Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Kamis, 31 Juli 2025

Ray Sahetapy Berpulang, Dunia Seni Peran Berduka

Robert Banjarnahor - Kamis, 03 April 2025 11:32 WIB
627 view
Ray Sahetapy Berpulang, Dunia Seni Peran Berduka
Ist/SNN
Dunia Perfilman Berduka, Ray Sahetapy Tutup Usia di Usia 68 Tahun (ilustrasi)
Jakarta(harianSIB.com)

Sosok aktor senior Tanah Air, Ray Sahetapy, telah meninggal dunia pada usia 68 tahun. Ia berpulang pada Selasa (1/4) di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta.

Ray diketahui sempat menderita stroke sejak 2023 dan tengah menjalani masa pemulihan sebelum kepergiannya.

Baca Juga:

Pria dengan nama lengkap Ferenc Raymond Sahetapy ini lahir di Donggala, Sulawesi Tengah, pada 1 Januari 1957. Sepanjang karirnya, ia telah membintangi berbagai judul film.

Ray memulai debutnya di industri film dengan memerankan karakter Jaka dalam film Gadis pada 1980.

Baca Juga:

Tak hanya di kancah nasional, Ray juga pernah berpartisipasi dalam industri film internasional dengan membintangi Captain America: Civil War, bagian dari Marvel Cinematic Universe (MCU), pada 2016.

Meski adegan yang ia perankan sebagai juru lelang di Indonesia pada final film tidak ditayangkan, namun adegan itu kemudian pada tiga tahun setelahnya, akhirnya dihadirkan dalam Infinity Saga Collector's Edition yang berisi rangkuman film MCU mulai dari Iron Man (2008), Spider Man: Far From Home (2019).

Sang sutradara menilai adegan yang diperankan Ray Sahetapy menonjol pada film itu, bahkan sang sutradara Joe Russo menganggap Ray begitu totalitas hingga berharap bisa mengajak kembali pada proyek Marvel selanjutnya.

Dikutip dari Antara, Ray juga dikenal sebagai aktor dengan nominasi terbanyak pada Festival Film Indonesia (FFI) dengan tujuh kali dinominasikan dan enam di antaranya dinominasikan dengan kategori aktor terbaik.

Adapun film yang mampu mengantarkannya masuk dalam nominasi FFI adalah film "Ponirah" Terpidana pada FFI 1984, "Secangkir Kopi Pahit" pada FFI 1985, "Kerikil-kerikil Tajam" pada FFI 1985, "Opera Jakarta" pada FFI 1986, "Tatkala Mimpi Berakhir" pada FFI 1988, serta "Jangan bilang Siapa-Siapa" pada FFI 1990.

Ia juga diketahui mendirikan sanggar teater, membentuk komunitas seni dan pernah terpilih sebagai Ketua Umum Persatuan Artis Film Indonesia (Parfi) 56.

Kerap memerankan tokoh secara totalitas, mendalam dan kompleks, Ray pernah menghabiskan masa kecilnya di sebuah panti asuhan yatim di Surabaya.


Tekad kuat yang dimilikinya sejak remaja untuk berkecimpung pada dunia seni peran, membuatnya meneruskan pendidikan di Institut Kesenian Jakarta (IKJ) pada 1977 yang juga seangkatan dengan Deddy Mizwar dan Didik Nini Thowok.

Sementara soal perkawinannya dengan istri pertama, aktris senior Dewi Yull, keduanya menikah usai membintangi film "Gadis" dan melangsungkan pernikahan pada 1981.

Diketahui pernikahan itu tidak direstui orang tua Dewi karena perbedaan agama, Ray saat itu memeluk Kristen yang lantas menjadi mualaf pada 1992.

Pasangan ini dikaruniai empat anak yakni Gizca Puteri Agustina Sahetapy (1982-2010), Rama Putra Sahetapy, Surya Sahetapy dan Muhammad Raya Sahetapy.

Pernikahan dengan Dewi Yull sayangnya kandas pada Agustus 2004. Ray kemudian menikah dengan Sri Respatini Kusumastuti pada Oktober 2004.

Sang aktor kini memang tak lagi berperan pada film secara dramatis dan apik, namun karyanya senantiasa akan dirindukan dan dikenang oleh penggemar Tanah Air.(*)

Editor
: Robert Banjarnahor
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru