Medan (SIB)Konsuladu Onorariu
Timor-Leste di Medan Irawan Suwandi Maulequi dan Consul General Malaysia di Medan Shahril Nizam Bin Abdul Malik penikmat minuman fungsional. Mulai kopi hingga teh dan lainnya.
Tetapi, Malaysia memiliki minuman ikonik.
Teh Tarik namanya. Teh dari Negeri Semenanjun gitu istimewa dalam cita rasa dan pengolahannya. Seperti buih yang mengundang selera.
Saking famous-nya teh tarik jadi diplomasi budaya, mengiringi tugas-tugas Shahril Nizam Bin Abdul Malik sebagai diplomatik. Hal serupa dilakukan Irawan Suwandi Maulequi yang mengenalkan kopi Timor Leste dalam misi diplomatiknya.
Baca Juga:
Sama seperti kopi lainnya yang indah dan nikmat dengan latte, kopi dari negara yang berada di Nusa Tenggara itu memiliki kekhasan bahkan dijuluki terunik di dunia.
Kopi yang dihasilkan Timor Leste adalah kopi terunik di dunia. Kopi hybrid namanya.
Baca Juga:
Buahnya adalah hasil persilangan alami antara kopi arabika dari salah satu freetown di dunia dengan kopi jenis robusta. "Kopi Hybrida De Timor," ujar olahragawan dan pengurus organisasi bela diri di Sumut tersebut.
Varietas kopi Hybrido De Timor pertama kali ditemukan pada 1940-an di Pulau Timor Indonesia. Dibudidayakan dan sohor hingga menjadi identitas Timor Leste. "Ada sejumlah produk Timor Leste yang istimewa. Seperti tais," tambahnya.
Busana Konsuladu Onorariu
Timor-Leste di Medan itu selalu berbahan tais dengan ragam modifikasi. Kembali ke soal teh tarik.
Teh tarik Malaysia punya keistimewaan dengan flavonoid. Tetapi dalam perjalanannya mengandung budaya Melayu di mana teh tarik menjadi lambang keberagaman dan keharmonisan yang ada di Malaysia.
Keistimewaan teh tarik Malaysia terletak pada proses pembuatan yang khas, rasa yang kaya, tekstur busa yang lembut dan fungsinya sebagai minuman sosial yang menyatukan masyarakat.
Saat menikmati teh dalam
Teh Tarik Fiesta yang digelar Konsulat Malaysia di Medan, Konsuladu Onorariu
Timor-Leste di Medan juga mengenalkan kopi Timor Leste. "Terima kasih Excellency Consul General Shahril Nizam Bin Abdul Malik dengan hidangan yang menyatukan budaya serumpun," tulis Irawan Maulequi di akun pribadinya. (**)