jelasnya.

Ia membuktikan ketika mengarahkan jejalan massa di acara yang diketuapanitiainya. Emotional intelligence berbumbu religiusitasnya mampu merangkul massa dengan ragam emosi. “Yang penting, ada empathy,” simpulnya.

Ada sedikit ketidaksesuaian dengan skenario semula, ia langsung meng-handle dengan memastikan di acara selanjutnya pasti lebih baik dan akan menghimpun semu potensi yang ada. “Yang pasti, harus berikhtiar dan berusaha memberi yang terbaik,” tekadnya.

Seusai kegiatan yang menguras enerji itu, Surya Sianipar kembali ke dunianya, pengembalaan. Mulai lagi berkidung dan menyampaikan kabar suka. (**)