Komandan Hukum dan Advokasi Relawan Bergerak 1912 Affandi Affan SH MH, Sabtu (13/1), berharap Bawaslu bekerja sesuai rambu. Artinya, sesuai undang-undang yang berlaku.
”Ini sejalan dengan keyakinan bahwa ucatan Prabowo Subianto selaku Calon Presiden (capres) nomor urut 02 pada pertemuan massalnya di yang diduga ditujukan kepada pihak - pihak tertentu, sesuai perkembangan terkini. Tidak bermaksud macam-macam kecuali menjelaskan seutuh dan sebebarnya kondisi rial,” tegasnya.
Affan menyebutkan jika ucapan itu adalah refleks dari kekesalan Prabowo yang merasa diserang secara pribadi baik yang dilakukan pihak lain pada saat debat pilpres ke - 3, beberapa waktu yang lalu.
"Itu hanya refleks Pak Prabowo saja pada saat kampanye di Pekanbaru. Pada saat debat ketiga kemarin beliau kan diserang terus menerus secara pribadi, tapi beliau tetap sabar", ujarnya.
Sebelumnya, Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum Republik Indonesia (Bawaslu RI) Rahmat Bagja menganggap ucapan Prabowo masih dapat ditelusuri.
Menurut Affan yang juga sebagai Sekretaris Pimpinan Pusat Pemuda Muhamamdiyah, penelaahan sesuai Pasal 280 itu mengatur setiap paslon dan tim sukses tidak menghina seseorang, agama, suku, ras/golongan, calon atau peserta pemilu lain.
“Dalam konteks dugaan ucaan tersebut, tidak ditemukan adanya unsur penghinaan yang ditujukan langsung kepada pasangan calon tertentu,” tegasnya.
Affan menambahkan, jika terdapat unsur sesuai pasal dimaksud, capres yang merasa dihina yang melaporkan ini kepada Bawaslu.
Sementara Bawaslu tidak mengungkapkan secara terang dimana letak unsur penghinaan dalam ucapan tersebut. Ia menduga ada pihak - pihak tertentu yang sengaja melakukan framing, menyebarluaskan untuk mendiskreditkan serta menjatuhkan kredibilitas yang bersangkutan.
“Padahal kita tahu bersama bahwa Pak Prabowo bukan tipe orang yang suka menghina, justru ketika debat kemarin beliau sangat sabar meski merasa diserang secara pribadi,” ujarnya sambil mengatakan dapat saja disyakwasangkai keinginan menjatuhkan Prabo++++=wo sebab hasil survei dari ke hari tren kenaikannya. (**)