Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Senin, 14 Juli 2025

Madah Suci Liem Hengky Liemina Saat Membagi Alkitab Melintas Batas Negara

Redaksi - Senin, 25 Maret 2024 18:02 WIB
291 view
Madah Suci Liem Hengky Liemina Saat Membagi Alkitab Melintas Batas Negara
(Foto: Tangakapan Layar Instagram)
Di Batas Provinsi: Pdt Liem Hengky Liemena bersama Pembina Yayasan "Katong Semua Marsihaholongan" Ny Liem Keterina, M
Langkat (SIB)
Pdt Liem Hengky Liemena bersama Pembina Yayasan "Katong Semua Marsihaholongan" Ny Liem Keterina, Minggu (24/3), melanjutkan misi sucinya membagikan Alkitab pada warga yang rindu kabar suka dari-Nya. Kali ini ke perbatasan Sumut - Aceh. “Letaknya jauh dari jalur transportasi. Tidak ada moda transportasi publik. Jauhlah...tapi untuk menyampaikan kabar suka rasanya menjadi sangat dekat,” ujarnya.
Di wilayah yang jarang dikunjungi warga luar, atas nama Yayasan "Katong Semua Marsihaholongan", ia menyerahkan Alkitab. “Ini kerinduan mereka, juga pergumulan saya,” ujar pria yang menjabat ketua di yayasan yang fokus berbagi tersebut.
Dari wilayah yang berbatasan dengan Aceh Tamiang, ia memutar ke arah barat. “Akhirnya tiba jua di GKI Runggun Petani Jaya,” tulisnya di akunnya di hari yang sama. Ia bahkan telah menjalankan hal serupa melintas batas negara.
Wilayah yang dimaksudkannya adalah di Sei Lepan yang berbatasan dengan Kabupaten Gayo Lues tapi masih bersisian dengan Kabupaten Aceh Tamiang di Provinsi Aceh.
“Kami bersuka sebab bertemu dengan masyarakat yang cinta perdamaian dan persaudaraan dengan moral religi tinggi,” lanjut pendeta di Gereja Kristen Maluku asal Ambon tersebut sambil memosting foto warga yang hendak Ibadah Minggu.
Setiap bertemu dengan warga, Pdt Liem Hengky Liemena sharing kabar suka. Berkidung bersama. “Tugas manusia memang harus berbagi pada sesama. Itu ajaran Yesus Kristus,” sebutnya.
Yayasan "Katong Semua Marsihaholongan" yang dikomandoinya memiliki sejumlah program kerja. Antara lain pembagian Alkitab khusus rumah-rumah ibadah yang membutuhkan. Sasarannya adalah warga yang jauh dari jangkauan massa.
Untuk masyarakat perkotaan, sama saja. Tetapi tak semata dalam bentuk pembagian Alkitab. “Kita memberi asupan bergizi. Niatnya ikut membantu pemerintah menangani stunting,” tambah Sekretaris Bando Paul Tutupoly, tokoh pemuda Sumut Benny Johnny Mea dan sejumlah relawan seperti Jenniefer Monique KB.
Seperti pada Minggu (10/3), berbagi nasi kuning untuk sarapan warga gereja yang hendak beribadah. Pembagian dilakukan pagi hari.
Kegiatan berbagi tersebut rehat sejenak sebab Ketua dan Sekretaris memiliki agenda ke luar kota. Pdt Liem Hengky Liemena ke Jakarta untuk urusan gerejawi. “Jakarta sedang ramai. Jalan-jalan banyak ditutup dan lalu-lintas dialihkan,” ceritanya ketika di sejumlah lokasi ada unjuk rasa menyikapi hasil Pemilu 14 Februari 2024.
Bando Tutupoly pun meninggalkan Sumut sebab mengantar putrinya yang harus kembali bertugas sebagai dokter bedah jantung di Jerman. Meski demikian, semua hal terkait yayasan tetap dijalankan.
Misalnya mengenai operasional yayasan dari kocek sendiri. “Yayasan ‘Katong Semua Marsihaholongan’ memiliki tanggung jawab moral dalam kehidupan masyarakat dan perjalanannya semata untuk sosial kemasyarakatan bagi publik. Yayasan ini mencoba mengambil tanggung jawab sosial kemasyarakatan. Kami mandiri dalam arti tidak terafiliasi ke badan atau institusi manapun. Operasional dengan mengandalkan kemurahan hati-Nya. Kami yakin, Tuhan akan bekerja untuk membantu nial mulai orang-orang yang berwadah dalam Yayasan ‘Katong Semua Marsihaholongan’,” tambah tokoh pemuda nasional Maluku kelahiran Bali tersebut.
Yayasan "Katong Semua Marsihaholongan" dengan Pengawas Sabrina Alice Tutupoly dan Ny Martina Fransina S. Kepengurusan dengan Ketua Pdt Liem Hengkie Liemena, Sekretaris Bando Paul Tutupoly, Bendahara Jenniefer Monique KB. Pembina Ferry Amstrong, Andres C Matinahodruw dan Ny Liem Keterina. (**)


SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru